Teknik Geologi Juarai Kompetisi Eksplorasi Batubara 2019

Kiri – Kanan: Aulia Agus Patria, Soimatul Alifah, dan Arsha Maulana

Dibawah bimbingan Dr. Ferian Anggara (dosen Departemen Teknik Geologi FT UGM), Tim delegasi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada berhasil meraih Juara I dalam kompetisi Eksplorasi Batubara dalam “Coal Exploration Competition” – Kompetisi Eksplorasi Batubara tanggal 22-23 Oktober 2019.

Acara ini merupakan salah agenda dalam gelaran Hardrock Festival yang diselenggarakan oleh SEG-UNPAD SC dengan tema “Successful Exploration in Coal and Gold Resources Potential for the Future”, satu rangkaian dengan beberapa agenda lain diantaranya Paper Competition, Gold Exploration Competition dan Seminar Nasional.

Tim UGM yang sukses menyabet juara I ini beranggotakan Aulia Agus Patria, Arsha Maulana dan Soimatul Alifah. Mereka berhasil meraih gelar juara setelah menyisihkan 7 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, diantaranya Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Pembangunan “Veteran” Yogyakarta dan Universitas Sriwijaya.

Kompetisi ini diselenggarakan selama dua hari dalam dua tahapan yang berbeda, yaitu pengerjaan permasalahan terkait eksplorasi batubara dengan durasi selama 9 jam, antara lain penentuan daerah prospek batubara, eksplorasi lanjutan dan perhitungan cadangan, kemudian dilanjutkan dengan presentasi hasil pengerjaan di hari kedua. Terdapat lima studi kasus yang harus dipecahkan setiap tim, mulai dari analisis batubara, eksplorasi pendahuluan hingga eksplorasi lanjutan.

Aulia, salah satu anggota tim mengatakan bahwa kompetisi kali ini cukup sulit dan menantang.

“Kompetisi eksplorasi batubara bagi mahasiswa se-derajat di Indonesia baru pertama kali ini dilakukan. Hal tersebut membuat kami tidak memiliki clue mengenai bagaimana jenis dan sistem kompetisi ini, serta persiapan yang masih kami rasa kurang,” jelasnya

Soimatul Alifah, atau akrab dipanggil Ifa, anggota tim yang lain menjelaskan kesulitan yang dihadapi timnya dalam perlombaan ini.

“Salah satu kesulitannya adalah kompetisi ini dilakukan dalam waktu yang singkat dan studi kasus yang diberikan tidak mudah, ditambah lagi semua dilakukan secara manual, akan tetapi berkat kerja sama tim dan manajemen pengerjaan yang baik semua permasalahan dapat diselesaikan,” ungkap Ifa.

“Bangga dan bersyukur atas prestasi yang kami raih, harapannya semoga prestasi ini bisa terus dipertahankan di tahun-tahun mendatang,” tutur Arsha ketika ditanya kesannya setelah memenangkan perlombaan ini.

Aulia menambahkan, keberhasilan tim nya kali ini tidak lepas dari peranan dosen pembimbing.

“Terimakasih kepada Pak Ferian yang telah banyak memberikan materi dan soal-soal latihan sebelum kegiatan dilaksanakan. Sangat bermanfaat bagi kami,”pungkasnya.

Humas Departemen (Wita) | 29 Oktober 2019