EAGE Field Chalenge 2017 diadakan oleh EAGE (European Association of Geoscientists and Engineers). Dalam perlombaan ini, tim peserta wajib terdiri atas mahasiswa dengan beberapa bidang ilmu diantaranya yaitu: geofisika, geologi, petrofisika, teknik reservoir, dan teknik produksi.
Empat mahasiswa S2 Teknik Geologi yang terdiri Garda Erlangga sebagai Petrofisis, Yohannes Ardhito sebagai Geologis, Azeza Ega sebagai Geofisis dan Andre Nouval sebagai Reservoir Engineer sepakat untuk membentuk sebuah tim untuk mengikuti perlombaan tersebut.
Garga, selaku ketua tim menyampaikan ketertarikannya untuk mengikuti lomba sebab lomba tersebut mirip dengan lomba kebumian yang diadakan oleh AAPG, yang bernama IPA (Imperial Barrel Award).
Terdapat 3 Babak dalam lomba EAGE Field Challenge 2017 ini.
Babak pertama yaitu bertemakan eksplorasi. Setiap tim diberi dataset yang sama terdiri atas data well dan seismik 2D untuk diolah dan mencari prospek migas yang potensial.
Dalam babak pertama, setiap tim seolah adalah perusahaan eksplorasi yang memiliki modal dana 100$ juta untuk membid blok migas di daerah lomba serta memberi usul akuisisi data baru seperti sumur, lintasan seismik yang memiliki harganya masing masing.
Tim UGM berhasil lolos pada babak pertama sehingga berhak untuk melanjutkan ke babak kedua yang bertemakan pengembangan lapangan (Plan of Development).
Pada babak kedua, lagi-lagi setiap tim diberi dataset tersendiri untuk diolah dan tim yang mengikuti lomba harus memberi usul rencana pengembangan lapangan migas serta pemodelan keekonomian migasnya.
Di babak kedua ini tim UGM menghasilkan model reservoar migas dan karakterisasinya, dengan skema pengembangan berupa penentuan interval perforasi, penentuan laju alir optimal untuk mempertahankan tekanan reservoar, serta penentuan titik sumur infill dan sumur injeksi air.
Babak kedua berhasil dilewati sehingga Tim UGM berhak melanjutkan ke babak ketiga yaitu babak final yang akan dihelat di Paris, Perancis pada tanggal 11 Juni 2017.
Di babak final nanti, Tim UGM akan bertanding dengan 7 peserta lainnya yaitu ITB (indonesia), IFP (Perancis), TU Freiberg (Jerman), Indian Institute of Technology (India), Manchester University (Inggris), Aristotle University of Thessaloniki (Yunani), Universitas Teknologi Petronas (Malaysia) untuk memperebutkan gelar juara 1, 2 dan 3.
Humas Departemen (Wita)