Arsip:

Ujian Seminar Proposal

Seminar Kolokium Mahasiswa – Aliakbar Hashaemi Rafsanjani

1. Sari:

Daerah Kabupaten Gunung Kidul Bagian Utara menurut beberapa berita daring mengalami kekeringan pada musim kemarau. Tempat-tempat penampungan air seperti embung dan sumur akan mengering. Daerah Kab. Gunung Kidul Bagian Utara pada Peta Hidrogeologi Regional Lembar IX Yogyakarta termasuk dalam daerah air tanah langka. Peneltiian ini bertujuan untuk menentukan zona potensi air tanah di daerah tersebut. Penentuan zona potensi air tanah dilakukan menggunakan metode analisis multikriteria yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP). Parameter yang digunakan sebagai faktor penentua zona potensi air tanah adalah tingkat pelapukan litologi, densitas rekahan, kemiringan lereng, densitas penyaluran, dan curah hujan. Kelima parameter dibobotkan berdasarkan tingkat pengaruhnya terhadap potensi air tanah. Kelima parameter kemudian ditumpang-susunkan menggunakan ArcGIS untuk menghasilkan area dengan nilai indeks potensi air tanah. Nilai indeks potensi air tanah dibagi menjadi 5 zona potensi yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Verifikasi zona potensi air tanah dilakukan menggunakan data debit mata air dan sumur bor. Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara parameter potensi air tanah dengan kondisi daerah penelitian. Hasil penelitian didapatkan zona potensi air tanah sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah dengan luas berturut-turut 12.8 km2, 46.8 km2, 69.7 km2, 35.8 km2, dan 8.6 km2. Zona potensi air tanah
hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan bagi pemangku kepentingan dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi air tanah di Kab. Gunung Kidul Bagian Utara.

read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Abdul Malik Pamasengi

1. Sari :

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan expanded perlit atau perlit diperluas dalam meremediasi atau menghilangkan ion logam Cu (II) dalam air. Perlit diperluas merupakan produk dari batuan perlit akibat hasil pemanasan pada suhu diatas 1000°C. Perlit adalah produk vulkanik yang memiliki kandungan silika tinggi serta kandungan air yang cukup banyak sehingga ketika terjadi pemanasan, porositasnya akan meningkat dan memperbesar luas permukaannya. Eksperimen dilakukan dalam metode batch test dengan parameter pH, dosis adsorben dan waktu kontak untuk mengetahui kemampuan perlit diperluas dalam mengadsorpsi Cu (II). Secara mikroskopis, mineral utama penyusun perlit adalah kuarsa, gelas silika dan plagioklas dengan struktur khas berupa pecahan konsentris. Komposisi kimia batuan menunjukkan kandungan
SiO2, Na2O dan K2O yang tinggi dan berdasarkan plotting diagram TAS batuan termasuk dalam kelompok riolit. Perlit diperluas yang efektif digunakan dalam proses adsorpsi yaitu memiliki ukuran butir < 1 mm dengan dosis 60 g/l. pH optimum dalam proses adsorpsi ion logam Cu (II) adalah 7 dan mencapai kesetimbangan dalam waktu 240 menit. Model isotherm Langmuir dan Freundlich digunakan untuk mengetahui kesetimbangan/kapasitas adsorpsi lapisan tunggal dan kapasitas adsorpsi maksimum. Kapasitas adsorpsi lapisan tunggal dan kapasitas
adsorpsi maksimum yang ditemukan masingmasing adalah 6,1050 mg/g dan 1,4652 mg/g.
read more

