Pos oleh :

Admin-DTGL

Menapaki Jejak Geologi dan Kehangatan Warga Desa Kiyonten dan Sekitarnya di Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi Jawa Timur

 Penulis: Taufiq Aryo Wibowo

Zona Fisiografi Kendeng bukanlah daerah yang asing bagi para ahli geologi, daerah ini merupakan zona fisiografi Pulau Jawa yang terbentang dari timur Semarang, Jawa Tengah hingga Sidoarjo, Jawa Timur. Pada bulan Juli hingga Agustus ini mahasiswa Teknik Geologi UGM mendapatkan tugas untuk melakukan pemetaan geologi di daerah Zona Kendeng.

Kegiatan pemetaan geologi ini dimulai dengan pemetaan geologi kelompok atau lebih tepatnya dilakukan penataran atau digembleng di Stasiun Lapangan Geologi Bayat. Setelah ditatar selama 10 hari di Bayat, Klaten, Jawa Tengah kemudian mahasiswa dilepas ke daerah pemetaan masing-masing di daerah Zona Kendeng. Mahasiswa berjumlah 136 dibagi menjadi beberapa kelompok dengan wilayah pemetaan seluas 4 x 5 Km. Kelompok “Kokop Letter L” (22) yang berlandaskan asas kekompakan dan kekeluargaan, sesuai dengan namanya yaitu “Kelompok Kompak dengan Kavling Berbentuk Letter L”, ini melakukan pemetaan di perbatasan antara Kabupaten Ngawi dan Bojonegoro, yang beranggotakan Taufiq Aryo Wibowo, Bima Henrisyah Putra, Galih Hanim Mu’arofah, dan Niluh Ayu kamila. read more

Korelasi Hidrogeologi dan Hidrokimia dengan Rencana Pembangunan Terowongan

Setiap kegiatan pembangunan infrastruktur memiliki dampak yang negatif bagi lingkungan yang sulit untuk dihindari. Hal tersebut dapat terjadi apabila rencana pembangunan tidak memadai, sehingga memicu munculnya permasalahan lingkungan. Salah satunya yaitu, kontaminasi sumber daya air akibat adanya pembangunan terowongan. Dampak lain dari pembangunan terowongan yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan air berkurang, menurunnya kualitas air, dan kegagalan sistem infrastruktur air. Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan studi lebih lanjut mengenai kondisi hidrogeologi pada daerah pembangunan sebagai kunci untuk mengetahui jenis batuan yang akan mempengaruhi laju air tanah. read more

Solusi Menghadapi Krisis Air di Musim Kemarau : Pemetaan Air Bawah Tanah dengan Metode GPI

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan primer setiap manusia. Kebutuhan terhadap air bersih menjadi tantangan yang serius dalam mencapai pembangunan keberlanjutan khususnya di beberapa daerah yang sulit mengakses air bersih. Peristiwa krisis air bersih sangat sering terjadi umumnya pada musim kemarau, hal ini berdampak signifikan di beberapa sektor seperti agrikultur, peternakan, kesehatan masyarakat, dan industri lainnya. Suatu upaya untuk menangani masalah krisis air salah satunya yaitu melakukan pemetaan air bawah permukaan untuk mengetahui letak cadangan sumber daya air. melalui pemetaan tersebut diharapkan kegiatan eksplorasi air bawah permukaan dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Pemetaan air bawah permukaan dapat dilakukan dengan mengetahui kondisi geologi suatu daerah untuk menentukan apakah di daerah tersebut terdapat akuifer yang berpotensi menyimpan air bawah permukaan. read more

Indonesia Sebagai Asian Tiger : Potensi Ekstraksi Litium dari Geothermal Brine dengan Metode Ion Sieve Adsorption

Indonesia memiliki target mencapai net zero emission pada tahun 2060, oleh karena itu gembar-gembor upaya transisi energi terus digaungkan, salah-satunya dengan peralihan energi berbahan bakar fosil ke listrik. Dalam hal ini, produksi baterai akan semakin meningkat dikarenakan baterai sebagai alat untuk menyimpan energi listrik. Salah satu bahan baku dalam pembuatan baterai adalah litium.

Asal usul lithium

Litium dapat berasal dari dua sumber. Pertama, dari mineral dalam batuan seperti lepidolite dan amblygonite. Kedua, berasal dari sumber daya air seperti air laut, danau hipersalin dan geothermal brine. Ekstraksi litium dari batuan memiliki banyak kekurangan, seperti waktu yang cenderung lebih lama, menghasilkan polusi yang tinggi, membutuhkan energi yang lebih besar dan proses pemisahan yang tidak efisien. Oleh karena itu geothermal brine dapat menjadi alternatif sumber litium yang lebih ramah lingkungan. Geothermal brine berpotensi sebagai sumber litium terbesar dikarenakan geothermal brine mengandung konsentrasi litium mencapai 60 ppm, yang mana air laut hanya memiliki konsentrasi litium sebesar 0,2 ppm. read more

Apakah Air Tanah Dapat Menyongkong Kebutuhan Air Bersih di Sektor Pariwisata Gili Air?

