Arsip:

berita

BMBF Jerman Tawarkan Kerja Sama dan Penelitian Bersama Bagi Engineer Muda

Pada tanggal 7 Maret 2025, delegasi dari Federal Ministry of Education and Research (BMBF) Jerman mengunjungi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM). Delegasi tersebut disambut dengan hangat oleh Prof. Selo, Dekan Fakultas Teknik, yang menyampaikan rasa senangnya atas kehadiran mereka dan menekankan potensi untuk adanya kesempatan kerja sama. Hadir pula perwakilan dari Departemen Teknik Geologi dan Departemen Teknik Kimia.

Dalam pertemuan tersebut, delegasi BMBF menawarkan kesempatan bagi engineer muda yang tertarik untuk mendapatkan pendanaan untuk proyek yang berkaitan dengan eksplorasi, ekstraksi, dan pemrosesan bahan baku primer. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mempromosikan akses pendidikan dan mendorong kemitraan global. read more

Dwi Indriyati, Laboran Sekaligus Penggerak Zero Waste

Hidup minim, bahkan tanpa sampah, tentu menyenangkan. Lingkungan akan terlihat bersih, indah, dan tentu saja sehat. Berkontribusi pada pengurangan sampah menjadi tindakan mulia, yang tentu saja akan berdampak pada diri sendiri dan juga lingkungan.

Melihat dan mencermati isu tentang sampah yang menjadi masalah pelik di Jogja, bersamaan dengan munculnya kesadaran tentang gaya hidup zero waste, menjadikan Dwi Indriyati, laboran Teknik Geologi FT UGM ingin ikut berkontribusi. Pada tahun 2019, Dwi mulai membangun bisnis yang bergerak mendukung zero waste lewat Peony Ecohouse read more

Kolaborasi 8 Peneliti dari 4 Negara dengan Tim Peneliti UGRG UGM Lakukan Studi Variabilitas Gambut di Taman Nasional Sebangau, Palangka Raya, Kalimantan Tengah

Prof. Ferian Anggara, Dosen Teknik Geologi UGM, memimpin tim peneliti UGRG UGM, berkolaborasi dengan 8 peneliti dari 4 negara (China, Australia, Jepang, dan Singapura) dalam kerjasama riset internasional yang berlokasi di Taman Nasional Sebangau, Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada 12 – 18 Januari 2025. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi terkait variabilitas lahan gambut, yang berfokus pada karakterisasi gambut serta analog model proses pembatubaraan di daerah tropis.

Taman Nasional Sebangau dipilih sebagai lokasi penelitian karena kondisi geologi yang, terletak di ekuator dan relatif stabil sejak Kala Eosen. Stabilitas ini menjadikannya lokasi yang ideal untuk studi analog proses pembentukan batubara di daerah tropis, khususnya di Pulau Kalimantan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan berharga tentang pengelolaan lahan yang berkelanjutan dan penggunaan sumber daya yang efisien, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait pendidikan untuk keberlanjutan. read more

Prof. Wahyu Wilopo, Ajak Masyarakat Kenali Tanda-Tanda Longsor

Pada 21 Januari 2025, terjadi peristiwa tanah longsor yang melanda Pekalongan, mengakibatkan banyak korban. Peristiwa bencana ini terjadi setelah hujan deras yang melanda Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah. Penyebab utama dari kejadian tanah longsor ini adalah curah hujan yang sangat tinggi, yang tercatat dalam beberapa hari sebelum kejadian.

Data satelit menunjukkan bahwa curah hujan mencapai 93 mm per hari dalam beberapa hari sebelum longsor. Penelitian menunjukkan bahwa curah hujan 30 mm per hari atau 63 mm dalam tiga hari dapat memicu longsor di Pulau Jawa. Kondisi lingkungan, seperti perubahan fungsi lahan, juga kemungkinan berkontribusi terhadap terjadinya bencana ini. read more

Peran DAS Tondano dalam Mendukung Keberlanjutan Air Tanah Domestik

Dewasa ini, kebutuhan terhadap air baku terus mengalami peningkatan dengan semakin berkembangnya suatu wilayah. Akan tetapi, ketersediaan air permukaan justru cenderung mengalami penurunan dari segi kuantitas dan kualitas. Hal ini untuk mendorong peningkatan eksploitasi air tanah sebagai alternatif yang dapat diandalkan. Dalam kasus keberlanjutan air tanah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang potensi imbuhan (recharge) dan kualitas air tanah di daerah tersebut. read more

Potensi dan Kualitas Air Tanah di Kawasan Food Estate Sumba Tengah dalam Upaya Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Proyek food estate di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Indonesia dalam rangka peningkatan pasokan pangan nasional. Air tanah yang digunakan pada daerah ini digunakan penduduknya untuk keperluan domestik dan irigasi. Akan tetapi, meningkatnya kebutuhan air tanah untuk mendukung aktivitas food estate dapat menyebabkan penurunan muka air tanah hingga ancaman habisnya akuifer air tanah apabila eksploitasi air dilakukan secara tidak terkendali. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian potensi kualitas air tanah untuk memastikan keberlanjutan ketersediaan air tanah di Sumba Tengah. read more

