Pos oleh :

Admin-DTGL

Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada bersama dengan AUN/SEED-Net menyelenggarakan The 13th Regional Conference on Geological and Georesource Engineering 2021

Regional Conference on Geological and Geo-Resource Engineering (RC-GeoE) merupakan sarana bagi para peneliti, akademisi, praktisi, dan komunitas terkait untuk saling berdiskusi dan bertukar gagasan terbaru mereka tentang bidang teknik geologi, teknik geo-sumber daya dan geosains melalui penelitian dan konferensi. Acara puncak berupa konferensi diselenggarakan pada tanggal 20 – 21 Desember 2021 melalui media daring.

Acara tersebut diawali dengan pengumpulan paper pada bulan November lalu dengan topik penelitian berupa rekayasa geologi dan geo-sumber daya dan bidang penelitian terkait termasuk geologi dan geosiensi terapan, geofisika, geokimia, geologi teknik, teknik geo-lingkungan. Terdapat 47 paper yang berpartisipasi pada Regional Conference tersebut. read more

Tim Expearth Raih Juara 2 Case Study Competition, Asia Geoscience Conference and Exhibition

Tim Expearth yang terdiri dari Aurellia Anindita Rizky (Teknik Geologi  2020), Radista Saga (Teknik Geologi 2020), dan Saeful Ghofar Z. P (Geofisika 2019), meraih Juara 2 pada kompetisi Asia Geoscience Conference and Exhibition bidang Case Study Competition yang diselenggarakan oleh AAPG & EAGE Universiti Teknologi Petronas, Malaysia pada 14 November 2021 – 16 Desember 2021.

Kompetisi bertaraf internasional ini merupakan lomba studi kasus untuk memecahkan permasalahan akibat terjadinya perubahan iklim melalui studi geologi dan geo-engineering. Pada kompetisi tersebut, Tim Expearth membawa ide yang mereka beri judul Advanced Approach for Climate Mitigation through Tackling Permafrost Thawing Catastrophic: New Opportunities for Geoscience Role in Climate Issues. read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Muhammad Fahran Fauzan Tandipanga

1.  Sari :

Lapangan panas bumi sektor Lahendong terletak di Sulawesi Utara, Indonesia. Lapangan panas bumi ini merupakan bagian dari wilayah kerja panas bumi (WKP) Lahendong yang terdiri dari sektor Lahendong dan Tompaso. Kapasitas total terpasang WKP Lahendong saat ini adalah 120 MW dengan total 46 sumur panas bumi yang diperkirakan dapat dikembangkan lebih lanjut. Pada tahap pengembangan, penyusunan model geologi bawah permukaan secara tiga dimensional perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman geologi yang lebih baik, salah satunya adalah persebaran struktur geologi, stratigrafi, dan struktur panas. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan Sembilan sumur panas bumi, yaitu LHD1, LHD3, LHD4, LHD5, LHD6, LHD7, LHD8, LHD10, dan LHD13 yang dianggap mewakili kondisi geologi bawah permukaan di sektor Lahendong. Pemodelan tiga dimensional dilakukan dengan pendekatan eksplisit dan implisit menggunakan perangkat lunak Leapfrog Geothermal™. read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Alse Nabilah

