Arsip:

Ujian Seminar Proposal

Seminar Kolokium Mahasiswa – I Gusti Ngurah Krisnayana Amritha

1. Sari :

Gunung Batur adalah gunung api yang dinobatkan oleh UNESCO sebagai UNESCO Global Geopark. Didalam area Gunung Batur terdapat 11 geosite yang ditentukan oleh UNESCO sebagai lokasi yang memiliki fitur-fitur geologi yang menarik dan cocok sebagai representasi dari proses geologi yang terjadi pada Gunung Batur, selain dari 11geosite tersebut peneliti juga menemukan terdapat dua lokasi yang layak dijadikan sebagai geosite. Dalam tahap inventarisasi didapatkan hasil bahwa terdapat tiga satuan geomorfologi yaitu Satuan Punggungan Kaldera Gunungapi Batur Purba, Satuan Dataran Kaldera Gunungapi Batur, dan Satuan Kerucut Gunungapi Batur. Sementara itu dari sisi litologi tersusun atas andesit dan basalt. Penilaian potensi geosite dilakukan mengikuti
klasifikasi yang dikeluarkan oleh kementerian ESDM (2017), terdapat 4 nilai yang dipertimbangkan, yaitu nilai saintifik, nilai edukasi, nilai wisata, dan resiko degradasi.  Setelah dilakukan penilaian diperoleh bahwa terdapat dua geosite pada wilayah penelitian yang mendapatkan predikat baik untuk dijadikan lokasi geoheritage, selain itu terdapat pula 11 geosite yang memiliki predikat sedang untuk dijadikan lokasi geoheritage. read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Aditya Junansyah P

1. Sari :

Industri konstruksi di Indonesia sangat bergantung pada pasir sebagai komponen utama untuk bahan material konstruksi. Endapan pasir vulkanik dari erupsi Merapi 2010 dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan lokasi sumber yaitu sungai dan darat. Penambangan pasir yang dilakukan secara ekonomis adalah pasir sungai. Sungai Krasak menjadi salah satu sungai dengan potensi pasir alam untuk materil konstruksi. Penentuan pemanfaatan pasir sebagai material konstruksi diatur dalam beberapa standar, di antaranya adalah Peraturan Beton Indonesia
(PBI) 1971 dan Standar Nasional Indonesia (SNI) 0368202002. Karakteristik morfologi butir dan mineralogi menjadi faktor utama yang menentukan kelayakan pasir sebagai material konstruksi. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa endapan pasir Sungai Krasak memiliki rentang ukuran butir dari 0,06 mm sampai 0,8 mm. Bentuk butir bervariasi, dengan bentuk yang dominan adalah equant. Ratarata butir pasir memiliki derajat kebolaan equent dan tingkat kebundaran subangular. Mineralogi yang dijumpai didominasi oleh mineral primer kfeldspar, plagioklas, piroksen, dan hornblenda. Mineral lempung hasil alterasi yang hadir antara lain adalah klorit yang menggantikan piroksen dan hornblenda dengan intensitas rendah, serta montmorillonit menggantikan massa dasar material gelasan. Sesuai dengan persyaratan dari PBI 1971 dan SNI 0368202002, pasir pada lokasi penelitian memenuhi syarat untuk menjadi material konstruksi, dengan kualitas maksimal pasir untuk agregat halus terdapat pada STA 3 dan kualitas minimal terdapat pada STA 5.
read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Arifin Rizky Brillyanto

1. Sari :

Intrusi air laut pada air tanah bisa terjadi pada daerah yang berbatasan langsung dengan laut. Kabupaten Jepara merupakan daerah pesisir yang langsung berbatasan dengan laut. Potensi intrusi air laut pada Kabupaten Jepara sangat penting untuk dikaji karena sebagian besar penduduk bertempat tinggal di daerah pesisir. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan zona-zona intrusi air laut pada air tanah dangkal.
Penelitian intrusi air laut dilakukan pada Kecamatan Gringsing, Banyuputih dan Subah. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa kondisi hidrogeologi dan geokimia air tanah. Terdapat 44 lokasi pengukuran hidrogeologi yang meliputi elevasi muka air tanah, daya hantar listrik dan suhu. Sementara itu, 40 sampel air tanah diuji di laboratorium untuk mengukur konsentrasi ion mayor dan ion bromida.
Geoindikator intrusi air laut yang digunakan ada 6 metode yakni Rasio Cl/Br, DHL vs Cl, Na/Cl, BEX, Rasio Simpson, dan SMI. Sampel yang terkonfirmasi intrusi 1-2 metode dikelompokkan sebagai terintrusi rendah, 3-4 metode sebagai terintrusi sedang , dan >4 metode sebagai terintrusi tinggi. Arah Aliran air tanah secara regional
berasal dari selatan menuju ke utara. Terdapat 2 sampel yang merupakan terintrusi rendah, 1 sampel merupakan terintrusi Sedang dan 3 sampel merupakan terintrusi tinggi. Terdapat 3 fasies air tanah pada daerah penelitain yaitu kalsium bikarbonat, kalsium magnesium sulfat klorida, dan natrium klorida. Fasies kalsium bikarbonat
mendominasi pada daerah penelitian yang menandakan air tanah merupakan air tawar. Sedangkan air tanah yang terkonfirmasi intrusi air laut memiliki tipe natrium klorida.
read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Ridho Prabandanu

