KAJIAN GEOLOGI TEKNIK UNTUK KEPENTINGAN MILITER

Pemanfaatan geologi yang diketahui pertama kali untuk penilaian medan peperangan terjadi di Katzback pada 1813 dan berkonstribusi dalam mengalahkan Tentara Napoleon. Semenjak itu, sebagian besar kegiatan militer besar mulai memanfaatkan ahli siasat geologi untuk mengevaluasi medan dan roman-roman atau menjalankan aksi peperangan secara langsung. Nilai pengalaman ahli geologi dikenal dalam buku-buku seperti penerapan militer geologi pada 1859 dan 1885 dan terbitnya “Militargeologie” pada 1913 oleh perwira Angkatan Darat Jerman.
Selama Perang Dunia I, data geologi mulai tersedia pada peta-peta khusus untuk
lalu-lintas dan pergerakan perbekalan, kendaraan dan personil, mengidentifikasi air dan sumber material-material konstruksi, merencanakan dan mendesain benteng pertahanan di permukaan tanah dan di bawah tanah, dan memimpin peperangan bawah tanah dengan susur terowongan. Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (1917–1918) menyiapkan peta geologi teknik pertama kali untuk keperluan peperangan dan konstruksi bangunan lapangan. Seluruh pasukan menyatakan pentingnya geologi terkait perang untuk sesumber, strategi, dan pemahaman karakteristik medan peperangan untuk siasat dan penyerbuan.
Petunjuk lapangan tertulis bagi Geologi Militer (Wehrgeologie) diterbitkan oleh Angkatan Darat Jerman pada 1938. Penilaian geologi untuk wilayah peperangan yang potensial dan roman-roman startegis menjadi makin bertambah penting selama Perang Dunia II, sebagai contoh, peta topografi Jerman sebelum perang
yang memuat Afrika Utara dengan lokasi sumber air dan wadi, rintangan berupa dinding curam yang mempengaruhi pergerakan kendaraan bermesin. Satuan Geologi Militer Amerika Serikat menyiapkan folio-folio geologi untuk kegiatan di Eropa Selatan dan seluruh wilayah Kepulauan Pasifik. Satuan Geologi Militer Inggris menyediakan peta dan penasehat geologi untuk kegiatan di Eropa Barat.
Perbaikan infrastruktur-infrastruktur geologi tanpa henti membantu sejumlah kegiatan seperti pemilihan lokasi pendaratan pesawat dan lapangan terbang, pelabuhan pantai dan pendaratan darurat, lokasi dan konstruksi instalasi  perlindungan permukaan dan bawah tanah. Hal yang serupa dengan pekerjaan ini,
sebagai contoh, pelabuhan untuk pendaratan Normandy. Geofisika militer menjadi penting bagi tujuan kelautan, sebagai contoh, pengembangan magnetik dan ilmu bunyi bagi tambang aktif, menelusuri Kapal Selam U milik Jerman dan menyediakan peta bawah samudera dan endapan-endapan, teknik-teknik
pengindera panas udara dalam mengidentifikasi pergerakan pada Era Vietnam di bawah lebatnya hutan. Selama 1940-an dan 1950-an, prinsip-prinsip dan teknik- teknik ilmu kebumian dimanfaatkan pada suatu skala baru bagi tujuan militer dan keteknikan.
Penelusuran terowongan yang berhasil dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Serikat pada Perang Sipil dan oleh Inggris pada Perang Dunia II, meginspirasi suatu persenjataan dalam penyerangan besar Korea Utara pada 1950-an.
Terowongan penyusupan banyak ditemukan pada saat ini di bawah Zona Demiliterisasi atau Demilitarized Zone (DMZ) dan Korea Selatan. Cabang Geologi Militer tetap, Badan Survei Geologi Amerika Serikat (1946),
mempelajari lokasi uji atom di Pasifik dan Nevada. Penelitian oleh Kesatuan Insinyur Angkatan Darat Amerika Serikat dan Kesatuan RAND memimpin desain dan konstruksi instalasi-instalasi bawah tanah pada 1960-an. Ahli kebumian menginterpretasi peledakan nuklir Rainier (1957) dan membedakan antara
ledakan nuklir dan peristiwa gempa. Proyek Keamanan Nasional ini (1957–1966) bergantung pada sejumlah prinsip-prinsip dan teknik-teknik ilmu kebumian, dan program Plowshare dari 1960-an yang menyesuaikan database ini untuk sejumlah kekuatan militer dan keperluan industri.
Upaya geologi selama Era Vietnam dalam perang gerilya yang tersebar luas mengharuskan suatu kelompok membentuk pendekatan dengan membuat foliofolio dan peta topografi oleh satuan geologi terpusat. Fungsi-fungsi geologi secara luas terfokus kembali dari kekuatan pertempuran angkatan bersenjata terhadap
Agen Intelijen Pertahanan pada 1970-an. Banyak Proyek Keamanan Nasional melayani penegakan militer dan bergantung pada prinsip-prinsip ilmu kebumian.