Formasi Talang Akar berada di Cekungan Sumatera Tenggara dan Cekungan Jawa Barat bagian utara. Formasi ini merupakan salah satu formasi penyumbang minyak dan gas bumi di Indonesia. studi mengenai karakteristik reservoir dilakukan sebagai ancang-ancang untuk menyusun roadmap pengembangan lapangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Karakteristik reservoir dapat diketahui dengan mengidentifikasi litofasies untuk mengetahui distribusi dan lingkungan pengendapannya, berdasarkan data tersebut dapat ditentukan titik – titik yang tepat untuk dilakukan pengeboran sumur produksi.
Isu iklim selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas setiap tahunnya. Perubahan iklim terjadi secara cepat dan signifikan. Hal ini dikarenakan meningkatnya aktivitas deforestasi dan degradasi hutan yang menyebabkan hilangnya hutan hujan tropis sehingga emisi gas rumah kaca meningkat di atmosfer. Menurut kementrian lingkungan hidup dan kehutanan, Indonesia memiliki target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan konservasi hutan untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Konservasi penting dilakukan untuk dapat menjaga ekosistem dan diversitas flora dan fauna serta menjaga kuantitas lahan hutan. Hutan memiliki kapasitas untuk menyerap karbon dan mengurangi emisi karbon di atmosfer sehingga dapat membatasi kenaikan temperatur di permukaan bumi.
Aktivitas vulkanik yang terjadi di Kalimantan sangat menarik untuk dipelajari karena Kalimantan memiliki sejarah geologi yang kompleks. Hal tersebut dikarenakan Kalimantan tersusun atas batuan dasar Pre-Cenozoik yang memiliki litologi meta-sedimen, vulkanik, plutonik dan metamorf. Salah satu batuan unik di Kalimantan yang menarik untuk dipelajari yaitu Lamprophyre Senakin. Lamprophyre termasuk dalam batuan beku mafik yang hadir dalam bentuk dike. Lamprophyre Senakin hadir sebagai intrusi pada Formasi Tanjung yang dapat dapat dijumpai pada Sesar Gumbil Semenanjung Senakin yang berada di bagian tenggara Pulau Kalimantan.
Universitas Gadjah Mada (UGM) turut ambil bagian dalam proyek penelitian internasional yang bertajuk StratOre, merupakan singkatan dari Efficient and Sustainable Recovery of Strategic Elements from Indonesian Ore Deposits. Dr.rer nat. Arifudin Idrus, dosen economic geology di Departemen Teknik Geologi, menjadi perwakilan UGM dalam kerja sama ini. Beliau telah memiliki banyak pengalaman penelitian dengan fokus utama geologi, karakterisasi, dan eksplorasi endapan bijih di Indonesia, serta pengalaman panjang dalam penelitian dan konsultasi industri pertambangan.
Pada 19 Januari 2024 telah berlangsung Kegiatan Dialog Koordinasi dan Sinergi Isu-Isu Diplomasi Ekonomi di Kawasan Amerika dan Eropa di Bali. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Salah satu bahasan yang diangkat pada diskusi ini yaitu potensi minerba. Arifudin Idrus, selaku dosen Teknik Geologi UGM, sekretaris jenderal MGEI (Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia), dan Tim Penyusun NA Mineral Kritis dan Mineral Strategis Indonesia membawakan topik “Mineral Kritis dan Mineral Strategis di Indonesia: Kriteria, Jenis, Potensi dan Inisiatif Tata Kelola”.
Penulis: Bajra Anugrah Semesta
Pemetaan Kuliah Lapangan Geologi 2024, merupakan suatu rangkaian acara yang paling berkesan dalam perjalanan akademik saya sebagai mahasiswa Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Kegiatan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu Kuliah Lapangan Bayat dan Kuliah Lapangan Mandiri, yang memberikan pengalaman yang membekas dalam setiap langkah perjalanan saya. Kuliah Lapangan Bayat adalah langkah awal yang penuh tantangan untuk mempersiapkan mental untuk membentuk karakter diri masing – masing guna mempersiapkan ke tahap Kuliah Lapangan Mandiri, sedangkan Kuliah Lapangan Mandiri menjadi tantangan besar yang membawa kami ke dalam dunia nyata sebagai seorang geologist.
Penulis: Dwi Sulistyo Nugroho
Tak terasa serangkaian kegiatan pemetaan geologi 2024 akan segera berakhir. Sebuah cerita panjang yang dilalui dengan penuh suka duka dan lika liku. Rangkaian kegiatan yang berlangsung hampir 1 tahun lamanya, dimulai dari pembelajaran di kelas hingga penyusunan laporan akhir menghiasi tahun ini bagi teman-teman Teknik Geologi angkatan 2022.
Kegiatan diawali dengan mata kuliah Metode Geologi Lapangan, dimana pada fase ini teman-teman Teknik Geologi angkatan 2022 bergelut dengan software ArcGIS untuk menyiapkan data-data sekunder yang diperlukan untuk kegiatan pemetaan geologi.
Penulis: Femita Inayah
Kuliah Lapangan Geologi merupakan proses pembelajaran pada Prodi Sarjana Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan pemetaan geologi, memahami litologi, dan proses sejarah geologi pada daerah pemetaan. Pemetaan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Teknik Geologi UGM pada tahun 2024, berada pada Zona Fisiografi Kendeng yang memanjang dari daerah Kabupaten Semarang hingga Kabupaten Nganjuk. Sebelum pemetaan dilakukan, terlebih dahulu bagaimana kondisi geologi pada suatu daerah diinterpretasi melalui analisis citra DEM dan melalui data-data sekunder. Analisis yang dilakukan berupa bentuk geomorfologi dan pola penyalurannya yang kemudian diinterpretasikan bagaimana litologi penyusun daerah pemetaan tersebut. Selanjutnya dilakukan pengambilan data ke lokasi pemetaan langsung, berupa jenis litologi, arah strike dip, struktur geologi, struktur batuan, dan pengambilan sampel batuan. Setelah itu, dapat disusun peta geologi dari data-data yang telah didapatkan.
Penulis: Pascalis Devin Rasendriya
Kuliah lapangan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para mahasiswa Teknik Geologi. Dengan semangat dan rasa penasaran, mahasiswa yang pemetaan berangkat menuju kavling masing-masing yang telah ditentukan, termasuk kavling 59 yang menjadi tanggung jawab saya. Perjalanan dimulai dari basecamp di Desa Jenar, tempat saya dan anggota kelompok 8 lainnya menyusun strategi dan mempersiapkan perlengkapan untuk eksplorasi. Setiap pagi diawali dengan diskusi kelompok, memeriksa peta topografi, dan memastikan alat-alat seperti kompas geologi, palu geologi, dan GPS siap digunakan. Rasa lelah karena perjalanan panjang dari Yogyakarta sirna saat kami disambut oleh lanskap yang memukau, mulai dari punggungan antiklin hingga aliran sungai kecil yang membelah desa.