Departemen Teknik Geologi FT Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universite de Montpellier (UM), Perancis menggelar Hydrogeology Field Course 2017 mulai 2-6 Mei di lereng timur gunung Merapi. Kedua institusi pendidikan tersebut didukung oleh PT Tirta Investama (AQUA Klaten). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para peserta mengenai hidrogeologi di daerah vulkanik, terutama lereng Gunung Merapi, serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta dalam pekerjaan lapangan dan analisis hidrogeologi vulkanik. Selain pengajar dari Teknik Geologi UGM, narasumber yang juga turut berbagi ilmu adalah Prof. Severin Pistre dari UM dan Dr. Patrick Lachassagne, senior hydrogeologist dari Danone.
Dr. Ir. Heru Hedrayana, selaku Ketua Departemen Teknik Geologi FT UGM menegaskan bahwa kegiatan ini lebih memberikan pemahaman kepada peserta tentang sistem airtanah di daerah gunung api. Indonesia kaya dengan gunung api yang sebenarnya merupakan menara sumber air bagi kemakmuran rakyat Indonesia. Dengan pengetahuan ini diharapkan peserta dapat berkontribusi menjadi agen perubahan di masa datang khususnya di bidang sumberdaya airtanah. Kegiatan ini sudah berjalan sejak tahun 2016 dan tahun ini kami menggandeng Universitas de Montpellier dan Danone untuk turut serta berkontribusi, ujar Heru.
Kegiatan ini diikuti oleh 22 peserta dan 7 pengajar. Peserta yang mengikuti kegiatan ini tidak harus berlatar belakang geologi, namun bisa siapa saja yang memiliki ketertarikan pada bidang hidrogeologi. Berdasarkan negara asal, peserta berasal dari Indonesia, Perancis, Myanmar, dan Laos. Kegiatan ini diharapkan mencetak lebih banyak generasi mendatang yang memiliki pengetahuan yang memadai mengenai hidrogeologi dan mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan dan berkontribusi pada pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dimanapun mereka akan bekerja.
Rangkaian kegiatan selama 5 hari diisi dengan observasi lapangan di sabuk mata air 1 Merapi, hubungan bebatuan dan observasi di sepanjang Kali Pusur serta pengambilan sampel air di mata air sigedang dan kapilaler. Selain observasi teknis, peserta juga ditunjukkan bagaimana pengelolaan air dilakukan oleh perusahaan dalam hal ini AQUA Klaten dan pemanfaatan air oleh masyarakat untuk pertanian dan pariwisata di Umbul Ponggok.
Prof. Severin Pistre, salah satu pengajar senior dari UM menyatakan kegiatan ini memberikan peluang utk orang-orang yang ingin belajar terkait hidrogeologi meskipun dia tdk kuliah di Fakultas Teknik, siapapun bisa belajar hidrogeologi. Latar belakang dan asal yang berbeda dari masing-masing peserta saling melengkapi dan memperkaya pengetahuan yang didapat selama kursus ini, tutup Severin.
Humas Departemen (Wita)