Arsip:

artikel

Selayang Pandang Laboratorium Geosika Eksplorasi

Mengimplementasikan visi, misi dan tujuannya, setiap bagian dari Departemen Teknik Geologi FT UGM turut aktif berperan serta dan berpartisipasi.

Tak terkecuali Laboratorium Geofisika Eksplorasi yang dikepalai oleh Ir. Pri Utami, M.Sc., Ph.D.

Laboratorium Geofisika Eksplorasi adalah unit penelitian yang mendukung pemodelan geologi bawah permukaan berdasarkan anomali sifat fisik batuan yang dilalui oleh instrumen geofisika yang berjalan di permukaan.

Laboratorium ini mendukung penerapan teknik geofisika untuk eksplorasi sumber daya bumi, lingkungan, geoteknik, hidrogeologi, dan arkeologi. Beberapa diantaranya digambarkan sebagai berikut: read more

GetIn-CICERO di kegiatan PIT IAGI 47 di Pekanbaru, Riau

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Departemen Teknik Geologi berpartisipasi dalam acara Pertemuan Ilmiah Tahunan yang diselenggarakan IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia). Tahun ini, PIT IAGI ke 47 dilaksanakan di Pekanbaru.

Ada yang baru, booth Departemen Teknik Geologi pada pameran IAGI kali ini mengusung informasi tentang peralatan laboratorium pusat terpadu GetIn-CICERO yang diresmikan April 2018 lalu.

Peralatan canggih yang didatangkan langsung dari Jerman hasil kerjasama dengan RTWH Aachen University itu menyedot perhatian pengunjung. Betapa tidak, beberapa dari peralatan tersebut merupakan satu-satunya di Asia Tenggara. read more

Kolaborasi dengan Geofisika, Mahasiswa Teknik Geologi Juarai Asia Geoscience Student Conference Exhibition (AGSCE) 2018

6 orang mahasiswa yang beranggotakan dari 3 mahasiwa Teknik Geologi dan 3 mahasiswa dari Geofisika berhasil membanggakan untuk Universitas Gadjah Mada maupun negara Indonesia pada perlombaan yang dilaksanakan oleh Universitas Teknologi Petronas di acara Asia Geoscience Student Conference Exhibition (AGSCE) 2018.  Tim berhasil mendapatkan penghargaanGrand champion pada perlombaan Outcrop Competitions yang diikuti oleh 20 tim terbaik dari universitas yang berada di Regional Asia.  Tim yang beranggotakan Benno Zola Triadi, Handika Lazuardi, Alse Nabilah, Nur Indah, M Joko Tri P dan Klemens. Perlombaan ini menggunakan konsep yang dimana harus membuat model nyata dari Outcrop dan menganalisis data outcrop yang unik dari daerah asal peserta tersebut. Tim Universitas Gadjah Mada mengangkat Petroleum system yang bekerja pada suatu outcrop yang berada di Desa Sendangharjo, Polaman, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Perlombaan dilaksanakan dua hari pada tanggal 29 Oktober hingga 30 Oktober 2018. Persiapan yang matang dilakukan oleh tim dari Universitas Gadjah Mada untuk menghadapi perlombaan ini. Negara-negara dari Asia yang mengikuti kegiatan AGSCE ini adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Jepang serta juga ada Australia. Outcrop competition sendiri dilaksanakan dengan menampilkan outcrop serta data yang didapatkan di booth yang sudah disediakan oleh panitia AGSCE. Dengan menjawab pertanyaan dari orang-orang yang datang ke booth dapat meliputi professional dibidang geosains maupun mahasiswa-mahasiswa yang berada di Asia menjadi kriteria penilaian untuk mendapatkan tittle grand champion pada perlombaan outcrop competition. read more

Lagi, Mahasiswa Geologi juarai Gold Exploration Competition

Tak hanya Aya Shika, Ichsan Ramadhan dan Agung Rizki Perdana yang berhasil menggondol trofi, kontingen UGM yang diwakili oleh Salma Difa Masti (Teknik Geologi 2015), Wino Fadriand (Teknik Geologi 2015), dan Mradipta Lintang (Teknik Geologi 2015) pun berhasil meraih trofi juara dalam ajang yang sama, Olimpiade Geologi Indonesia 2018 untuk bidang Gold Exploration Competition, 19 Oktober 2018.