Awal Bencana Geologi di Kawasan Cagar Budaya Majapahit Trowulan

Kerajaan Majapahit, yang mencapai puncak kejayaan pada abad ke-14, dianggap sebagai salah satu kerajaan terbesar di Indonesia. Trowulan, yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur, diyakini sebagai ibu kota Majapahit dan telah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya. Banyak situs arkeologi di Trowulan ditemukan dalam kondisi rusak dan terkubur, menimbulkan hipotesis bahwa kawasan ini pernah dilanda bencana geologi besar. Bukti-bukti berupa catatan kuno seperti Kitab Pararaton, Serat Kanda, dan Babad Tanah Jawi menunjukkan adanya peristiwa seperti “Guntur Pawatugunung,” “Banyu Pindah,” dan “Pagunung Anyar” yang dapat diinterpretasikan sebagai bencana geologi. Penelitian mengenai identifikasi bencana geologi berdasarkan catatan kuno dilakukan oleh Putra dkk. (2024) bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan asal bencana geologi yang berkontribusi pada terkuburnya kawasan Trowulan dengan menggunakan studi literatur dan analisis GIS (Sistem Informasi Geografis). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai kronologi dan mekanisme bencana di kawasan ini. read more

Mengungkap Potensi “Perahu” Sand: Reservoir Hidrokarbon di Cekungan Sumatera Tengah

Cekungan Sumatera Tengah, salah satu wilayah penghasil minyak dan gas terbesar di Indonesia, menyimpan potensi besar cadangan hidrokarbon. Di antara banyaknya formasi yang ada, “Perahu” Sand di Formasi Bekasap menjadi fokus utama sebagai reservoir yang terbukti menyimpan cadangan minyak dan gas. Penelitian terbaru telah dilakukan untuk dapat memahami lingkungan pengendapan dan distribusi fasies “Perahu” Sand untuk mendukung pengembangan lapangan minyak dan gas “DAP” Field secara optimal oleh M. Dzikra Amadea Putra dan dosen Teknik Geologi UGM, Salahuddin Husein. read more

Identifikasi Fenomena Geothermal di Kawah Sikidang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi energi geotermal terbesar di dunia, berkat posisinya di jalur Cincin Api Pasifik. Di antara berbagai kawasan geotermal di Indonesia, Kompleks Vulkanik Dieng menonjol sebagai salah satu wilayah dengan aktivitas vulkanik dan geotermal aktif. Kawah Sikidang, yang terletak di Kompleks Vulkanik Dieng, tidak hanya merupakan destinasi wisata terkenal tetapi juga pusat aktivitas geotermal yang signifikan. Manifestasi geotermal seperti kolam lumpur, solfatara, fumarol, dan batuan teralterasi mendominasi lanskap kawah ini. Namun, aktivitas vulkanik yang berkelanjutan juga menimbulkan risiko geologi seperti gas beracun, semburan lumpur, dan letusan freatik. Pemahaman yang mendalam tentang kondisi bawah permukaan Kawah Sikidang sangat penting untuk mitigasi bencana dan pengelolaan kawasan. Penelitian ini dilakukan oleh Nurapita dkk. (2024) yang bertujuan untuk menganalisis fenomena geotermal di bawah permukaan Kawah Sikidang menggunakan metode Ground Penetrating Radar (GPR), guna memberikan informasi yang relevan untuk pengelolaan dan mitigasi risiko bencana di kawasan ini. read more

Sumber Panas Radiogenik : Apakah Berpotensi untuk Energi Geothermal?

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan geologi yang luar biasa, termasuk potensi besar untuk energi geotermal. Sebagian besar sistem geotermal di Indonesia terkait dengan aktivitas vulkanik yang merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik. Namun, Pulau Bangka menghadirkan anomali menarik, yaitu sistem geotermal non-vulkanik yang dikendalikan oleh panas radiogenik dari peluruhan radioaktif dalam batuan granit. Manifestasi ini memberikan peluang baru untuk memahami sistem geotermal non-vulkanik. Sistem geotermal radiogenik didasarkan pada proses peluruhan elemen radioaktif seperti uranium (U), thorium (Th), dan kalium (K) yang menghasilkan panas di kerak bumi. Granit, yang kaya akan elemen-elemen ini, menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Selain itu, letak Pulau Bangka yang strategis di zona tektonik aktif menjadikannya tempat yang ideal untuk mempelajari hubungan antara struktur geologi dan manifestasi geotermal. Salah satu studi yang membahas mengenai sumber panas radiogenik di Pulau Bangka yaitu Siregar dkk. (2024), studi ini membahas investigasi sumber panas radiogenik di Pulau Bangka dengan fokus pada geokimia dan petrografi granit dari era Trias. read more