Pos oleh :

Admin-DTGL

Seminar Kolokium Mahasiswa – Bayu Aji Dwi Laksana

1.  Sari :

Daerah penelitian berada di Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Secara regional, daerah penelitian tersusun oleh Formasi Jampang dengan litologi berupa breksi vulkanik yang berselingan dengan lava dan tuff. Beberapa urat kuarsa juga dijumpai dengan orientasi dominan berarah barat laut – tenggara yang mengindikasikan keterdapatan mineralisasi di daerah penelitian.
Selain itu, di sekitar daerah penelitian juga terdapat perusahaan tambang emas PT. Golden dan PT. Wilton, dan perusahaan tambang timbal dan seng PT. Generasi Muda Bersatu, juga beberapa tambang emas warga. Penelitian ini berada di kawasan eksplorasi PT. Generasi Muda Bersatu dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi geologi, alterasi, mineralisasi, serta kontrol struktur terhadap
alterasi dan mineralisasi di daerah penelitian. Penelitian dilakukan melalui pengambilan data primer berupa pemetaan di lapangan dengan luasan 3 x 3 km ditambah 1 x 1 km, dengan pengambilan sampel untuk analisis laboratorium meliputi 13 sampel petrografi, 12 sampel mikroskopi bijih, 5 sampel x-ray
diffraction (XRD), 30 sampel geokimia atomic absorption spectrophotometer (AAS), dan 2 sampel mikro x-ray flourescene (XRF). read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Aisyah Salsabilla Rositha

1.  Sari :

Salah satu potensi air baku yang cukup besar kapasitasnya adalah Mata Air Umbulan dengan kapasitas 4.000-5.000 L/detik yang terletak di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan. Untuk lebih mengenali karakteristik daerah imbuhan air tanah Mata Air Umbulan pada kawasan Kompleks Gunung Api Bromo-Tengger, maka pada penelitian ini akan dikaji bagaimana karakteristik litologi dan hubungannya dengan sifat hidrolika batuan pada daerah ini.
Pengamatan geologi dilakukan dengan diambil beberapa sampel dari singkapan batuan, untuk analisis petrologi, petrografi, uji porositas, uji constant-head permeameter, falling-head permeameter, dan gas permeameter. Dilakukan juga pengamatan laju infiltrasi dengan melakukan pengujian menggunakan alat infiltrometer tipe turf-tec. Hasil uji laju infiltrasi diolah dengan model Kostiakov dengan software Microsoft Excel. Selain itu juga dilakukan pengelompokan HSG berdasarkan laju infiltrasi.
Dari hasil penelitian didapatkan pada daerah penelitian litologi terdiri atas andesit, basalt, skoria, tuf, crystal tuff, crystal-vitric tuff, lithic tuff, lapilli tuff, lapilli stone, dan breksi fluvial. Laju infiltrasi pada batuan piroklastik dipengaruhi oleh tingkat pelapukan batuan. Sementara secara umum faktor lain yang mempengaruhi laju infiltrasi adalah sifat fisik tanahnya. Secara umum, pada batuan beku yang pejal
yaitu basalt dan andesit memiliki porositas dan konduktivitas hidrolika yang rendah. Sementara itu, pada batuan piroklastik memiliki porositas dan konduktivitas hidrolika yang tinggi.
Persebaran nilai sifat hidrolika batuan cenderung acak pada formasi Batuan Gunung Api Tengger (Qvt) dan Batuan Gunung Api Kuarter Tengah (Tengger) (Qpv(t)). Pada formasi Batuan Gunung Api Kuarter Bawah (Qp (g)), laju infiltrasi sangat tinggi, dengan porositas sedang dan konduktivitas hidrolika sangat rendah. Pada formasi Pasir Gunung Api Tengger (Qvs), laju infiltrasi sangat tinggi, dengan porositas tinggi dan konduktivitas hidrolika sedang. Sementara pada formasi Batuan Gunung Api Bromo (Qvb), laju infiltrasi tinggi, dengan porositas sedang dan konduktivitas hidrolika sedang. read more

Pertemuan Rutin Pertama Collaborative Education on Urban GEology in the ASEAN Region (CUBE-ASEAN)

Senin, 29 November 2021, melalui media daring, Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM mengadakan pertemuan rutin pertama dalam rangka pelaporan capaian konsorsium dalam enam bulan terakhir, rencana strategis ke depan serta tandatangan yang dihadapi terkait dengan Collaborative Education on Urban GEology in the ASEAN Region (CUBE-ASEAN).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut yaitu perwakilan dari Universitas Kyoto (Kyodai), Universitas Chulalongkorn (CU), Universitas Pertambangan dan Geologi Hanoi (HUMG), Meteorologi, Klimatologi dan Badan Geofisika (BMKG), dan Proyek JICA untuk AUN/SEED-Net. Hasil dari diskusi pada pertemuan daring tersebut diantaranya membahas tentang kemajuan yang dicapai pada program beasiswa tersebut, penelitian kolaboratif, kegiatan mobilitas serta manajemen keuangan. read more

Tim GAMANJA Raih Juara 1 pada Geoscience Smartcompetition, Land of Geoscience 2021

Tim GAMANJA yang terdiri dari 3 mahasiswa dengan Program Studi yang berbeda-beda yaitu Muflikhah (Teknik Geologi – 2018), Tamya Fadly Nurlaely (Geofisika – 2018), Annisya Handayani (Geofisika – 2018), meraih Juara 1 pada kompetisi Land of Geoscience 2021 bidang Geoscience Smartcompetition yang diselenggarakan oleh Himpunan Teknik Geofisika bersama SEG , UPN Veteran Yogyakarta pada 14 – 21 November 2021.