Gold Exploration Competition merupakan lomba studi kasus tentang eksplorasi sumberdaya mineral berupa emas. Disajikan data eksplorasi mineral dari suatu perusahaan untuk diproses dan dianalisis, dengan tujuan untuk mengidentifikasi potensi endapan emas dan memberikan rekomendasi titik bor untuk tahap eksplorasi selanjutnya di suatu lapangan. Peserta diberi waktu 420 menit untuk menganalisis data dan menyajikan hasil analisis dalam bentuk presentasi. Selama kompetisi, peserta dikarantina sehingga tidak diperkenankan membawa alat komunikasi. Presentasi dilakukan dalam waktu 10 menit pada hari yang sama dengan hari pemrosesan dan analisis data. Dalam kompetisi ini, Tim UGM dituntut untuk bisa melakukan analisis dengan teliti dan cermat dalam waktu yang sangat terbatas dan memanfaatkan semua data yang ada, untuk menilai potensi endapan emas di lapangan tersebut. read more

Mahasiswa Geologi Raih Juara 1 dalam Geoscience Competition Olimpiade Geologi Indonesia (OGI) 2018

Tim Mahasiswa Teknik Geologi FT UGM berhasil meraih juara satu dalam ajang Geoscience Competition, 18-20 Oktober 2018 lalu. Geoscience Competition adalah salah satu rangkaian dari Olimpiade Geologi Indonesia (OGI) 2018 yang diadakan oleh Fakultas Teknik Geologi (FTG) Universitas Padjadjaran.

Delegasi UGM yang diwakili oleh Aya Shika V. Bangun (Teknik Geologi 2015), Ichsan Ramadhan (Teknik Geologi 2015), dan Agung Rizki Perdana (Teknik Geologi 2015) berhasil mengharumkan nama UGM dalam kompetisi berskala nasional yang turut serta diikuti oleh berbagai perguruan tinggi Indonesia. read more

PEMANFAATAN ZEOLIT SEBAGAI PENGIKAT PUPUK UREA

Thesis Deddy Alisyahbana

Ada 3 cara pemupukan tanaman yaitu pemupukan melalui akar, pemupukan
melalui daun dan pemupukan melalui batang. Kelemahan pemupukan melalui
akar adalah sebagian pupuk akar larut oleh air hujan, dan diserap oleh gulma
sehingga hanya sebagian pupuk saja yang dimanfaatkan oleh tumbuhan.
Pemupukan melalui daun, pupuk harus dalam keadaan cair dan hanya dapat
dimanfaatkan untuk tanaman perdu dan berdaun lebar. Kelebihan pemupukan
melalui batang semua unsur pembentuk pupuk dapat diserap oleh tanaman, cara
pemupukan briket pupuk diletakkan diantara pelepah daun sehingga oleh uap air
yang ada diudara pupuk akan “mencair” dan langsung masuk dalam jaringan
tubuh tanaman. read more

EVOLUSI STRUKTUR GEOLOGI DI DAERAH BACK ARC BASIN

Referat C Simada Sembiring

Pembentukan cekungan sangat dikontrol oleh adanya gejala tektonik,
sehingga banyak cekungan di kulit bumi yang pembentukannya berhubungan
dengan sesar, utamanya sesar turun, namun hubungan antara 2 sesar geser
mendatar (strike slip fault) juga dapat mengakibatkan terbentuknya cekungan
pengendapan. Hubungan antara struktur kompresif dan ekstensi penting untuk
dipelajari lebih dalam, terutama pembentukan struktur inverse. Geometri dari
cekungan tipe ini dapat sangat bervariasi sesuai dengan pola tegasan yang terjadi.
Deformasi (Ramsay dan Huber, 1983) merupakan perubahan geometri suatu
material karena terkena suatu gaya. Sebagai studi kasus, batas selatan Zona
Kendeng pada awal terbentuknya merupakan sesar turun, kemudian mengalami
kompresi dan pada sesar turun tersebut akan mengalami inversi.
Kata kunci : deformasi, sesar turun, inversi, cekungan. read more

