Arsip:

SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak

Pengalaman Mahasiswa Teknik Geologi UGM dalam Observasi Lapangan di Waduk Kedungombo

Penulis: Dagma Nayotama

Pada pertengahan Oktober 2024, lima mahasiswa dari Program Studi Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada mengikuti kuliah lapangan di kawasan Waduk Kedungombo. Kegiatan ini diselenggarakan oleh departemen mereka sebagai bagian dari mata kuliah Geologi Teknik. Dengan didampingi seorang dosen pembimbing, para mahasiswa melakukan observasi lapangan untuk mempelajari aspek geologi teknik yang berkaitan dengan pengelolaan waduk, seperti karakteristik batuan, struktur geologi, serta analisis stabilitas lereng di sekitar area waduk. Kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman langsung tentang penerapan teori di lapangan, memperkuat kemampuan analisis geoteknik, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana di daerah tangkapan air. read more

Merajut Benang Kehidupan Melalui Batulanau Karbonatan: Menguak Geologi dan Potensi Daerah Galeh

Penulis: Nabila Cahyani

Kegiatan pemetaan mandiri yang dilakukan berlangsung dari 15 Juli hingga 1 Agustus 2024, yang bertempat di sekitar Daerah Galeh dan sekitarnya, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.

Gambar 1. Daerah Pemetaan  pada Lembar Peta Rupa Bumi Gesi No.1508-413

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa geologi dalam melakukan pemetaan geologi, sekaligus sebagai ajang untuk menerapkan ilmu  ke lapangan. Selain itu, melalui pemetaan geologi memungkinkan untuk mengamati variasi persebaran batuan dan struktur geologi, yang berkontribusi penting dalam pengelolaan lingkungan dan perencanaan tata guna lahan. read more

Pemetaan Geologi di Kavling Waduk Sangiran Desa Sumberbening dan Sekitarnya, Kabupaten Ngawi dan Bojonegoro

Penulis: Dhia Nabilah Putri

Pemetaan Geologi merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa program sarjana Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada. Waktu yang digunakan untuk melakukan pemetaan adalah pada libur semester, tepatnya bulan Juli 2024. Untuk lokasinya sendiri, mahasiswa angkatan 2022 mendapat Zona Kendeng yang merupakan deretan pegunungan dengan arah memanjang barat-timur, membentang dari Semarang hingga Lamongan.

Sebelumnya telah dilakukan pengundian untuk menentukan kavling mana yang akan kami petakan. Saya sendiri mendapatkan kaveling 125 yang berlokasi di Desa Sumberbening, Bringin, Bobol, dan Rejuno, yang berada di Kecamatan Bringin, Ngambon, dan Karangjati, termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Ngawi dan Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Luasan daerah pemetaan adalah seluas 20 km2. Kalau berbicara mengenai kavling 125, hal yang paling menonjol adalah keberadaan Waduk Sangiran yang membentang kurang lebih 1/6 bagian dari area pemetaan saya. Waduk ini berbentuk tidak beraturan dan unik, seperti memperlihatkan pola kelurusan yang dapat mengindikasikan bahwa waduk ini terbentuk secara natural serta terkontrol oleh struktur. Selain dimanfaatkan sebagai tempat sarana irigasi, Waduk Sangiran ini juga banyak digunakan sebagai wahana rekreasi. Saya dan teman-teman sekelompok saya juga sempat healing ke sana untuk naik perahu wisata. read more

Antara Tawa dan Tantangan: Kenangan Kuliah Lapangan Teknik Geologi 2024 yang Membekas

Penulis: Rafael Sadanioga Niswara Surbakti

Pernahkah kalian mendengar tentang Kuliah Lapangan (KL) yang menghantui mahasiswa Teknik Geologi UGM? Bagi yang belum pernah, KL terdengar seperti momok menakutkan. Namun, bagi kami yang sudah melewatinya, itu adalah kenangan manis yang tak ingin kami ulangi. KL ini terbagi menjadi dua tahap: kelompok dan mandiri. KL kelompok berlangsung selama 10 hari di Kampus Lapangan Geologi UGM, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sedangkan, KL mandiri berlangsung selama kurang lebih 3 minggu di zona Kendeng, yang membentang dari Semarang hingga Lamongan. read more

