Seminar Kolokium Mahasiswa – Rismanda Yoga Pradipta

1. Sari :

Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki potensi menarik. Salah satu upaya pemerintah Gunungkidul dalam memaksimalkan potensi wisata tersebut ialah dengan membuat jalan baru. Salah satunya Jalan Pantai Selatan Jawa di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang nantinya juga akan digunakan sebagai bagian dari Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) yang merupakan bagian dari proyek Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum-Pekerjaan Rakyat (PU-PR) dan diresmikan pada tahun 2019 sebagai Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS).  Pembuatan jalan baru di Pantai Selatan Jawa merupakan salah satu upaya pemerintah guna meningkatkan konektifitas Pulau Jawa bagian selatan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan dengan wilayah Pantai Utara (Pantura). Selain itu jalan tersebut juga merupakan akses menuju pantai-pantai wisata di daerah Gunungkidul, seperti Pantai Indrayanti, dan Pok Tunggal. Namun, proses pembuatan jalan baru tersebut dilakukan dengan memotong tebing dimana memiliki potensi terjadinya gerakan massa yang cukup rendah – tinggi. Maka dari itu diperlukan adanya studi mengenai kestabilan lereng di sepanjang jalan tersebut guna mencegah terjadinya gerakan massa atau tanah.

Salah satu cara untuk mencegah dampak bencana gerakan massa ialah melakukan penelitian analisis tingkat kestabilan lereng guna mengetahui potensi gerakan massa pada setiap tebing dan untuk mengetahui bagaimana penanganan untuk tebing yang memiliki tingkat potensi gerakan massa yang tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Slope Mass Rating (SMR) di Ruas Jalan Pantai Selatan Jawa, Desa Sidoharjo dan Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode ini dilakukan dengan menilai kestabilan suatu lereng dengan cara menilai kualitas massa batuan dan tingkat kestabilan suatu lereng. Terdapat beberapa parameter dalam dalam menilai kualitas massa batuan diantaranya Uniaxial Compresive Strength (UCS), Rock Quality Designation (RQD), spasi kontinuitas, kondisi diskontinuitas, dan kondisi air tanah. Serta untuk menilai kestabilan suatu lereng menggunakan parameter F1, F2, F3, dan F4. Dengan menggabungkan aspek-aspek tersebut, akan menghasilkan nilai Slope Mass Rating (SMR). Pada penelitian ini, penulis mendapatkan hasil kondisi geologi pada daerah penelitian dan dapat menentukan zonasi kestabilan lereng. Pada daerah penelitian diperoleh hasil morfologi berupa satuan kubah karst konikal dan satuan kerucut karst konikal. Dengan litologi batuan berupa satuan framestone dan satuan packstone. Struktur yang berkembang pada daerah penelitian berupa kekar gerus. Nilai RMR yang didapatkan menghasilkan 3 zonasi satuan RMR yaitu satuan RMR batuan baik, satuan RMR batuan cukup baik, dan satuan RMR batuan buruk. SMR yang didapatkan menghasilkan 3 zonasi satuan SMR yaitu satuan SMR stabil, satuan SMR cukup stabil, dan satuan SMR tidak stabil.

Kata kunci: Slope Mass Rating (SMR), Gunungkidul, Jalan Pantai Selatan Jawa, dan Jalan Jalur Lintas Selatan.

2. Link Meeting :

https://meet.google.com/cyx-hdze-wmj

3. Waktu :

Senin, 13 Desember 2021, pukul : 15.00 sd. 16.30 WIB

4. Keterangan

  • Nama, Nim Mahasiswa :  Rismanda Yoga Pradipta, 15/385079/TK/43741
  • Dosen Pembimbing Utama :  Dr.Eng. Ir. Wahyu Wilopo, S.T., M.Eng., IPM.
  • Dosen Pembimbing Pendamping : Dr.rer.nat. Ir. I Wayan Warmada, IPM.
  • Judul Kolokium : Analisis Kestabilan Lereng Menggunakan Metode Slope Mass Rating (SMR) di Ruas Jalan
    Pantai Selatan Jawa, Desa Sidoharjo dan Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Catatan :

Peserta kolokium di luar civitas Departemen Teknik Geologi FT UGM, jika ingin mengikuti kolokium dimohon untuk meminta ijin terlebih dahulu.

Terima kasih.