Tim L’Atmosphere Meraih Juara 2 dalam Labradorfest Paper & Poster Competition yang Diselenggarakan oleh MGEI SC IST AKPRIND

Tim L’Atmosphere yang beranggotakan Dwi Nanda Renaldy Syah (Teknik Geologi – 2020 dan Renaldo Ardian (Teknik Geologi – 2019), meraih Juara 2 pada Labradorfest Paper & Poster Competition yang diselenggarakan oleh MGEI SC IST AKPRIND pada 23 Maret 2022.

Labradorfest Paper & Poster Competition merupakan suatu kompetisi yang diselenggarakan oleh panitia LABRADORFEST dalam rangka perayaan ulang tahun MGEI SC IST AKPRIND Yogyakarta yang ke-7. Kompetisi tersebut terdiri dari 2 tahap, tahap pertama merupakan tahap seleksi karya tulis berupa abstrak paper dan tahap kedua adalah penilaian poster dan presentasi poster dalam bentuk video dari hasil karya tulis.

Dibawah bimbingan Ir. Salahuddin, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., Dwi Nanda dan Renaldy mengusung paper dan poster yang berjudul Penggunaan Ocean Thermal Energy Conversion dalam Pemenuhan Kebutuhan Listrik Daerah 3T Kawasan Selat Makssar. Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) merupakan suatu konversi energi panas laut menjadi energi listrik yang memanfaatkan perbedaan suhu temperatur permukaan air laut dengan suhu air laut dalam. Pada daerah tropis maritim, sumber daya termal dari termoklin samudera merupakan sumber energi terbarukan yang sangat potensial. Indonesia memiliki perairan tropis yang luas dan dilewati oleh garis khatulistiwa dengan Sea Surface Temperature (SST) yang relatif lebih tinggi (25-30°C) dibandingkan dengan daerah sub-tropis (15-20°C). Beberapa perairan di Indonesia juga dilewati oleh ARLINDO (Arus Lintas Indonesia) atau ITF (Indonesian Through Flow) yang secara konstan memiliki suhu relatif dingin (5-10°C). Faktor inilah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan berbasis panas laut dengan menggunakan Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC). Perairan Selat Makassar dipilih karena merupakan salah satu wilayah potensial yang memenuhi kaidah OTEC dimana Selat Makassar termasuk kedalam kategori laut dalam dan berada di ekuator dengan suhu permukaan yang hangat dan konstan, serta memiliki selisih suhu sebesar 20°C antara permukaan laut dan laut dalam dengan kedalaman 1000 m. Pengembangan sistem OTEC ini  akan dilakukan pertama kali untuk memenuhi pasokan listrik pada daerah 3T yang terletak di sekitar perairan Selat Makassar. Potensi panas air laut ini diharapkan dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia sehingga dapat memenuhi permintaan listrik masa depan serta mendukung program SDGs (Sustainable Development Goals) yang dicanangkan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) terutama pada poin tujuh.

Tim L’Atmosphere menyadari bahwa dengan mengikuti kompetisi tersebut mereka dapat meningkatkan kemampuan menulis makalah dan membuat poster terutama dalam tema energi berkelanjutan. Terlebih lagi mereka juga telah merancang presentasi video yang merinci kemajuan yang akan diterapkan. Mempersiapkan video tersebut membantu mereka meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum, baik di depan juri maupun peserta lain. Kompetisi tersebut memberikan kesempatan bagi mereka untuk dapat saling bertemu dengan mahasiswa dari Universitas lain. “Terlepas dari kenyataan bahwa kami bersaing, kami juga belajar dari satu sama lain dan berbagi pengalaman dan ide kami.” tambah Tim L’Atmosphere

Sumber : Tim L’Atmosphere

Humas Departemen | April 2022