Gili Air merupakan salah satu pulau kecil yang berada di barat laut Pulau Lombok. Perekonomian di pulau ini sangat dipengaruhi oleh kegiatan pariwisata. Berdasarkan data dinas pariwisata, mulai tahun 2017 terjadi peningkatan wisatawan yang cukup signifikan hingga mencapai 220 ribu wisatawan dalam setahun. Hal ini memicu banyaknya pembangunan penginapan yang mengakibatkan peningkatan jumlah sumur gali. Peningkatan jumlah sumur gali dapat berdampak pada kuantitas air tanah, dimana pulau yang lebih kecil relatif memiliki kapasitas air tanah yang lebih sedikit dibandingkan dengan pulau yang besar. Kapasitas air tanah sangat berkorelasi dengan kondisi akuifer. Gili Air memiliki akuifer yang homogen, air tanah pada pulau ini hadir sebagai freshwater lens (FWL) yang berada di atas air laut karena perbedaan densitas. Zona FWL dengan zona air laut terpisahkan oleh zona transisi yang tersusun oleh batu gamping. read more

Studi Karakteristik Potensi Reservoir Formasi Talang Akar dalam upaya mencapai SDGs Energi Terjangkau

Formasi Talang Akar berada di Cekungan Sumatera Tenggara dan Cekungan Jawa Barat bagian utara. Formasi ini merupakan salah satu formasi penyumbang minyak dan gas bumi di Indonesia. studi mengenai karakteristik reservoir dilakukan sebagai ancang-ancang untuk menyusun roadmap pengembangan lapangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Karakteristik reservoir dapat diketahui dengan mengidentifikasi litofasies untuk mengetahui distribusi dan lingkungan pengendapannya, berdasarkan data tersebut dapat ditentukan titik – titik yang tepat untuk dilakukan pengeboran sumur produksi. read more

Bukit Plawangan, Apakah Berpotensi Sebagai Carbon Storage?

 Isu iklim selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas setiap tahunnya. Perubahan iklim terjadi secara cepat dan signifikan. Hal ini dikarenakan meningkatnya aktivitas deforestasi dan degradasi hutan yang menyebabkan hilangnya hutan hujan tropis sehingga emisi gas rumah kaca meningkat di atmosfer. Menurut kementrian lingkungan hidup dan kehutanan, Indonesia memiliki target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan konservasi hutan untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Konservasi penting dilakukan untuk dapat menjaga ekosistem dan diversitas flora dan fauna serta menjaga kuantitas lahan hutan. Hutan memiliki kapasitas untuk menyerap karbon dan mengurangi emisi karbon di atmosfer sehingga dapat membatasi kenaikan temperatur di permukaan bumi. read more

Mengulik Jejak Aktivitas Vulkanik Semenanjung Senakin Melalui Lamprophyre Dengan Metode Petrologi dan Geokimia

Aktivitas vulkanik yang terjadi di Kalimantan sangat menarik untuk dipelajari karena Kalimantan memiliki sejarah geologi yang kompleks. Hal tersebut dikarenakan Kalimantan tersusun atas batuan dasar Pre-Cenozoik yang memiliki litologi meta-sedimen, vulkanik, plutonik dan metamorf. Salah satu batuan unik di Kalimantan yang menarik untuk dipelajari yaitu Lamprophyre Senakin. Lamprophyre termasuk dalam batuan beku mafik yang hadir dalam bentuk dike. Lamprophyre Senakin hadir sebagai intrusi pada Formasi Tanjung yang dapat dapat dijumpai pada Sesar Gumbil Semenanjung Senakin yang berada di bagian tenggara Pulau Kalimantan. read more

Kolaborasi Internasional dalam Penelitian Sumber Daya Strategis: StratOre dan Dampaknya Bagi Indonesia dan Jerman

Universitas Gadjah Mada (UGM) turut ambil bagian dalam proyek penelitian internasional yang bertajuk StratOre, merupakan singkatan dari Efficient and Sustainable Recovery of Strategic Elements from Indonesian Ore Deposits. Dr.rer nat. Arifudin Idrus, dosen economic geology di Departemen Teknik Geologi, menjadi perwakilan UGM dalam kerja sama ini. Beliau telah memiliki banyak pengalaman penelitian dengan fokus utama geologi, karakterisasi, dan eksplorasi endapan bijih di Indonesia, serta pengalaman panjang dalam penelitian dan konsultasi industri pertambangan. read more

Menakar Potensi dan Tata Kelola Mineral Kritis di Indonesia: Strategi untuk Industri Masa Depan


Pada 19 Januari 2024 telah berlangsung Kegiatan Dialog Koordinasi dan Sinergi Isu-Isu Diplomasi Ekonomi di Kawasan Amerika dan Eropa di Bali. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Salah satu bahasan yang diangkat pada diskusi ini yaitu potensi minerba. Arifudin Idrus, selaku dosen Teknik Geologi UGM, sekretaris jenderal MGEI (Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia), dan Tim Penyusun NA Mineral Kritis dan Mineral Strategis Indonesia membawakan topik “Mineral Kritis dan Mineral Strategis di Indonesia: Kriteria, Jenis, Potensi dan Inisiatif Tata Kelola”. read more