Bulan April lalu, sebanyak 4 mahasiswa Fakultas Teknik yang terdiri atas Muktitika Handayani (Teknik Arsitektur 2015), Ilmi Fathu M. (Teknik Geologi 2015), Gilang Adityasakti (Teknik Elektro 2015) dan Lalu Aliyya Tirangga (Teknik Geologi 2015) bertandang ke negara tetangga, Malaysia.
Bukan tanpa alasan, tim yang menyebut diri mereka Tim Eco Gadjah Mada tersebut menghadiri acara Geoscience Industrial Week (GIW) 2019. GIW merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Kelab Geologi Universiti Malaya (KAGUM). Pada tahun ke-5 penyelenggaraan GIW ini bekerjasama dengan Departemen Geologi Universiti Malaya dan American Association of Petroleum Geologist (AAPG) Student Chapter University of Malaya.
Mengusung tema “Progressing Towards Energy & Suistainable Development”, acara yang terdiri dari seminar, diskusi panel, dan kompetisi ‘Eco City: Design Your Future’ tersebut telah terselenggara dengan baik pada tanggal 24-26 April 2019.
Pada kesempatan tersebut, Tim Eco Gadjah Mada berhasil menjadi juara 1 pada kompetisi Eco City: Design Your Future, mengalahkan 133 peserta yang berasal dari berbagai universitas dan institusi setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kompetisi Eco City: Design Your Future sendiri merupakan kompetisi desain kota untuk masa depan dengan mengangkat isu pembangunan berkelanjutan. Kompetisi ini mengharuskan peserta untuk merancang suatu konsep kota masa depan dalam bentuk sebuat maket atau miniatur dan diharuskan presentasi dalam waktu 15 menit. “Tidak semudah menyusun maket, modelnya juga harus bisa berfungsi,” jelas Gilang, salah satu anggota Tim Eco Gadjah Mada.
Meskipun tidak turut datang ke Malaysia, Rangga, koordinator tim mengungkapkan kebanggaannya karena tim nya berhasil menjadi juara, ia menyampaikan, “Bukan hal mudah untuk kami bisa memenangkan kompetisi tingkat internasional ini. Selain perlawanan yang cukup ketat, kami juga harus berpikir bagaimana maket yang sudah kami buat sedemikian rupa bisa masuk ke kabin pesawat tanpa mengalami kerusakan sedikit pun.”
“Yang jelas menyiapkan maket dengan segala aksesoris elektronik ini yaa nggak sebentar membuatnya. Kami harus merancang sebaik mungkin dan se-reliable mungkin supaya pas dinaikin ke pesawat maketnya tetep utuh dan bagus,” jelas Mukti, anggota tim yang lain.
Ketika ditanya harapannya, Ilmi, menyampaikan bahwa, “Harapannya ini bisa jadi inspirasi buat teman – teman yang masih ragu buat ikut lomba skala internasional. Kalau ada niat, pasti ada jalan kok.”
Humas Departemen (Wita) | Ilmi Fathu M. | 24 Mei 2019