1.  Sari :

Logam tanah jarang (LTJ), galium (Ga), dan vanadium (V) dikelompokkan sebagai Critical Raw Materials seiring dengan aplikasinya sebagai logam penting dalam teknologi tinggi. Oleh karena itu, diperlukan eksplorasi bauksit yang mengandung unsur-unsur tersebut karena kebutuhan bahan teknologi yang semakin meningkat. Di Indonesia banyak ditemukan endapan bauksit laterit dengan beberapa unit pengolahan bauksit domestik, seperti di Tayan yang terus menerus menghasilkan red mud yang menimbulkan masalah baru pada lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi LTJ, Ga, dan V melalui mineralogi dan geokimia pada 2 profil bauksit laterit dengan batuan dasar granodiorit dan kuarsa-diorit yang diambil dari IUP Tayan PT. Aneka Tambang, washed bauxite, residu bauksit, dan red mud sebagai limbah sisa proses Bayer oleh PT. Indonesia Chemical Alumina. Kajian ini dilakukan melalui petrografi, mineralogi (XRD), dan geokimia (XRF dan ICP-MS). Bauksit laterit Tayan terdiri dari 3 zona utama: (1) latosol, di mana sebagian besar unsur tercuci dan membentuk zona yang didominasi kuarsa, (2) bauksit, di mana Al terakumulasi dalam mineral gibsit melalui pengayaan residual, (3) kong, yang didominasi mineral lempung. Dijumpai bahwa LTJ dan Sc terakumulasi dengan konsentrasi tertinggi di zona kong sedangkan Ga dan V sebagian besar terakumulasi di zona bauksit. Pada profil bauksit laterit, LTJ dan Sc yang diadsorpsi oleh mineral lempung melalui lateritisasi, ditemukan berasosiasi dengan SiO2 dan TiO2. LTJ dan Sc juga dijumpai berasosiasi dengan Fe2O3 pada sampel bauksit yang berasal dari batuan induk granodiorit. Kemunculan Ga dan V lebih banyak menjadi substitusi unsur lain yang memiliki geokimia serupa: Ga cenderung berasosiasi dengan Al2O3, sedangkan V dijumpai berasosiasi dengan Fe2O3. Pada bauksit yang berasal dari granodiorit juga dijumpai adanya asosiasi V dengan TiO2. Sedangkan pada bauksit yang berasal dari diorit kuarsa dijumpai adanya asosiasi Ga dengan Fe2O3 serta asosiasi V dengan Al2O3. Proses pencucian crude bauxite menghasilkan konsentrasi REE dan Ga yang lebih tinggi pada washed bauxite,
sedangkan Sc dan V lebih tinggi pada residunya. Reaksi kimia intensif menggunakan NaOH dan pengolahan suhu tinggi dalam ekstraksi alumina pada proses Bayer menghasilkan red mud yang didominasi mineral dengan kandungan besi. Pada sampel red mud ditemukan bahwa LTJ, Sc, Ga, dan V yang secara keseluruhan mengalami pengayaan masing-masing sebesar 1,545 – 5,735, 12,254, 2,913, dan 9,466. Hal ini dapat dijadikan sebagai studi awal untuk unsur-unsur minor, seperti LTJ, Ga, dan V, yang berpotensi sebagai produk sampingan yang ekonomis dari penambangan dan ekstraksi bauksit. Oleh karena itu, studi perilaku unsur perlu dilakukan sebelum dilakukannya eksplorasi dan ekstraksi lanjutan pada bauksit dan red mud untuk memenuhi permintaan global akan material teknologi tinggi. read more

KAGEOGAMA 83, Reuni sekaligus Launching Buku yang berjudul “Green Energy, sebuah Keniscayaan (Pemikiran, Solusi dan Rekomendasi dari Ahli Geologi)“

Sabtu, 18 Desember 2021, Keluarga Alumni Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM atau KAGEOGAMA angkatan 1983 mengadakan acara yang bertajuk Reuni atau Temu Kangen 38th Geologi 83 bertempat di Ballroom UC UGM.

Dalam rangkaian acara tersebut sekaligus menjadi highlight acara tersebut, Kageogama83 meluncurkan sebuah buku yang berjudul “Green Energy, sebuah Keniscayaan (Pemikiran, Solusi dan Rekomendasi dari Ahli Geologi)“. Buku tersebut merupakan karya dari para alumni tahun 1983 dengan latar belakang profesi yang berbeda-beda. read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Muhammad Syafrudin Anshar

