Seminar Kolokium Mahasiswa – Alse Nabilah

1.  Sari :

Logam tanah jarang (LTJ), galium (Ga), dan vanadium (V) dikelompokkan sebagai Critical Raw Materials seiring dengan aplikasinya sebagai logam penting dalam teknologi tinggi. Oleh karena itu, diperlukan eksplorasi bauksit yang mengandung unsur-unsur tersebut karena kebutuhan bahan teknologi yang semakin meningkat. Di Indonesia banyak ditemukan endapan bauksit laterit dengan beberapa unit pengolahan bauksit domestik, seperti di Tayan yang terus menerus menghasilkan red mud yang menimbulkan masalah baru pada lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi LTJ, Ga, dan V melalui mineralogi dan geokimia pada 2 profil bauksit laterit dengan batuan dasar granodiorit dan kuarsa-diorit yang diambil dari IUP Tayan PT. Aneka Tambang, washed bauxite, residu bauksit, dan red mud sebagai limbah sisa proses Bayer oleh PT. Indonesia Chemical Alumina. Kajian ini dilakukan melalui petrografi, mineralogi (XRD), dan geokimia (XRF dan ICP-MS). Bauksit laterit Tayan terdiri dari 3 zona utama: (1) latosol, di mana sebagian besar unsur tercuci dan membentuk zona yang didominasi kuarsa, (2) bauksit, di mana Al terakumulasi dalam mineral gibsit melalui pengayaan residual, (3) kong, yang didominasi mineral lempung. Dijumpai bahwa LTJ dan Sc terakumulasi dengan konsentrasi tertinggi di zona kong sedangkan Ga dan V sebagian besar terakumulasi di zona bauksit. Pada profil bauksit laterit, LTJ dan Sc yang diadsorpsi oleh mineral lempung melalui lateritisasi, ditemukan berasosiasi dengan SiO2 dan TiO2. LTJ dan Sc juga dijumpai berasosiasi dengan Fe2O3 pada sampel bauksit yang berasal dari batuan induk granodiorit. Kemunculan Ga dan V lebih banyak menjadi substitusi unsur lain yang memiliki geokimia serupa: Ga cenderung berasosiasi dengan Al2O3, sedangkan V dijumpai berasosiasi dengan Fe2O3. Pada bauksit yang berasal dari granodiorit juga dijumpai adanya asosiasi V dengan TiO2. Sedangkan pada bauksit yang berasal dari diorit kuarsa dijumpai adanya asosiasi Ga dengan Fe2O3 serta asosiasi V dengan Al2O3. Proses pencucian crude bauxite menghasilkan konsentrasi REE dan Ga yang lebih tinggi pada washed bauxite,
sedangkan Sc dan V lebih tinggi pada residunya. Reaksi kimia intensif menggunakan NaOH dan pengolahan suhu tinggi dalam ekstraksi alumina pada proses Bayer menghasilkan red mud yang didominasi mineral dengan kandungan besi. Pada sampel red mud ditemukan bahwa LTJ, Sc, Ga, dan V yang secara keseluruhan mengalami pengayaan masing-masing sebesar 1,545 – 5,735, 12,254, 2,913, dan 9,466. Hal ini dapat dijadikan sebagai studi awal untuk unsur-unsur minor, seperti LTJ, Ga, dan V, yang berpotensi sebagai produk sampingan yang ekonomis dari penambangan dan ekstraksi bauksit. Oleh karena itu, studi perilaku unsur perlu dilakukan sebelum dilakukannya eksplorasi dan ekstraksi lanjutan pada bauksit dan red mud untuk memenuhi permintaan global akan material teknologi tinggi.

Kata kunci: logam tanah jarang, galium, vanadium, bauksit laterit, residu bauksit, red mud, Tayan

2. Link Meeting :

https://meet.google.com/gje-kzdb-tpu

3. Waktu :

Jumat, 24 Desember 2021, pukul : 09.30 – 10.30 WIB

4.  Keterangan

  • Nama, Nim Mahasiswa : Alse Nabilah, 17/411374/TK/45859
  • Dosen Pembimbing Utama : Dr.rer.nat. Ir. Arifudin, S.T., M.T., IPU.
  • Dosen Pembimbing Pendamping : Dr.rer.nat. Ir. Ernowo, S.T., MT.
  • Judul Kolokium : Pengayaan Critical Raw Materials Pada Eendapan Bauksit Dan Residunya di Daerah Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat

 

Catatan :

Peserta kolokium di luar civitas Departemen Teknik Geologi FT UGM, jika ingin mengikuti kolokium dimohon untuk meminta ijin terlebih dahulu.

Terima kasih.