1. Sari :
Indonesia merupakan negara kepulauan yang beriklim tropis dengan 2 musim yaitu musim panas dan musim hujan. Kondisi ini menyebabkan proses pelapukan dapat terjadi dengan intens yang mampu mengubah batuan asal menjadi tanah secara bertahap membentuk lapisan profil tanah dimulai dari batuan asal, horizon C, horizon B, dan horizon A. Salah satu wilayah di Indonesia yang menampilkan profil tanah adalah Perbukitan Godean di Yogyakarta yang meliputi Gunung Wungkal, Gunung Patuk, Gunung Gedang, Gunung Butak, dan Gunung Berjo. Gunung–gunung tersebut mengalami proses pelapukan intens yang menyebabkan alterasi pada batuan asal menjadi mineral lempung. Selain pelapukan intens proses pembentukan mineral lempung juga dapat terjadi akibat alterasi hidrotermal. Oleh karena itu, Perbukitan Godean diduga memiliki potensi keterdapatan lempung yang melimpah khususnya Gunung Wungkal dan Gunung Patuk yang merupakan daerah penelitian karena terdapat perdebatan mengenai proses pembentukan mineral lempung di kedua gunung yaitu akibat alterasi
hidrotermal atau pelapukan. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan pendekatan mineralogi dan geokimia yang bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan lempung di daerah Godean. Pendekatan mineralogi dilakukan dengan mengidentifikasi mineral lempung menggunakan metode XRD dan analisis sayatan
tipis yang teridentifikasi keterdapatan mineral lempung smectite dan kaolinite.
Pendekatan geokimia dilakukan dengan metode ICP–AES dan ICP–MS yang digunakan untuk menghitung nilai Chemical Index Alteration (CIA) dan Chemical Index Weathering (CIW) dan mengetahui pola rare earth element (REE) dan trace element. Hasil penelitian menunjukkan nilai CIA dan CIW semakin bertambah seiring mendekati permukaan dengan kandungan unsur LREE yang dominan serta pola yang sama pada trace element. Kemudian data geokimia pada penelitian ini dibandingkan dengan peneliti sebelumnya yang meneliti pada gunung–gunung yang berdekatan dengan lokasi penelitian yaitu Gunung Gedang, Gunung Butak, dan Gunung Berjo. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa nilai CIA dan CIW semakin meningkat seiring mendekati permukaan tanah, kandungan REE yang dominan pada kelompok unsur LREE, dan trace element dengan pola yang sama
yang mengidentifikasikan batuan asal yang sama.