1.  Sari :

Kebutuhan akan logam dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa dilepaskan,
salah satunya adalah emas. Proses terbentuknya endapan emas erat kaitannya
dengan proses mineralisasi dan proses alterasi hidrotermal di suatu daerah,
dimana proses tersebut sangat erat dengan proses magmatisme. Di Indonesia
proses magmatisme sudah terjadi sejak Pra-Tersier sampai sekarang dengan
periode magmatisme yang berbeda-beda. Proses magmatisme dengan periode
magmatisme yang berbeda-beda menghasilkan endapan hidrotermal yang
berbeda. Salah satu endapan hidrotermal yang banyak dijumpai di Indonesia
adalah endapan epitermal sulfidasi rendah. Endapan mineral bijih pada endapan
epitermal berkaitan dengan pengisian larutan hidrotermal berupa larutan silika
yang mengisi pada rekahan-rekahan yang dihasilkan oleh struktur ekstensional.
Salah satu keterdapatan deposit epitermal di Indonesia berada pada daerah Jawa
Barat yang terletak pada busur kontinen Sunda-Banda yang merupakan busur
vulkanik yang terbentuk pada umur Kenozoik. Menurut Zheng, dkk., (2017),
busur kontinen yang terletak di Jawa Barat menghasilkan 2 sabuk magmatisme,
yaitu sabuk magmatisme tua berumur Eosen-Miosen Awal dan sabuk
magmatisme muda berumur Miosen-Pliosen yang menghasilkan mineralisasi
Busur Sunda Banda Tua yang berumur Miosen (mineralisasi Cijulang (Tun, dkk.,
2014), Arinem (Yuningsih, dkk., 2012), Cibaliung (Harijoko, dkk., 2004), dan
Ciemas (Wu, dkk., 2014; Zhang, dkk., 2015)) dan mineralisasi Busur Sunda
Banda Muda yang berumur Pliosen Pleistosen (mineralisasi Pongkor (Milesi,
1999), Cirotan (Milesi, dkk., 1994), dan Cikidang (Rosana dan Matsuda, 2002)).
Penelitian ini dilakukan pada Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan,
Kabupaten Sukabumi, yang termasuk ke dalam Formasi Jampang, sebelah Timur
Wilayah Izin Usaha Pertambangan PT. Generasi Muda Bersatu. Metode penelitian
yang digunakan pada penelitian ini berupa pemetaan lapangan untuk mendapatkan
data morfologi, litologi, struktur geologi, persebaran urat hidrotermal, persebaran
alterasi hidrotermal, dan persebaran mineral bijih. Analisis laboratorium yang
digunakan pada penelitian ini berupa analisis petrografi sebanyak 12 sampel,
analisis mineragrafi sebanyak 5 sampel, analisis XRD sebanyak 5 sampel, analisis
mikro XRF sebanyak 2 sampel, analisis geokimia bijih sebanyak 16 sampel.
Dari hasil penelitian diperoleh litologi penyusun daerah penelitian berupa
satuan breksi tuf, satuan andesit, satuan dasit, dan satuan lempung kerakalan.
Struktur geologi yang ditemukan di daerah penelitian berupa kekar gerus, sesar
geser dekstral, sesar geser sinistral dengan tegasan utama yang didapatkan berarah
NE-SW. Zona alterasi yang ditemukan di daerah penelitian diantaranya zona
silisifikasi (kuarsa-silika), zona silica-clay (kuarsa-silika-illit-kaolinit), zona
argilik (illit-kaolinit), dan zona propilitik (klorit-epidot±kalsit). Urat hidrotermal
yang ditemukan di daerah penelitian berupa urat kuarsa yang memiliki tekstur
masif, comb, breksi hidrotermal, lattice bladed, kalsedon dengan arah urat
dominan NNW-SSE dan NNE-SSW. Mineral bijih yang ditemukan di daerah
penelitian diantaranya emas, pirit, galena, sfalerit, kalkopirit, arsenopirit, mineral
supergen yang ditemukan diantaranya kalkosit, kovelit, mineral oksida yang read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Bayu Aji Dwi Laksana

1.  Sari :

Daerah penelitian berada di Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Secara regional, daerah penelitian tersusun oleh Formasi Jampang dengan litologi berupa breksi vulkanik yang berselingan dengan lava dan tuff. Beberapa urat kuarsa juga dijumpai dengan orientasi dominan berarah barat laut – tenggara yang mengindikasikan keterdapatan mineralisasi di daerah penelitian.
Selain itu, di sekitar daerah penelitian juga terdapat perusahaan tambang emas PT. Golden dan PT. Wilton, dan perusahaan tambang timbal dan seng PT. Generasi Muda Bersatu, juga beberapa tambang emas warga. Penelitian ini berada di kawasan eksplorasi PT. Generasi Muda Bersatu dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi geologi, alterasi, mineralisasi, serta kontrol struktur terhadap
alterasi dan mineralisasi di daerah penelitian. Penelitian dilakukan melalui pengambilan data primer berupa pemetaan di lapangan dengan luasan 3 x 3 km ditambah 1 x 1 km, dengan pengambilan sampel untuk analisis laboratorium meliputi 13 sampel petrografi, 12 sampel mikroskopi bijih, 5 sampel x-ray
diffraction (XRD), 30 sampel geokimia atomic absorption spectrophotometer (AAS), dan 2 sampel mikro x-ray flourescene (XRF). read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Aisyah Salsabilla Rositha