Seminar kolokium Mahasiswa – Sherinna Mega Cahyani

1. Sari :

G. Raung di Jawa Timur merupakan salah satu gunung api aktif dengan kaldera berdiameter 1,75 x 2,25 km di puncaknya. Morfologi kaldera mengindikasikan bahwa Gunung Raung pernah mengalami erupsi eksplosif yang besar. Bedasarkan penelitian yang pernah dilakukan, G. Raung pernah mengalami erupsi bertipe Plinian (VEI 5) yang menghasilkan endapan piroklastik jatuhan unit Rjp1.  Pemahaman mengenai suatu erupsi gunung api untuk upaya mitigasi memerlukan beberapa informasi, diantaranya sumber material hasil erupsi dan waktu singgah
magma. Penelitian ini dilakukan terhadap endapan Yellow Pumice Fall (YPF) yang termasuk kedalam unit Rjp1 dengan tujuan untuk mengidentifikasi variasi dan proporsi komponen penyusun endapan serta karakteristik distribusi ukuran kristal dan waktu singgah magma penghasil endapan.
  Penelitian dilakukan pada tujuh lokasi dengan jarak 13 21 km dari pusat erupsi.  Analisis yang digunakan terdiri dari granulometri, komponentri, petrografi, dan Crystal Size Distribution (CSD). Berdasarkan analisis granulometri, endapan piroklastik yang diteliti bertipe jatuhan dengan sortasi baik yang dihasilkan dari erupsi bertipe plinian. Analisis komponentri menunjukkan komponen endapan yaitu Pumis Abu-abu Gelap (DGP), Pumis Abu-abu Cerah (LGP), Pumis Abu-abu Berlapis (BdP), Pumis Kuning (YP), dan Pumis Kemerah-merahan (RP), Litik Segar (FL) dan Litik Lapuk (OL). Proporsi komponen dari tertinggi ke terendah yaitu BdP, LGP, DGP, RP, YP, FL, dan OL. Analisis petrografi menunjukkan kesamaan komposisi mineralogi pada setiap varian pumis yaitu plagioklas, biotit, mineral opak, mikrolit plagioklas, gelas, dan vesikel. Analisis CSD menunjukkan bahwa pumis penyusun endapan YPF berasal dari satu dapur magma. Magma penghasil DGP berada di bagian yang lebih bawah dibandingkan dengan magma
penghasil LGP, YP, dan RP. Magma penghasil DGP, LGP, YP, dan RP memiliki waktu singgah berturut-turut yaitu 17,90 90,99; 7,5 112,1; 7,62 76,22; dan 10,64 106,41 tahun. Karakteristik populasi ukuran kristal pada magma penghasil DGP memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan pada LGP, YP, dan RP.

read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Rocky Tirajean Sembiring

1. Sari :

Potensi panas bumi merupakan salah satu potensi sumber energi
yang sedang dikembangkan lebih lanjut sebagai efek dari keperluan
pemenuhan energi dunia yang semakin tinggi dalam menunjang berbagai
aspek dalam kehidupan. Prospek panas bumi Namora I Langit, yang
berlokasi di Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi
Sumatera Utara ini dipilih sebagai lokasi penelitian dikarenakan
merupakan salah satu lokasi keterdapatan potensi panas bumi di Indonesia,
baik berupa manifestasi permukaan maupun titik yang sudah dalam tahap
produksi. Dalam penelitian potensi yang dilakukan, digunakan beberapa
metode dan pertimbangan. Dimulai dengan pembuatan model geologi
secara tiga dimensi (3D) berdasarkan data stratigrafi dan struktur geologi.
Kemudian, dilakukan analisis struktur berupa densitas patahan dan slip
tendency dari patahan. Selanjutnya juga digunakan data suhu permukaan
bumi (land surface temperature) sebagai informasi tambahan.
Pada area penelitian lapangan panas bumi Namora-I-Langit,
berdasarkan peringkat yang didapatkan melalui proses
pembobotan/pemberian skor pada parameter-parameter tersebut, didapati
bahwa area di sisi utara daerah penelitian memiliki potensi yang paling
baik apablia akan dilakukan penelitian lanjutan untuk eksplorasi. Dengan
nilai slip tendency rata-rata 0,5 (dalam skala 0 hingga 1) yang
memungkinkan potensi reaktivasi patahan dalam rangka peningkatan
permeabilitas batuan, nilai densitas struktur patahan yang cukup tinggi,
dan keterdapatan anomali land surface temperature hingga >700C. read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – R. Dimas Nurpramono H.

