Menjelajah Jejak Geologi dan Mengupas Potensi Daerah Ngombak dan Sekitarnya, Kecamatan Kedungjati dan Kecamatan Bringin, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah

Penulis: Irfansyah Maulana

Pemetaan Geologi 2024 merupakan kegiatan akademik dimana ilmu yang dipelajari di perkuliahan akan diterapkan di lapangan secara mandiri. Dengan kegiatan tersebut, mahasiswa dapat menganalisis, mengamati, mengukur, mengobservasi singkapan dari hasil ilmu geologi yang sudah disampaikan dalam kelas maupun praktikum sehingga dapat melakukan analisis yang mendukung kesimpulan mengenai sejarah geologi dan potensi geologi pada suatu daerah penelitian. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Nugroho Imam Setiawan, S.T., M.T., D.Sc., IPM selaku dosen pembimbing yang sudah mempersiapkan timeline, arahan, dan saran baik kuliah lapangan Bayat maupun kuliah lapangan mandiri untuk kelompok 14. Pada tahun ini, kuliah lapangan mandiri dilaksanakan di Zona Kendeng dengan dibagi kavling 4 km x 5 km yang melampar dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ke timur sampai Nganjuk, Jawa Timur pada tanggal 15 Juli – 9 Agustus 2024. Kelompok 14 yang beranggota Irfansyah Maulana, Deril Shalom Pratama, Muhammad Dyota Mahardika, Mutiara Nur Hikmah, dan Femita Inayah yang melakukan pemetaan geologi di daerah perbatasan Kabupaten Grobogan, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang.

Penulis mendapatkan nomor kavling 111 yang berada di Daerah Tempuran dan sekitarnya, Kecamatan Bringin dan Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Jarak lokasi pemetaan yaitu 135 km dari pusat kota Yogyakarta. Selama pemetaan, penulis bermalam di pondokan yaitu di rumah warga sekitar daerah pemetaan. Pemanfaatan lahan oleh masyarakat setempat, seperti perkebunan jagung, tebu, dan adanya hutan jati yang mendominasi area pertanian. Hal ini menunjukkan harmoni antara kekayaan geologi dan aktivitas ekonomi masyarakat. Litologi yang paling umum ditemukan, yaitu batulanau karbonatan yang hampir mencakup keseluruhan kaveling. Selain itu, dilakukan pencatatan struktur, stratigrafi, deskripsi litologi di setiap stasiun tempat titik amat (STA). Pola penyaluran yang berkembang di daerah pemetaan yaitu sub dendritik dan trellis. Morfologi daerah pemetaan terdiri punggungan aliran lahar ungaran, perbukitan lipatan Bancak, dan perbukitan sesar. Sedangkan struktur yang dijumpai yaitu lipatan dan sesar-sesar mayor dengan arah gaya utama utara-selatan dan timur laut-barat daya.

Kuliah lapangan di Desa Tempuran dan sekitarnya meninggalkan kesan mendalam bagi setiap anggota kelompok 14. Melakukan pemetaan geologi di daerah tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Keindahan alam yang beragam, keramahan masyarakat setempat, serta tantangan medan yang variatif memberikan kesan mendalam yang tak terlupakan. Setiap langkah yang diambil di lapangan tidak hanya memperkaya pengetahuan geologi, tetapi juga mempererat hubungan dengan alam dan budaya lokal. Adanya potensi wisata dan potensi pertanian pada daerah pemetaan akan menambah nilai jual daerah pemetaan ke masyarakat luas. Terima kasih kelompok 14 atas kerja kerasnya!

Dewi Indah Kusuma Sari | Desember 2024