Seminar Kolokium Mahasiswa – Fadli Robbi Assamarqandi

1. Sari :

Penelitian dilakukan di Bowen Basin, Queensland, Australia dengan fokus penelitian pada cleat system, faktor pembentukan, dan pengaruhnya terhadap permeabilitas. Data yang diperoleh data pengukuran cleat oleh Pattinson et al., 1996 dan data primer berupa log FMI yang diperoleh dari laporan pemboran dalam website GSQ Open Data Portal (laman: https://geoscience.data.qld.gov.au). Dilakukan tabulasi data pengukuran arah strike cleat system oleh Pattinson et al.,1996 pada tiga area pengukuran yaitu German – Oaky Creek, Tambang Blackwater, dan Tambang Moura. Log FMI diinterpretasi untuk menentukan drilling induced fracture dan borehole breakout yang berguna dalam menentukan arah maximum horizontal stress (SHmax). Selain itu, diidentifikasi pula struktur geologi berupa kekar dan sesar mikro. Hasil interpretasi log FMI ini ditabulasi dan digunakan untuk menganalisis proses pembentukan cleat secara semi kualitatif. Hasil perhitungan permeabilitas dianalisis dengan antribut – atribut cleat menggunakan metode regresi linear sederhana. Trend arah face cleat dan butt cleat adalah sebagai berikut: di Area German – Oaky Creek arah strike face cleat dominan barat laut – tenggara dan butt cleat timur laut – barat daya; arah strike face cleat yang dominan di Area Tambang Blackwater dan Moura adalah timur laut – barat daya dengan butt cleat barat laut – tenggara.  Rata – rata panjang cleat adalah 0, 5 – 35 cm. Rata – rata apertur cleat adalah 0, 25 – 3, 5 mm. Intensitas cleat bervariasi dari 4 – 118. Densitas cleat berkisar antara 0, 001 – 0, 023 cm/cm2. Rata – rata spacing face cleat adalah 5 – 50 mm dan butt cleat 13, 333 – 35 mm. Cleat system di daerah penelitian terbentuk oleh proses pembebanan saat pembentukan batubara yang dibuktikan dengan trend cleat yang tegak lurus terhadap perlapisan batuan. Trend arah strike yang dominan paralel terhadap struktur geologi dan tektonik regional menunjukkan arah strike cleat yang sudah terubah oleh struktur geologi dan gaya tektonik. Hasil perhitungan permeabilitas cleat batubara menggunakan rumus Robertson dan Christiansen (2006) berkisar antara 7 – 324 mD. Atribut cleat yang berpengaruh signifikan terhadap permeabilitas adalah  apertur; apertur yang besar meningkatkan nilai permeabilitas.

Kata kunci:  batubara, cleat, permeabilitas

2. Link :

https://meet.google.com/kac-tpuw-czy

3. Waktu :

Hari, Tanggal : Kamis, 18 Agustus 2022
Pukul : 13.00 sd. 14.30 WIB

4. Keterangan :

  • Nama, Nim Mahasiswa : Fadli Robbi Assamarqand, 18/428753/TK/47255
  • Dosen Pembimbing Utama : Dr. Ir. Ferian Anggara, S.T., M.Eng., IPM.
  • Dosen Pembimbing Pendamping : Dr. Sarju Winardi, S.T., M.T.
  • Judul Kolokium : Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Cleat pada Batubara dan Pengaruhnya terhadap Permeabilitas Reservoar CBM pada Batubara Formasi German Creek dan Rangal Coal Measure, Bowen Basin, Queensland, Australia.

Catatan :

Peserta kolokium di luar civitas Departemen Teknik Geologi FT UGM, jika ingin mengikuti kolokium dimohon untuk meminta ijin terlebih dahulu.