PEMANFAATAN ZEOLIT SEBAGAI PENGIKAT PUPUK UREA

Thesis Deddy Alisyahbana

Ada 3 cara pemupukan tanaman yaitu pemupukan melalui akar, pemupukan
melalui daun dan pemupukan melalui batang. Kelemahan pemupukan melalui
akar adalah sebagian pupuk akar larut oleh air hujan, dan diserap oleh gulma
sehingga hanya sebagian pupuk saja yang dimanfaatkan oleh tumbuhan.
Pemupukan melalui daun, pupuk harus dalam keadaan cair dan hanya dapat
dimanfaatkan untuk tanaman perdu dan berdaun lebar. Kelebihan pemupukan
melalui batang semua unsur pembentuk pupuk dapat diserap oleh tanaman, cara
pemupukan briket pupuk diletakkan diantara pelepah daun sehingga oleh uap air
yang ada diudara pupuk akan “mencair” dan langsung masuk dalam jaringan
tubuh tanaman.

Tesis dengan judul Pemupukan Zeolit sebagai Pengikat Pupuk Urea ini
bermaksud membuat briket campuran zeolit dan urea untuk dimanfaatkan sebagai
pupuk melalui batang, sedangkan tujuan utama adalah untuk menghemat
pemakaian pupuk urea sehingga dapat menekan biaya usaha pertanian.
Penelitian laboratorium dilaksanakan dengan mencampur butiran zeolit ukuran
100-120 mesh dengan urea 120 mesh. Perbandingan dibuat 1:1, 1:2, dan 1:3. Uji
lapangan dilakukan pada jenis tanaman salak pondoh, diuji coba di daerah
Kaliurang Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta dengan memanfaatkan
salak pondoh sebanyak 12 batang.
Hasil penelitian laboratorium dan uji lapangan membuktikan bahwa pada briket
campuran 1:1 dan 1:2 mengakibatkan tanaman berkembang dengan baik,
sedangkan briket dengan campuran 1:3 berakibat tanaman menjadi layu dan
akhirnya mati.
Kata kunci: urea, zeolit, salak pondoh