Menggawangi kerjasama dengan dua institusi ternama di Jerman yaitu RWTH Aachen dan Leibniz-Zentrum für
Marine Tropenforschung (ZMT), Dr. Doni Prakasa Eka Putra membagikan buah pemikirannya melalui artikel dengan judul Empat Langkah Menuju Kerja Sama Perguruan Tinggi yang Sukses pada halaman 86 – 87 Majalah NADI edisi 27/2020.
Kerjasama dengan kedua institusi tersebut merupakan hasil pengembangan jejaring yang dimiliki oleh Dr. Doni ketika menempuh pendidikan tinggi di RWTH Aachen Jerman. Mitra erat beliau adalah Prof.Dr.rer.nat Thomas R Ruede, dari Lehrstuhl für Ingenieurgeologie und Hydrogeologie (LIH), Fakultaet Georesourcen und Materialtechnik, RWTH Aachen yang merupakan Co-Supervisor pada saat Dr. Doni menempuh studi doktoral, sedangkan Prof. Dr. Nils Moosdorf, Leibniz-Zentrum für Marine Trophenforschung (ZMT) menempuh studi master pada saat yang sama kala itu.
Diawali dengan kunjungan inisiasi Dr. Doni ke RWTH Aachen pada tahun 2011 yang kemudian menghasilkan Memorandum of Understanding (MoU) pertama kalinya, pada saat ini kerjasama telah berproses ke tingkat lanjut. Tak hanya pertukaran dosen dan mahasiswa, berbagai kegiatan implementasi kerjasama telah berjalan secara kontinyu, antara lain kuliah tamu, workshop internasional, penelitian bersama, pembimbingan bersama, summer course, dan lain-lain.
MoU yang telah diperpanjang pada tahun 2017 tersebut menjadi awal langkah besar didirikannya Program GetIn-CICERO (German Indonesian Geo-Campus in Indonesia for Competence in Education and Research for Organizations) dengan pendanaan khusus dari BMBF hingga tahun 2021. GetIn-CICERO merupakan kolaborasi lengkap di bidang pendidikan/pengajaran (program kursus singkat dan lokakarya), penelitian serta peningkatan kapasitas khususnya dalam peningkatan kemampuan staf, teknisi dan laboran. Kolaborasi lengkap tersebut ditunjang dengan dibukanya Laboratorium GetIn-CICERO dengan berbagai peralatan canggih di Departemen Teknik Geologi UGM.
Disisi lain, kerjasama dengan ZMT dimulai sejak penandatanganan MoU pada tahun 2015 dengan kolaborasi penelitian pada wilayah karst pantai selatan Gunung Kidul, Yogyakarta (2015-2019) dan penelitian di Pulau Gili Air di Nusa Tenggara Barat (2020).
Menurut Dr. Doni, ada langkah yang dapat diperhatikan dalam rangka mewujudkan kesuksesan kerjasama Perguruan Tinggi, yaitu:
- Kolaborasi harus diawali dan didasari oleh kepercayaan;
- Kolaborasi harus dimulai dari kegiatan yang paling sederhana, misalnya pelaksanaan kuliah tamu;
- Pengembangan kegiatan kerjasama, misalnya bimbimngan bersama, dan summer course bersama;
- Menyepakati kegiatan yang telah dilaksanakan menjadi kegiatan rutin tahunan.
Selanjutnya, para pihak dapat melaksanakan pengembangan kerjasama dalam aspek pendidikan, penelitian dan peningkatan kapasitas yang berkelanjutan.
Pada bagian akhir tulisannya, Dr. Doni menekankan bahwa diluar langkah-langkah tersebut, dukungan penuh institusi berupa dukungan finansial yang memadai dan staff yang cakap merupakan bagian penting yang tidak bisa dilepaskan dari kesuksesan pelaksanaan kolaborasi internasional.
Humas Departemen (Wita) | 3 Desember 2020