1. Sari :

Desa Selopamioro merintis kegiatan pertanian dengan membuka lahan untuk perkebunan buahbuahan tropis. Selain pertanian, Desa Selopamioro memiliki tempat wisata yang mengandalkan aliran sungai seperti Kedung Tolok dan juga susur sungai Oyo. Sub DAS Oyo Desa Selopamioro dan sekitarnya memiliki luas kurang dari 10 km2 terdiri dari berbagai macam penggunaan lahan yaitu ladang, sawah, permukiman, semak, dan kebun. dengan jenis tanah grumusol dan mediterian yang berkembang pada Formasi Nglanggran dan Endapan Aluvial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi dan karakteristik hidrologi termasuk neraca air pada Sub DAS Oyo Desa Selopamioro dan sekitarnya. Metode yang digunakan adalah metode Soil Conservation Service Curve Number (SCSCN) yaitu dengan menganalisa variabel CN dan mengklasifikasikan tiap penggunaan lahan dan jenis tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presipitasi berkisar antara 0743 mm dengan curah hujan
tertinggi pada bulan November. Evapotranspirasi potensial pada daerah ini berkisar antara 100160 mm dengan nilai tertinggi pada bulan Januari. Surplus terjadi enam bulan yaitu dari bulan November hingga April sedangkan defisit terjadi selama enam bulan yaitu pada bulan Mei hingga Oktober dengan nilai run off berkisar antara 15415 mm/bulan.
read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Veronika Dian Puspitasari

1. Sari :

Lempung merupakan bahan galian industri yang memiliki berbagai manfaat. Salah satu daerah yang memiliki pontensi lempung yang berlimpah adalah Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lempung di daerah tersebut sudah dimanfaatkan sebagai bahan baku genteng dan batubata di daerah Selobarat, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk memberikan variasi pemanfaatan lempung di lokasi penelitian, maka perlu dilakukan penelitain yang
mendetail terkait karakteristik lempung tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi, karakteristik lempung, serta rekomendasi pemanfaatan lempung di Desa Hargomulyo. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis petrografi, XRD (X-Ray Diffraction), uji keplastisan, analisis distribusi ukuran butir, analisis Kapasitas Pertukaran Kation (KPK), analisis pH, dan analisis ICP-AES (Inductively Coupled Plasma Atomic Emission Spectroscopy). Daerah penelitian terbagi menjadi tiga satuan geomorfologi, yaitu satuan perbukitan intrusi,satuan perbukitan denudasional, dan satuan dataran aluvial. Lokasi penelitian terbagi menjadi tiga satuan litologi, yaitu satuan breksi andesit, satuan andesit, dan satuan endapan berukuran lempung-kerakal. Berdasarkan hasil analisis karakteristik mineralogi, lempung di daerah penelitian tersusun atas kaolinit (33,43
– 58,49%) dan monmorilonit (3,80 – 25,13%). Sifat fisik yang dimiliki lempung di lokasi penelitian adalah memiliki plastisitas tinggi, terususun atas material yang dominan berukuran butir lanau, memiliki nilai KPK sedang-tinggi, dan memiliki pH 5,45-6,59. Berdasarkan hasil analisis geokimia, oksida mayor yang dominan
menyusun lempung di lokasi penelitian adalah SiO2 (49% – 55,7%), Al2O3 (19,15%- 23,7%), dan Fe2O3 (6,12% – 10,55%). Berdasarkan karakteristik yang dimiliki, lempung di lokasi penelitian dapat direkomendasikan sebagai bahan baku dalam industri keramik khususnya genteng, terakota, dan gerabah halus, serta dalam industri farmasi dan kosmetik. Namun, untuk semakin meningkatkan kualitasnya, lempung di Desa Haromulyo harus terlebih dahulu melalui proses penghalusan dan purifikasi. read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Yoel Adisatya

