Pada tanggal 4 hingga 8 November 2017, Total E&P Indonesie mengundang 10 perwakilan masing-masing dari Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung untuk mengikuti Mahakam Delta Fieldwork:World-Class Analogues For Mahakam Giant Gas Fields di Samarinda dan Balikpapan. Perwakilan dari Universitas Gadjah Mada terdiri dari 2 Dosen Pembimbing antara lain Salahuddin Husein Ph.D dan Dr. Ferian Anggara kemudian 8 orang mahasiswa dari Departemen Teknik Geologi dan dari prodi Geofisika.
Perwakilan dari kedua institusi berangkat menuju Balikpapan pada tanggal 4 November 2017 dan di Bandara Sepinggan langsung disambut oleh pihak Total E&P Indonesie yang terdiri dari para fasilitator atau instruktur, tim keamanan, dan tim medis. Firdaus Tampilang, Kepala Tim Geosaintis Lapangan Tunu sekaligus Koordinator Fieldwork menyebutkan “Fieldwork ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Total dengan mengundang mahasiswa/i dari universitas terkemuka di Indonesia. Tujuan utamanya adalah menjalin hubungan yang baik antara industri dan akademisi, serta mengenalkan dan menunjukkan kepada mahasiswa mengenai dunia industri serta betapa spesialnya Delta Mahakam yang menjadi salah satu penghasil Migas paling produktif di Indonesia”.
Setelah penyambutan, kegiatan dilanjutkan dengan perjalanan dari Balikpapan menuju Kota Samarinda. Pada malam harinya, terdapat sesi materi pengenalan mengenai alasan Delta Mahakam menjadi analog yang paling baik untuk Cekungan Kutai bagian Bawah yang menjadi daerah produksi Total E&P Indonesie oleh Firdaus Tampilang dan Bima Fathkurroyan.
Gambar 1. Materi pendahuluan fieldwork oleh Firdaus Tampilang (Fasilitator)
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi delta Mahakam masa kini (modern). Perjalanan menggunakan speed boat dimulai dari Pelabuhan Anggana menuju beberapa titik lingkungan pengendapan seperti fluvial channel, distributary channel, hingga menuju mouth bar. Kegiatan ini bertujuan agar peserta dapat menganalogikan karakteristik endapan sedimen pada tiap morfologi di permukaan dan ketika nantinya berada di bawah permukaan sebagai reservoar.
Gambar 2. Sesi diskusi ketika observasi di endapan mouth bar modern
Keesokan harinya, kegiatan field work disebut dengan Channel Day karena para partisipan diajak oleh fasilitator melihat singkapan hasil dari lingkungan pengendapan fluvial channel dan distributary channel di dua titik, antara lain Palaran dan Asrama Polisi. Fasilitator yang mengisi materi pada channel day antara lain Argo Wuryanto, Thomas Yoga, dan Sintho Yudho. Selanjutnya, pada malam hari seluruh tim yang ada melakukan presentasi mengenai apa yang sudah diamati pada hari tersebut dari sisi potensi ekonominya sebagai sebuah reservoar hidrokarbon.
Gambar 3. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil observasi di lapangan
Gambar 4. Observasi singkapan channel di Palaran
Pada hari keempat, kegiatan disebut dengan Mouth Bar Day. Terdapat dua titik pengamatan singkapan di sekitar jalan Ampera yang menunjukkan batuan hasil lingkungan pengendapan mouth bar. Fasilitator yang membimbing pada hari tersebut antara lain Thomas Yoga, Yasintho Priastomo, dan Mariyanti Tan. Pada malam harinya, kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan mengenai Petroleum System di blok Mahakam dan short-exercise dari tiap kelompok untuk memilih blok yang paling dianggap sebagai “giant gas field”.
Gambar 5. Observasi di singkapan Ampera
Hari terakhir diisi dengan kegiatan berupa kunjungan ke salah satu Processing Unit milik Total E&P Indonesie. Kegiatan dimulai dengan check out dari Hotel Harris Samarinda dan perjalanan dilanjutkan menuju daerah Senipah. Di Processing Unit Senipah, pihak Total E&P Indonesie mengenalkan kepada peserta apa yang dilakukan oleh sebuah industri Migas jika sudah menemukan dan memproduksi minyak, gas, ataupun kondensat. Semua material hidrokarbon tersebut akan dikumpulkan dari setiap lapangan dan kemudian dialirkan menuju tempat pengolahan yang berada di Bontang dan juga Balikpapan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari para peserta mengenai hal-hal yang telah dilakukan sejak hari pertama hingga hari keempat, dan setelah itu kegiatan Fieldwork yang diadakan oleh Total E&P Indonesie berakhir.
Gambar 6. Penyerahan sertifikat secara simbolis kepada UGM dan ITB
Kami mengucapkan terima kasih kepada Total E&P Indonesie yang telah bersedia memfasilitasi semua kegiatan yang diadakan selama 5 hari tersebut. Selain itu, ucapan terima kasih juga ditujukan kepada para fasilitator yang telah memberikan ilmu kepada para peserta.
Gambar 7. Foto bersama dengan latar belakang Sungai Mahakam
Gambar 8. Foto bersama diatas endapan mouth bar
7 Desember 2017
Alif Maulana Muhamad (President of AAPG UGM – Student Chapter)