Impact of 2010 Merapi Volcanic Ash Eruption in Indonesia for Water Supplies

The 2010 eruptions of Merapi Volcano in Indonesia, began in late   October 2010 when Merapi Volcano in Central Java, Indonesia began an increasingly violent series of eruptions that continued into November.
Beside respiratory health effect to human health, volcanic ash may result in short-term physical and chemical changes in water quality. The addition of volcanic ash to water supplies can lead to a change in
water quality. The most common ash-contamination problems result from a change in turbibity and acidity, but these usually last a few hours to a few days unless the ash fall occurs for prolonged periods of time. For longer period, the effect of pyroclastic flow was also suspected to efect of surface water, in fact the material of pyroclastic flow consist of fresh volcanic material which can carry a variety of metals and other potentially-pathogenic trace elements. In this study, thirty water samples were obtained from several water supplies including groundwater, surface water, waterworks company, and spring, which collected on the day after eruption. The result showed that some of some water samples has been contaminated by volcanic ash.
Some parameters including Total Suspended Solid, Color, pH, Iron, Mangan, Nitrate, Lead, Cadmium, Selenium were detected above the threshold. Especially for Selenium, it was considered high and the source of selenium was considered from sulfur composition in volcanic ash sample. On the other hand, the impact of pyroclastic flow for water supplies has been carried out, by sampling five location of  surface water in two month after eruption. Water quality data obtained from several rivers in study area indicated Iron, pH, turbidity and Total Suspended Solid were above the threshold. In particular, the suspension of ash in water can block intake filters and cause wear and tear on components of water treatment plants due to its abrasive and corrosive nature. High turbidity levels can compromise the effectiveness of disinfection of pathogenic micro-organisms. Other effects are high water demand for cleanup depleting water storage in reservoirs, and the leaching of soluble components, particularly acidity, into receiving waters.*** read more

GEOLOGY AND GEOCHEMICAL CHARACTERISTICS OF MESOZOIC GRANITOID ROCKS

he study area is located in the western part of Kalimantan, between the latitude 2º 15’S to 2º 15’N, and longitudes 108º 55’ and 113º 10’E. The six administrative districts within the study area are administered respectively from the towns of Sanggau, Singkawang, Sambas, Pontianak, Ketapang and Nangapinoh. Kalimantan can be divided into several roughly E-W trending tectonic provinces. The northern portion of the island is dominated by the Cretaceous and Eocene to Miocene geological units. The Schwaner Batholith itself is a triangular exposure of Cretaceous granitic rocks which intrude into Paleozoic and Mesozoic volcanics, volcaniclastics, and marine sediments.
The main purpose of this research work is to understand the geology and geochemical characteristics of granitoid rocks of the area and to establish the relation of its rocks with association of mineralization in the area. The analytical methods such as petrography, ore mineralogy, X-ray Fluorescence (XRF) and Inductively Coupled Plasma Mass Spectroscopy (ICP-MS) have been conducted for this research.
The granites, granodiorites, tonalites, quartz monzonites, and quartz monzodiorites of the western Kalimantan area have calc-alkaline fractionation trends that are consistent with magmas formed at volcanic arc setting. Characteristics vary slightly between samples but generally have I-type signatures. Normalized trends and tectonic comparisons for REE suggest that the granitoid rocks from the area are the crystallization product of an initial partial melting of any combination of volcanic-arc environment and active continental margins.
Mineralizations are mostly associated with Cretaceous granites bodies and some are related with younger Miocene intrusive rocks which are mostly occured along the marginal parts of granite plutons. It is also related with structural control that can be seen at the deposit scale. This mineralization displays both of the shallow level to deep level environments. Potential mineralizations have the highest copper grade of 26,500 ppm, zinc 369,000 ppm, lead 216,000 ppm, silver 1,580 ppm, cassiterite 31,200 ppm and manganese 10,100 ppm. Other base element nickel (Ni) and chromite (Cr) have low contents, in which the highest grade for nickel is only 20 ppm and chromite is merely 290 ppm. read more