1. Sari :

Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang
terletak di Lereng Timur Gunungapi Merapi dan memiliki potensi sumber daya air
sangat melimpah. Sebagian besar potensi tersebut berupa mata air umbul yang
dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Oleh karena itu perlu adanya kajian fluktuasi
dan kimia airtanah pada umbul witasa tersebut sebagai dasar untuk tindakan
konservasinya. Umbul tersebut meliputi Umbul Nilo, Umbul Manten, Umbul
Cokro, Umbul Sigedang & Kapilaler, dan Umbul Ponggok yang berada di
Kecamatan Tulung dan Kecamatan Polanharjo. Metode penelitian dilakukan
dengan analisis series selama 7 bulan untuk debit dan komposisi kimia air umbul.
Komposisi kimia air umbul di analisis dengan alat Ion Chromatography (IC) di
Departemen Teknik Geologi, UGM. Secara geomorfologi termasuk dalam kaki
Gunungapi Merapi, sedangankan secara geologi tersusun oleh endapan Gunungapi
Merapi. Air tanah pada umbul tersebut berdasarkan sifat fisika-kimia memiliki
kandungan yang masuk kategori baik dan umbul satu dengan lainnya memiliki air
tanah yang berhubungan. Tipe air tanah pada umbul adalah alkaline earth water
yang memiliki kadar alkali air tanah tinggi dan bikarbonat dominan. Umbul-umbul
yang dimanfaatkan untuk wisata di daerah penelitian memiliki fluktuasi debit yang
cukup besar yang bernilai kisaran 200 liter/detik sampai 900 liter/detik antara
musim kemarau dan penghujan. read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Fairuz Yussi Khansah Putri

1. Sari :

Kecamatan Girimulyo merupakan salah satu wilayah yang berada di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas 54,9 km2 berada diurutan ke-4 yang memiliki luas wilayah terbesar di Kabupaten Kulon Progo. Keragaman geologi yang ada memberikan nilai yang baik untuk potensi geosite.
Potensi geosite ini sangat baik untuk mendukung konservasi sumber daya geologi dan pengembangan pariwisata berbasis geologi. Dengan adanya potensi geosite ini perlu pengelolaan yang baik sehingga dapat dimanfaatkan untuk tujuan geowisata.  Upaya tersebut dapat dilakukan dengan melakukan inventarisasi geodiversity yaitu
melakukan pemetaan geologi terkait geomorfologi, litologi, struktur geologi dan melakukan penilaian geosite dengan parameter yang ditetapkan Badan Geologi tahun 2017 untuk mengetahui tingkat kelayakan geosite. Berdasarkan hasil penelitian geomorfologi lokasi penelitian terbagi menjadi dua satuan yaitu, satuan perbukitan karst dan satuan perbukitan struktural. Litologi penelitian terbagi menjadi empat yaitu mudstone, wackestone, andesit, breksi andesit dengan adanya indikasi struktur berupa kekar ekstensi berarah relatif timur laut – barat daya. Hasil identifikasi geosite pada 6 lokasi geosite yaitu Sungai Mudal, Air Terjun Kedung Pedut, Air Terjun Kembang Soka, Air Terjun Grojogan Sewu, Wisata Alam Kedung Banteng, dan Goa Kiskendo menunjukkan tingkat kelayakan yang baik. Dengan skor penilaian tertinggi terletak pada Goa Kiskendo dan skor penilaian
terendah pada Air Terjun Grojogan Sewu. read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Agreita Salsabila Maheswari