1. Sari :

Kabupaten Pasuruan memiliki potensi sumber daya air tanah yang sangat besar ditandai dengan ditemukannya sumber air Plintahan yang memiliki debit 102125 l/s, Toyo Arang 6273 l/s, Sumber Sono 60l/s, dsb (DPMPTSP, 2014; Subekti, 2012), serta beberapa sumur artesis. Tantangan dalam pengelolaan air tanah Kabupaten Pasuruan
menjadi penting karena daerah ini menjadi Kawasan pengembangan industri. Manajemen air tanah yang baik dapat menjaga sumber air tanah tetap lestari dalam jangka panjang (Gorelick dan Zheng, 2015). Hal itu membuat penelitian berjudul Hidrogeologi dan Geokimia Air Tanah pada Lereng Timur Laut Gunung ArjunaWelirang, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi dari hidrogeologigeokimia menggunakan metode pemetaan geologihidrogeologi, analisis sebaran sifat fisika kimia air tanah, hubungan geologi dengan tipe air tanah serta pembuatan konseptual model akuifer. Kondisi hidrogeologi daerah ini terdiri dari satuan lava yang menjadi lapisan akuifugakuifer, lahar dan piroklastik, piroklastik sisipan chalkylimestone, breksi tuff dan aluvium sebagai akuifer. Pola aliran air tanah dari barat
daya (Kompleks Arjuno Welirang) menuju timur laut (pesisir pantai Bangil). Daerah penelitian memiliki akuifer dangkal berupa tipe air tanah Kalsium Magnesium Bikarbonat akibat kontak dengan batuan kaya akan kalsium dan magnesium, Natrium Bikarbonat yang diakibat akuifer yang menengah dan terindikasi intrusi air laut dan akuifer dalam memiliki tipe air tanah Natrium Klorida yang ditemukan sebagai sumber air panas.

read more

Seminar Kolokium Mahasiswa – Ongky Suherman Heng

1. Sari :

2. Link :

Video call link: https://meet.google.com/wpd-peii-wxk
Or dial: ‪(US) +1 314-666-2353‬ PIN: ‪630 359 307‬#

3. Waktu :

Hari, Tanggal : Kamis, , 02 Juni 2022
Pukul : 15.00 sd. 16.30 WIB

4. Keterangan :

  • Nama, Nim Mahasiswa : Ongky Suherman Heng, 18/428784/TK/47286
  • Dosen Pembimbing Utama : Dr.rer.nat.Doni Prakasa Eka Putra, S.T., MT., IPM.
  • Dosen Pembimbing Pendamping : Ir. Anastasia Dewi Titisari, M.T., Ph.D., IPU.
  • Judul Kolokium : Geologi Pengembangan Wilayah Karst dan Karst Pesisir Pantai Mboyo Hingga Pantai
    Drini untuk Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta.
  • read more

