Mineralisasi zeolit dapat ditemukan pada kelompok batuan tuf di Formasi Camba. Secara genesis, mineral zeolit terbentuk dari proses sedimentasi abu vulkanik yang mengalami proses alterasi pada lingkungan danau alkalin, alterasi air tanah, diagenetik proses (metamorfisme tingkat rendah) dan hidrotermal proses. Mineral zeolit merupakan senyawa alumino silikat yang terdehidrasi dengan unsur utama berupa kation alkali dan alkali tanah. Senyawa kimia ini memiliki struktur ikatan tiga dimensi dan memiliki pori yang biasa terisi oleh molekul air. Berdasarkan mineralogi, komposisi kimia, dan struktur kristalnya, zeolit memiliki tiga karakteristik khas yang erat kaitannya dengan pemanfataan di bidang mineral industri, diantaranya yaitu sebagai absorben, ion exchange, dan pemisah molekul.
Berdasarkan analisis Nur dkk. (2024), sebanyak empat sampel riolit porfiritik dan satu sampel tuf hijau dianalisis laboratorium. Analisis tersebut mencakup petrografi dan XRD (untuk mengetahui jenis mineralnya), analisis XRF (untuk mengetahui persentase unsur mayor), serta ICP OES dan ICP MS (untuk mengetahui unsur jejak). Berdasarkan hasil analisis petrografi dan XRD didapatkan keberadaan mineral K-feldspar dan plagioklas yang teralterasi menjadi lipsite tipe zeolit. Dilihat dari hasil analisis XRF, sampel batuan didominasi oleh unsur Al2O3 dan K2O yang mengidentifikasi kehadiran mineral zeolit pada kedua batu tersebut. Selain itu kadar H2O yang melebihi 2% menandakan bahwa batuan sudah teralterasi. Persentase unsur mayor diploting pada diagram Coombs dkk. (1997) tentang klasifikasi zeolit, dan didapatkan tipe zeolit pada Formasi Camba yaitu potassium phillipsite. Setelah proses normalisasi komposisi chondrite, diketahui unsur jejak diperkaya oleh LILE (large ion lithophile elements) yang terdiri dari Cs, Rb, ba, K, Sr, Eu, dan hilangnya unsur HFSE (high field strength elments) yang terdiri dari Nb, Ti, Zr, P. Pengkayaan LILE mengindikasikan adanya proses alterasi, tingginya nilai K dan Sr menggambarkan karakter potasik pada zeolit. Hilangnya unsur HFSE terutama pada unsur Zr dan Ti mengidentifikasi zona subduksi magma.
Mineral zeolit digunakan diberbagai sektor industri seperti agrikultur, perikanan, purifikasi, material keramik, gasifikasi batubara, industri minyak dan gas, utilitas energi solar, keberlanjutan lingkungan, industri aircraft, dan lapangan radioaktif. Oleh karena itu, pentingnya melakukan studi mengenai mineral zeolit sehingga pemanfaatannya dapat dimaksimalkan disetiap sektor. Hal tersebut sejalan dengan tujuan SDGs nomor 2 yang mencakup produktivitas pertanian, lingkungan hidup, dan produksi pangan.
Anggita Yashahila | Desember 2024
Daftar Pustaka
Nur, I., Taba, P., Idrus, A., Irfan, U. R., Sufriadin, S., Widodo, S., Anas, A. V., Ardian, M. R., & Anjelina, A. D. (2024). Geneza i potencjalne wykorzysta nie zeolitu na obszar ze Moncongloe, Maros, Sulawesi Południowe, Indonezja. Gospodarka Surowcami Mineralnymi – Mineral Resources Management, 5–22. https://doi.org/10.24425/gsm.2024.150831
Artikel lengkap dapat diakses melalui https://www.scopus.com/record/display.uri?eid=2-s2.0-85205947096&origin=resultslist