Penulis: Femita Inayah
Kuliah Lapangan Geologi merupakan proses pembelajaran pada Prodi Sarjana Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan pemetaan geologi, memahami litologi, dan proses sejarah geologi pada daerah pemetaan. Pemetaan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Teknik Geologi UGM pada tahun 2024, berada pada Zona Fisiografi Kendeng yang memanjang dari daerah Kabupaten Semarang hingga Kabupaten Nganjuk. Sebelum pemetaan dilakukan, terlebih dahulu bagaimana kondisi geologi pada suatu daerah diinterpretasi melalui analisis citra DEM dan melalui data-data sekunder. Analisis yang dilakukan berupa bentuk geomorfologi dan pola penyalurannya yang kemudian diinterpretasikan bagaimana litologi penyusun daerah pemetaan tersebut. Selanjutnya dilakukan pengambilan data ke lokasi pemetaan langsung, berupa jenis litologi, arah strike dip, struktur geologi, struktur batuan, dan pengambilan sampel batuan. Setelah itu, dapat disusun peta geologi dari data-data yang telah didapatkan.
Desa Karanglangu merupakan desa yang berada pada Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, yang merupakan salah satu bagian dari daerah Pemetaan Geologi UGM 2024. Desa tersebut menjadi perbatasan Kabupaten Grobogan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang, dimana pada desa tersebut memiliki kondisi geologi yang menarik, terutama struktur geologinya. Daerah pemetaan ini memiliki pola penyaluran subdendritik dan trellis. Morfologi daerah pemetaan terkontrol oleh struktur dan proses denudasi. Gaya kompresi yang berarah relatif Utara – Selatan, merupakan faktor utama yang membentuk berbagai macam struktur yang ada pada daerah tersebut. Salah satu struktur yang terbentuk pertama dari gaya kompresi tersebut adalah lipatan. Pada Desa Karanglangu terdapat banyak lipatan yang berarah memanjang Barat – Timur yang dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Antiklin Karanglangu, kamera menghadap ke timur (Dokumentasi Pribadi)
Pada Gambar 1. merupakan salah satu contoh lipatan antiklin yang terdapat pada Desa Karanglangu yang merupakan hasil dari gaya kompresi yang bekerja pada daerah Desa Karanglangu. Berdasarkan rekonstruksi lipatan yang menggunakan software Dips, didapatkan bahwa gaya utama yang mengontrol antiklin tersebut berarah NNW – SSE. Rekonstruksi antiklin tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Rekonstruksi Antiklin Karanglangu (Dokumentasi Pribadi).
Selain antiklin, terdapat pula sinklin yang ada pada Desa Karanglangu, dapat dilihat pada Gambar 3. Sinklin ini memiliki arah yang sama dengan antiklin sebelumnya. Dari rekonstruksi sinklin yang telah dilakukan, didapatkan hasil gaya utama yaitu NNW – SSE, dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 3. Sinkin Karanglangu, kamera menghadap ke barat (Dokumentasi Pribadi)
Gambar 4. Rekonstruksi Sinklin Karanglangu (Dokumentasi Pribadi).
Antiklin yang hadir tidak hanya satu, masih terdapat antiklin yang ada pada Desa tersebut, lihat pada Gambar 5. Antiklin yang kedua masih memiliki arah gaya utama yang sama, sehingga dapat dinyatakan bahwa struktur lipatan yang hadir pada Desa Karanglangu ini membentuk suatu zona antiklinorium hasil dari gaya kompresi yang bekerja.
Gambar 5. Antiklin Karanglangu, kamera menghadap ke barat (Dokumentasi Pribadi).
Struktur geologi berupa lipatan yang ada pada Desa Karanglangu ini sangat menarik apabila digunakan sebagai pembelajaran pada studi Struktur Geologi untuk mahasiswa Teknik Geologi. Sumbu lipatan yang sangat jelas dan kedua jenis lipatan antiklin dan sinklin hadir pada lokasi yang berdekatan, menjadi inti geologi yang menarik pada daerah ini. Selain itu, dari struktur geologi lipatan ini, dimungkinkan terdapat potensi geologi minyak bumi apabila dilakukan studi lebih lanjut.
Dewi Indah Kusuma Sari | Desember 2024