Dari beberapa cabang lomba yang diselenggarakan pada event Land of Geoscience 2021 ini, Tim GAMANJA mengikuti bidang Geoscience Smartcompetition dimana pelaksanaan kompetisi tersebut dilakukan secara daring. Materi yang diperlombakan dalam kompetisi tersebut mencakup materi bidang geologi dan geofisika. Dengan alasan itulah komposisi dari Tim GAMANJA terdiri dari 2 program studi agar dapat saling melengkapi. read more

Tim 14ACERIA Raih Juara 2 pada Geoscience Case Study, PETA BUMI 2021

Tim 14ACERIA yang terdiri dari Sulthan Fauzan (Teknik Geologi – 2018) dan Muflikhah (Teknik Geologi – 2018), meraih Juara 2 pada kompetisi PETA BUMI 2021 bidang Geoscience Case Study yang diselenggarakan oleh HMTG Dokter Bumi, Universitas Jendral Soedirman pada 21 – 28 November 2021.

Kompetisi bertajuk Disaster Risk Reduction in Urban Area ini merupakan kompetisi yang mengasah kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah. Pada tahap awal tiap tim diminta untuk mengirimkan abstrak terkait penangangan kebencanaan yang dipilih, kemudian 8 tim yang terpilih akan mengikuti tahap selanjutnya. Pada tahap selanjutnya tim akan diberi studi kasus penanganan bencana dengan tema secara acak, kemudian diberi data-data basic untuk membuat output yang diminta, contoh output yang diberikan adalah peta kerawanan bencana, peta kapasitas, peta resiko, peta kerentanan bencana, dan poster. Output itulah yang kemudian akan dipresentasikan oleh tiap-tiap tim di hadapan para juri. read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Ar Rafyasta Islamy Marchiano

1.  Sari :

          Survei hidrografi merupakan salah satu kegiatan esensial yang dilakukan dalam proses instalasi benda atau teknologi dasar laut khususnya peletakan kabel fiber optik dasar laut. Survei hidrografi pada penelitian dilaksanakan di Kapal Riset Baruna Jaya IV di wilayah perairan Cilacap, Jawa Tengah. Akuisisi data SSS
dilakukan menggunakan towed fish jenis Edgetech 4200FS, akuisisi data SBP dilakukan menggunakan SBP mounted jenis Oretech 3010, dan pengambilan sampel sedimen menggunakan gravity corer model Kullenberg. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menyusun peta sebaran geomorfologi dasar laut dan tingkat bahaya dari kehadiran tiap morfologi dasar laut untuk melakukan penilaian terhadap jalur peletakan kabel fiber optik yang aman.

          Pengolahan dan analisis difokuskan pada data hasil rekaman side scan sonar (SSS) yang dilakukan menggunakan aplikasi SonarWiz 7. Pengolahan data rekaman SSS menghasilkan citra mosaik permukaan dasar laut yang digunakan untuk mengidentifikasi morfologi dasar laut berdasarkan gelapterang (rona) suatu
objek. Peta sebaran geomorfologi dasar laut kemudian disusun menggunakan aplikasi ArcGIS 10.4 berdasarkan sistem klasifikasi yang dikemukakan oleh British Geological Survey (BGS). Identifikasi potensi bahaya survei penanaman alat (burial assessment survey) yang dikemukakan oleh Rapp et al. (2010) digunakan sebagai dasar
pembuatan peta perubahan jalur instalasi kabel fiber optik bawah laut.

          Peta geomorfologi dasar laut KP 48 53 menunjukkan terdapat morfologi dasar laut yang umum dijumpai pada paparan benua, yaitu bedform berupa riak pasir (ripple) yang terbentuk melalui arus dasar laut dan indikasi morfologi yang terbentuk melalui aktivitas lepasan fluida (fluidescape feature), yaitu kawah letupan (pockmark). Morfologi dasar laut kategori bahaya 1 (riak pasir) memiliki potensi bahaya terendah sedangkan kategori bahaya 3 (kawah letupan) memiliki potensi bahaya tertinggi sehingga diperlukan adanya perubahan jalur kabel.