1.  Sari :

Salah satu potensi air baku yang cukup besar kapasitasnya adalah Mata Air Umbulan dengan kapasitas 4.000-5.000 L/detik yang terletak di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan. Untuk lebih mengenali karakteristik daerah imbuhan air tanah Mata Air Umbulan pada kawasan Kompleks Gunung Api Bromo-Tengger, maka pada penelitian ini akan dikaji bagaimana karakteristik litologi dan hubungannya dengan sifat hidrolika batuan pada daerah ini.
Pengamatan geologi dilakukan dengan diambil beberapa sampel dari singkapan batuan, untuk analisis petrologi, petrografi, uji porositas, uji constant-head permeameter, falling-head permeameter, dan gas permeameter. Dilakukan juga pengamatan laju infiltrasi dengan melakukan pengujian menggunakan alat infiltrometer tipe turf-tec. Hasil uji laju infiltrasi diolah dengan model Kostiakov dengan software Microsoft Excel. Selain itu juga dilakukan pengelompokan HSG berdasarkan laju infiltrasi.
Dari hasil penelitian didapatkan pada daerah penelitian litologi terdiri atas andesit, basalt, skoria, tuf, crystal tuff, crystal-vitric tuff, lithic tuff, lapilli tuff, lapilli stone, dan breksi fluvial. Laju infiltrasi pada batuan piroklastik dipengaruhi oleh tingkat pelapukan batuan. Sementara secara umum faktor lain yang mempengaruhi laju infiltrasi adalah sifat fisik tanahnya. Secara umum, pada batuan beku yang pejal
yaitu basalt dan andesit memiliki porositas dan konduktivitas hidrolika yang rendah. Sementara itu, pada batuan piroklastik memiliki porositas dan konduktivitas hidrolika yang tinggi.
Persebaran nilai sifat hidrolika batuan cenderung acak pada formasi Batuan Gunung Api Tengger (Qvt) dan Batuan Gunung Api Kuarter Tengah (Tengger) (Qpv(t)). Pada formasi Batuan Gunung Api Kuarter Bawah (Qp (g)), laju infiltrasi sangat tinggi, dengan porositas sedang dan konduktivitas hidrolika sangat rendah. Pada formasi Pasir Gunung Api Tengger (Qvs), laju infiltrasi sangat tinggi, dengan porositas tinggi dan konduktivitas hidrolika sedang. Sementara pada formasi Batuan Gunung Api Bromo (Qvb), laju infiltrasi tinggi, dengan porositas sedang dan konduktivitas hidrolika sedang. read more

Pertemuan Rutin Pertama Collaborative Education on Urban GEology in the ASEAN Region (CUBE-ASEAN)

Senin, 29 November 2021, melalui media daring, Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM mengadakan pertemuan rutin pertama dalam rangka pelaporan capaian konsorsium dalam enam bulan terakhir, rencana strategis ke depan serta tandatangan yang dihadapi terkait dengan Collaborative Education on Urban GEology in the ASEAN Region (CUBE-ASEAN).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut yaitu perwakilan dari Universitas Kyoto (Kyodai), Universitas Chulalongkorn (CU), Universitas Pertambangan dan Geologi Hanoi (HUMG), Meteorologi, Klimatologi dan Badan Geofisika (BMKG), dan Proyek JICA untuk AUN/SEED-Net. Hasil dari diskusi pada pertemuan daring tersebut diantaranya membahas tentang kemajuan yang dicapai pada program beasiswa tersebut, penelitian kolaboratif, kegiatan mobilitas serta manajemen keuangan. read more