ITC (The Faculty of Geo-Information Science and Earth Observation), University of Twente, Belanda bersama Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan perusahaaan komersial penyedia layanan LiDAR Indonesia PT. ASI Pudjiastuti Geosurvey (PT. APG) melangsungkan survei udara di atas area potensial panasbumi dekat Bajawa, Kepulauan Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Tujuan utama survei ini adalah untuk mendapatkan data udara gabungan dari data medan LiDAR dengan presisi tinggi dan data suhu permukaan untuk memetakan ekspresi permukaan dari potensi panasbumi yang mendasarinya. Perolehan data dari survei tersebut akan menjadi yang pertama di Indonesia.
Foto 1. Lokasi pengambilan data
Survei tersebut dilaksanakan sebagai implementasi dari penandatanganan nota kesepahaman antara 3 pihak telah dilaksanakan pada saat pelaksanaan Indonesia International Geothermal Conference and Exhibition (IIGCE), pada tanggal 6 September 2018 lalu di Jakarta. Penandatanganan nota kesepahaman tersebut disaksikan oleh wakil dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dan koordinator Geothermal Capacity Development Programme Indonesia – Netherlands (GEOCAP).
Adapun pembiayaan dari survei tersebut didukung oleh PT. APG dan GEOCAP. GEOCAP adalah kerjasama internasional antara Indonesia dan Belanda yang bertujuan untuk mengembangkan program-program panas bumi untuk pendidikan dan pelatihan, penelitian dan basis data bawah permukaan (www.geocap.nl). GEOCAP sendiri memperoleh pendanaan oleh Kementerian Luar Negeri Belanda.
Survei (pengambilan data) dari proyek berjudul ‘Airborne LiDAR and Thermal Mapping’ ini berlangsung selama 2 minggu, dipimpin oleh Dr. Agung Setianto dari Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM.
Humas Departemen (Wita)