1. Sari :

Desa Sumberarum merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tempuran Kabupaten
Magelang Jawa Tengah dan termasuk ke dalam CAT Magelang – Temanggung. Pada desa ini
terdapat adanya kemunculan mata air panas yang saat ini dikembangkan sebagai wisata
pemandian air panas yang dikenal dengan nama Pemandian Air Panas Ngasinan. Kemunculan air
panas ini kemudian menjadi suatu keunikan di mana diketahui bahwa pada lokasi ini cenderung
jarang ditemui adanya mata air dengan suhu yang tinggi. Sehingga dilakukan penelitian
mengenai bagaimana karakteristik fisika-kimia dan kandungan kimiawi air tanah pada sumber
air panas ini apabila dibandingkan dengan air tanah dangkal yang berasal dari sumur gali
disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisika-kimia serta
kandungan kimiawi air tanah, mengetahui perubahan kandungan hidrokimia yang terjadi dalam
kurun waktu 6 bulan serta menentukan konsep sistem akuifer pada daerah penelitian. Analisis
yang dilakukan adalah analisis kimia air tanah dengan menggunakan metode Kurlov, diagram
Piper, diagram Stiff, diagram Fingerprint dan diagram Komposisi serta dilakukan analisis
statistika. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik fisika-kimia pada sumber air
panas yaitu memiliki nilai pH berkisar antara 6,7 – 7,4, nilai temperatur berkisar antara 33,7 –
35,7 °C, nilai TDS 1650 – 2000 mg/l dan nilai DHL sebesar 3300 – 4000 µS/cm sedangkan pada
sumur gali memiliki nilai pH berkisar 4,6 – 6, nilai temperatur 27,1 – 29 °C, nilai TDS 90 – 295
mg/l dan nilai DHL 180 – 590 µS/cm. Tipe air tanah pada area penelitian terbagi menjadi 3 tipe
yaitu Tipe I Sodium Klorida (Na + -Cl – ), Tipe II Kalsium Bikarbonat (Ca 2+ -HCO 3 – ) dan Tipe III
Kalsium Bikarbonat Klorida (Ca 2+ -HCO 3 – -Cl – ). Perubahan kandungan hidrokimia air tanah yang
terjadi mulai dari bulan September 2021 – Februari 2022 menunjukkan tren perubahan
kandungan ion yang relatif mengalami penurunan dengan perubahan yang lebih fluktuatif terjadi
pada sumur gali dibandingkan pada sumber air panas. Sistem akuifer yang menyusun area
penelitian terbagi menjadi 2 sistem akuifer, yaitu sistem akuifer dangkal yang meliputi sampel
pada sumur gali dan sistem akuifer dalam dengan kedalaman sirkulasi yang dihitung berdasarkan
Mazor (2004) yaitu ± 200 m yang meliputi sampel pada sumber air panas.
Kata kunci: air tanah, mata air panas, karakteristik hidrokimia read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Gelya Kandida Elisabeth Sembiring

1. Sari:

Salah satu sumber kemunculan air tanah adalah mata air. Di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa  Yogyakarta, mata air memiliki peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, seperti Mata Air Clereng dan Mata Air Mudal.  Karena pemanfaatan mata air memberi dampak besar dalam kehidupan sehari-hari, maka dibutuhkan perhatian khusus dan pengetahuan akan kimia air tanah pada kedua mata air untuk mengetahui aspek geokimia yang berkaitan erat dengan kondisi hidrogeologi. Metode analisis geologi menggunakan analisis sayatan tipis (petrografi). Metode analisis hidrogeologi menggunakan uji permeameter. Metode analisis kimia air tanah menggunakan metode Ion Chromatography (IC), sedangkan analisis kandungan logam menggunakan metode Atomic Absorption Spectometry (AAS). Secara geomorfologi dan geologi, Mata Air Clereng termasuk ke dalam bentangalam struktural, yaitu teras struktural patahan lemah yang tersusun oleh litologi berupa rudstone, sedangkan Mata Air Mudal termasuk ke dalam bentangalam karst, yaitu kerucut karst membulat yang tersusun oleh litologi berupa mudstone. Air tanah pada kedua mata air tidak mengalir melalui porositas batuan, melainkan melalui rekahan dan perbedaan kemiringan lapisan, serta lubang-lubang hasil pelarutan (karstifikasi). Berdasarkan nilai sifat fisika – kimia dan kandungan logam pada air tanahnya, Mata Air Clereng dan Mata Air Mudal mengalirkan air tanah yang termasuk ke dalam kategor baik karena nilainya berada dibawah ambang batas maksimum. Tipe air tanah Mata Air Clereng dan Mata Air Mudal adalah kalsium bikarbonat (Ca2+ – HCO3-) dan alkaline earth water (predominantly hydrogencarbonate). Dominasi ion kalsium dan ion bikarbonat pada kedua mata air disebabkan karena adanya pelarutan batuan disekitar aliran air tanah yang bersifat karbonatan. read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Muhammad Arfan Syahputra

1. Sari:

Daerah penelitian berada di Desa Salodik Kecamatan Luwuk Utara, Kabupaten Luwuk Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Pada tahun 2019, objek wisata Gua Bolo Paniki tidak memiliki daya tarik sehingga ditinggalkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi di permukaan sekitar Gua Bolo Paniki serta geologi dalam Gua Bolo Paniki dan menganalisa potensi wisata Gua Bolo Paniki.  Ada 4 tahap metodologi untuk meneliti daerah penelitian, yaitu tahap pendahuluan, tahap pengambilan data, tahap analisis data dan tahap pembuatan laporan. Penelitian ini menggunakan analisis kelurusan, analisis petrografi serta perhitungan AHP. read more