Kata kunci: Survei hidrografi, side scan sonar, jalur peletakan kabel fiber optik
read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Rismanda Yoga Pradipta

1. Sari :

Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki potensi menarik. Salah satu upaya pemerintah Gunungkidul dalam memaksimalkan potensi wisata tersebut ialah dengan membuat jalan baru. Salah satunya Jalan Pantai Selatan Jawa di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang nantinya juga akan digunakan sebagai bagian dari Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) yang merupakan bagian dari proyek Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum-Pekerjaan Rakyat (PU-PR) dan diresmikan pada tahun 2019 sebagai Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS).  Pembuatan jalan baru di Pantai Selatan Jawa merupakan salah satu upaya pemerintah guna meningkatkan konektifitas Pulau Jawa bagian selatan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan dengan wilayah Pantai Utara (Pantura). Selain itu jalan tersebut juga merupakan akses menuju pantai-pantai wisata di daerah Gunungkidul, seperti Pantai Indrayanti, dan Pok Tunggal. Namun, proses pembuatan jalan baru tersebut dilakukan dengan memotong tebing dimana memiliki potensi terjadinya gerakan massa yang cukup rendah – tinggi. Maka dari itu diperlukan adanya studi mengenai kestabilan lereng di sepanjang jalan tersebut guna mencegah terjadinya gerakan massa atau tanah. read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Risky Tri Nurani

1.  Sari :

            Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan batubara yang besar. Salah satu cekungan penghasil batubara adalah Cekungan Sumatera Selatan dengan formasi Muara Enim sebagai pembawa batubara. Formasi ini tersusun oleh materialmaterial vulkanik yang akan mempengaruhi komposisi penyusun batubara yang dapat berubah baik secara fisika maupun kimia, terutama pada komposisi maseral. Studi tentang komposisi maseral penyusun batubara yang terpengaruh material vulkanik ini bertujuan untuk mengetahui perubahan
komposisi maseral dan mineral penyusun batubara yang mungkin terjadi.
Penelitian ini juga dapat bermanfaat untuk mengetahui karakteristik petrografi
organik batubara yang terpengaruh oleh material vulkanik.

          Penelitian ini dilakukan pada batubara Formasi Muara Enim yang berada di Kecamatan Tanjung Agung, Provinsi Sumatera Selatan dan termasuk ke dalam wilayah kerja PT. Sriwijaya Bara Priharum. Analisis pada batubara yang terpengaruh abu vulkanik ini dilakukan pada 30 sampel yang berada tepat di lapisan atas dan lapisan bawah lapisan tuff, serta 3 sampel tuff. Metode analisis yang digunakan adalah petrografi organik pada sayatan poles batubara. Selain itu, digunakan pula metode petrografi sayatan tipis untuk mengetahui komposisi
mineral pada material tuff. Untuk identifikasi mineral pada sampel batubara dan tuff secara lebih detail digunakan metode analisis XRD bulk powder.

           Dari hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui komposisi maseral penyusun batubara di lokasi penelitian didominasi oleh maseral huminite dan liptinite. Pada batubara yang berada di bagian bawah lapisan tuff, disusun oleh maseral yang berbentuk detritus atau hancuran material pembentuk batubara seperti subgrup maseral detrohuminite (kelimpahan 26,00% vol38,73% vol), sporinite (kelimpahan 2,55% vol6,55% vol), liptodertrinite (kelimpahan 3,27% vol8,00% vol), dan inertodetrinite (kelimpahan 0,36% vol1,82% vol). Kelompok maseral tersebut menandakan adanya input air yang mengandung nutrient ke dalam lingkungan gambut akibat diendapkannya lapisan piroklastik. Pada batubara yang berada di bagian atas lapisan tuff, maseral yang menyusun
mengalami preservasi yang cukup baik ditandai oleh maseral subgrup telohuminite (kelimpahan 26,18% vol42,73% vol), didukung oleh maseral fusinite (kelimpahan 0,55% vol2,55% vol), inertodetrinite (kelimpahan 0,36% vol2,55% vol). Mineral penyusun tuff didominasi oleh mineral lempung, kuarsa, kfeldspar, dan plagioklas. Pada mineral penyusun batubara didominasi oleh kuara, mineral lempung, serta szomolnokit, apatit, anatase, dan boehmit dalam jumlah minor


Kata kunci: batubara, maseral, petrografi organik, lapisan piroklastik, Formasi Muara Enim
read more

Ujian Pendadaran Mahasiswa – Evan Wiadji

– Mahasiswa

Nama : Evan Wiadji
NIM. : 16/395073/TK/44365
Judul : Tipe dan Genesa Mineralisasi Bijih Hidrotermal pada Blok Karimbow dan Blok Ular Hijau di Prospek Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara.

– Penguji dan Notulis

  •   Dosen Penguji/Ketua Sidang                   : Ir. Nugroho Imam Setiawan, S.T., M.T., D.Sc., IPM.
  •   Dosen Pembimbing Utama/Moderator : Dr.rer.nat. Ir. Arifudin, S.T., M.T., IPU.
  •   Dosen Penguji                                              : Dr.rer.nat. Ir. I Wayan Warmada, IPM.
  •   Notulis                                                           : Margaretha Aditya Kurnia Purnaningtyas, S.Si., M.Sc.
  • read more