    Seminar Kolokium Mahasiswa – Radian Marthamevia

    1. Sari :

    Air tanah dipercaya memiliki kualitas yang baik dan banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan air bersih. Kualitas air tanah yang baik dibentuk oleh adanya proses atenuasi selama air mengalami infiltrasi, perkolasi dan pengaliran. Kemampuan atenuasi diwakili oleh aspek kerentanan air tanah. Kerentanan ini bervariasi bergantung pada kondisi fisik hidrogegologi di mana air tersebut berada. Bentang alam karst adalah salah satu wilayah dengan kerentanan yang tinggi atau mudah tercemar. Oleh karena itu, penting untuk melindungi air tanah pada bentang alam ini dan langkah awal pengelolaan adalah dengan memetakan zona kerentanan air tanah. Penelitian ini ditujukan untuk memetakan kerentanan air tanah pada bentang alam karst di Kecamatan Semanu, Gunung Kidul, D.I.Yogyakarta. Metode pemetaan kerentanan air tanah yang digunakan adalah metode EPIK. Metode ini memiliki empat parameter yang menggabungkan faktor intrinsik dan spesifik kerentanan air tanah yaitu : 1. Kondisi epikarst (E), 2. Lapisan pelindung (P), 3. Kondisi infiltrasi (I), dan 4. Perkembangan jaringan karst (K). Faktor-faktor tersebut diperoleh melalui observasi lapangan dan pengumpulan data sekunder, sedangkan evaluasi spasial dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis. Hasil evaluasi metode ini menunjukkan hasil bahwa daerah penelitian terdiri atas tiga zona kerentanan airtanah dengan distribusi luasan tiap zona yaitu : 14,2% kerentanan tinggi, 41,7% kerentanan sedang, dan 44,1% kerentanan rendah. Tingkat kerentanan airtanah rendah dibuktikan dengan kandungan nitrat pada air tanah yang juga rendah yaitu pada rentang 0,3 hingga 8,3 mg/L. read more

    Seminar Kolokium Mahasiswa – Pieter Chandra A.W.

    1. Sari :

    Pengukuran bidang diskontinuitas merupakan salah satu data penting untuk menentukan kinematika keruntuhan lereng. Pengukuran diskontinuitas dapat dilakukan dengan pengukuran kompas geologi, tetapi hanya terbatas pada daerah yang dapat dijangkau dan tidak membahayakan. Lokasi tebing penelitian terletak di barat dari Waduk Sermo, Hargowilis, Kokap, Kulon Progo, D.I.Yogyakarta. Metode yang dapat membantu pengukuran bidang diskontinuitas yaitu teknik fotogramteri dan Structue from Motion. Metode ini menggunakan data mentah berupa foto singkapan yang diolah menjadi point cloud dalam perangkat lunak Agisoft Metashape untuk diolah menjadi model 3 dimensi. Model ini kemudian digunakan untuk melakukan pengukuran kedudukan bidang diskontinuitas secara digital dengan plugin Compass dan FACETS dalam perangkat lunak CloudCompare.
    Pengukuran dengan plugin Compass dilakukan dengan tracing visual bidang diskontinuitas secara manual dan menghasilkan 511 pengukuran dengan konsentrasi kedudukan kelompok bidang diskontinuitas yaitu N220oE/31o dan N190oE/28o. Sedangkan FACETS melakukan pengukuran secara otomatis dengan algoritma KdNearest 435 pengukuran dan memiliki kedudukan kelompok diskontinuitas pada N220oE/30o dan N188oE/27o. Data pengukuran bidang diskontinuitas divalidasi dengan pengukuran lapangan pada beberapa titik yang mudah dijangkau.
    Hasil pengukuran diskontinuitas dilakukan untuk menentukan model keruntuhan lereng pada lokasi penelitian dan potensi model terjadinya keruntuhan lereng yaitu tipe wedge sliding atau keruntuhan membaji dengan presentase 22,03% berdasarkan plugin Compass dan 23,36% berdasarkan plugin FACETS.
    read more

    Seminar Kolokium Mahasiswa – Husnan Abiyyu Haris

    1. Sari :

    Pembangunan Jalan Tol Ruas SigliBanda Aceh memiliki rencana pembangunan terowongan yang berjumlah 3. Salah satu terowongannya adalah terowongan 3. Lokasi pembangungan terowongan 3 terletak pada Desa
    Lamtamot, Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam. Penelitian yang dilakukan berlokasi di daerah sekitar trase terowongan 3. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik geologi teknik dengan unsurunsur
    yang meliputi geomorfologi, batuan dan tanah, kondisi air tanah, dan struktur geologi, serta untuk mengetahui kestabilan lereng inlet dan outlet lerengportal terowongan menggunakan peta dasar dengan skala 1:17.500. Pengujian laboratorium yang dilakukan yaitu analisis petrografi, pengujian sifat indeks fisik serta sifat mekanik dari batuan dan tanah. Hasil yang didapat dari pengujian laboratorium dan dilapangan digunakan untuk untuk menganalisis tingkat pelapukan batuan, penilaian kualitas massa batuan berdasarkan nilai Geological Strength Index, serta kondisi dari kestabilan lerengportal inlet dan outlet terowongan dengan metode kesetimbangan batas.

