Penulis: Nareswara Kanya Maharsi
Sebagai mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, sudah sepatutnya mengabdikan diri untuk menjadi ‘penjelajah’ di masing-masing belahan bumi yang sudah memilih diri mereka. Selain perjalanan hidup yang harus dilewati, kuliah lapangan atau pemetaan geologi mandiri adalah salah satu kegiatan wajib yang harus dilalui oleh seluruh mahasiswa Teknik Geologi sebelum menyandang gelar sarjana. Sebagai bagian dari syarat kelulusan, kegiatan ini menjadi kesempatan emas untuk belajar langsung di lapangan, mengaplikasikan teori yang diperoleh di ruang kelas, sekaligus menempa mental sebagai calon geolog muda kebanggaan bangsa. Tanpa lelah dan dengan tekad yang kuat, para mahasiswa mengorbankan waktu libur mereka untuk menjadi pengukur bumi sejati. Mulai dari pemetaan di Bayat, Klaten, hingga kavling pemetaan mandiri di Bojonegoro yang terletak di Pegunungan Kendeng, mereka menggali ilmu sambil menghadapi berbagai tantangan nyata di lapangan. Terjalnya medan, panasnya matahari, dan panjangnya perjalanan tak menyurutkan semangat mappers untuk memahami lebih dalam struktur bumi dan fenomena geologi yang tersingkap pada masing-masing belahan bumi yang telah ‘memilih’ jiwa mereka. Kuliah lapangan ini menjadi bukti nyata bahwa menjadi seorang geolog adalah kombinasi antara tekad, kecerdasan, dan cinta terhadap alam. read more