    Daerah penelitian memiliki satuan batuan yang terdiri atas batupasir sisipan batulanau, batupasir tufan, dan batulapili dengan jenis tingkat pelapukan lapuk sedang dan lapuk ringan. Kualitas massa yang didapatkan
    mengacu pada klasifikasi GSI dihasilkan satuan kualitas batuan baik (GSI 55 70), sedang (GSI 4555), dan buruk (GSI 3540). Kondisi kestabilan lereng menggunakan analisis kestabilan lereng Bishop’s Simplified dengan kriteria
    keruntuhan
    MohrCoulomb dan Gerneralized HoekBrown dengan bantuan sowtware Rocscience V.6. Hasil dari pemodelan menghasilkan nilai faktor keamanan (FK) dari masingmasingportal inlet sebesar 2,593dan portal outlet
    2,02. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tingkat kestabilan di kedua sisi portal terowongan masih dalam kategori aman dan stabil karena faktor keamanan lebih dari 1,5 (FK>1,5).

    read more

    Seminar Kolokium Mahasiswa – Luthfi Aryani

    1. Sari :

    Penelitian ini dilakukan di lereng barat daya Gunung Ijo, Pegunungan Kulon Progo. Secara administratif, lokasi penelitian berada di Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Keterdapatan mineral mafik berukuran besar (megakristal) di lokasi penelitian merupakan fenomena yang langka dan unik, sebab proses magmatisme di daerah tersebut secara umum berasosiasi dengan intrusi dangkal dan produk vulkanik yang menghasilkan mineral dengan ukuran halus. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi kondisi geologi, karakteristik mineralogi dan geokimia batuan, serta menginterpretasi petrogenesis megakristal mineral mafik di daerah penelitian. Metode yang dilakukan adalah pemetaan geologi, analisis petrografi, geokimia (ICP-AES dan ICP-MS), serta kimia mineral (micro-XRF). Terdapat dua satuan geologi, yakni satuan breksi vulkanik dan satuan intrusi andesit, serta endapan pasir lanauan. Kedua satuan litologi dan endapan ini merepresentasikan morfologi yang berbeda pula, yaitu satuan punggungan aliran lahar, satuan perbukitan intrusi, dan satuan dataran aluvial. Megakristal mineral mafik dijumpai pada satuan breksi vulkanik. Karakteristik mineralogi batuan beku di lokasi penelitian tersusun oleh hornblenda, piroksen, plagioklas, mineral opak, dan gelas, sedangkan batuan vulkaniklastik tersusun oleh megakristal mineral mafik, plagioklas, fragmen batuan beku, dan ash. Analisis geokimia menunjukkan bahwa megakristal mineral mafik memiliki seri magma toleitik, sedangkan batuan beku termasuk ke dalam kalk-alkalin. Petrogenesis megakristal mineral mafik terbentuk dari kristalisasi fraksinasi magma toleitik Gunung Ijo. Pengisian ulang magma kalk-alkalin menyebabkan ketidaksetimbangan di dapur magma dan mendorong megakristal mineral mafik menuju ke bagian atas dapur magma. Magma kalk-alkalin kemudian mengalami diferensiasi menghasilkan andesit basaltik dan andesit. Megakristal mineral mafik terbawa ke permukaan akibat erupsi eksplosif Gunung Ijo melalui mekanisme aliran piroklastik dan aliran lahar, bercampur dengan produk vulkanisme yang memiliki seri kalk-alkalin yaitu tuf lapili dan breksi vulkanik. read more