Soko dan Ubalannya : Kekayaan Geologi yang Menanti untuk Dikembangkan

 Penulis: Muhammad Arief Al Hakeem

Pemetaan geologi merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa semester 5 yang menempuh pembelajaran di program studi Teknik Geologi di Universitas Gadjah Mada. 2 bulan menjadi saksi perjuangan para calon geologist ini untuk media belajar, berkembang, dan mendewasakan diri. Pemetaan geologi untuk daerah saya pribadi berada di 2 kabupaten sekaligus di Provinsi Jawa Timur, yakni Kabupaten Bojonegoro dan Nganjuk. Kabupaten Bojonegoro meliputi Kecamatan Temayang dengan daerah pemetaan di Desa Soko, Sekonang, dan Sekidang. Sebagian kecil di tenggara daerah pemetaan saya termasuk dalam daerah administratif Kabupaten Nganjuk yaitu Kecamatan Ngluyu meliputi Desa Gampeng. Setiap hari pertemuan dengan kompas, palu, lup, komparator butir, dan kawan kawannya menjadi hal yang tak pernah terlepaskan. Pagi hingga sore, malam hingga pagi kami kerahkan untuk pemetaan geologi ini. Soko menjadi saksi bagaimana pemetaan geologi ini menjadi berarti. Desa terluas yang berada di Kecamatan Temayang ini sarat akan kehangatan, kebudayaan yang masih kental dan keramahan. Tidak berhenti di situ, Soko punya suatu hal menarik yang mungkin tidak dimiliki desa-desa lainnya. read more

Di Antara Kebun Kayu Putih: Kisah Pemetaan Geologi di Pedesaan Grobogan

Penulis: Reyhansyah Aulia

Pemetaan geologi mandiri 2024 adalah kegiatan pemetaan wajib bagi mahasiswa teknik geologi hampir di seluruh universitas. Pemetaan geologi mandiri merupakan kegiatan yang menyita waktu saya untuk libur pada akhir semester 4. Zona pemetaan geologi angkatan 2022 berada pada Zona Kendeng yang terkenal dengan struktur geologinya.

Kavling saya terletak di beberapa desa, antara lain, Desa Sobo, Desa Bandungharjo, Desa Ngeleses, Desa Dimoro, Desa Ledokdawan, Desa Genenggadal. Kavling saya terletak di Kecamatan Toroh dan Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. read more

Kisah Dibalik Pemetaan Geologi di Area Perhutani Daerah Karanganyar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur

 Penulis: Aisyah Dewi Khodijah

Daerah Perhutani ini berada di Desa Karanganyar dan sekitarnya, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Sebelumnya telah dilakukan pemetaan di daerah ini, tetapi dalam skala regional. Hal tersebut menjadi dasar bagi penulis untuk melakukan pemetaan geologi dengan skala yang lebih detail yaitu skala 1:25.000 di daerah Karanganyar, Bangkleyan, dan sekitarnya, Kecamatan Karanganyar dan Jati, Kabupaten Ngawi dan Blora, Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. read more

Korelasi Hidrogeologi dan Hidrokimia dengan Rencana Pembangunan Terowongan

Setiap kegiatan pembangunan infrastruktur memiliki dampak yang negatif bagi lingkungan yang sulit untuk dihindari. Hal tersebut dapat terjadi apabila rencana pembangunan tidak memadai, sehingga memicu munculnya permasalahan lingkungan. Salah satunya yaitu, kontaminasi sumber daya air akibat adanya pembangunan terowongan. Dampak lain dari pembangunan terowongan yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan air berkurang, menurunnya kualitas air, dan kegagalan sistem infrastruktur air. Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan studi lebih lanjut mengenai kondisi hidrogeologi pada daerah pembangunan sebagai kunci untuk mengetahui jenis batuan yang akan mempengaruhi laju air tanah. read more

Solusi Menghadapi Krisis Air di Musim Kemarau : Pemetaan Air Bawah Tanah dengan Metode GPI

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan primer setiap manusia. Kebutuhan terhadap air bersih menjadi tantangan yang serius dalam mencapai pembangunan keberlanjutan khususnya di beberapa daerah yang sulit mengakses air bersih. Peristiwa krisis air bersih sangat sering terjadi umumnya pada musim kemarau, hal ini berdampak signifikan di beberapa sektor seperti agrikultur, peternakan, kesehatan masyarakat, dan industri lainnya. Suatu upaya untuk menangani masalah krisis air salah satunya yaitu melakukan pemetaan air bawah permukaan untuk mengetahui letak cadangan sumber daya air. melalui pemetaan tersebut diharapkan kegiatan eksplorasi air bawah permukaan dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Pemetaan air bawah permukaan dapat dilakukan dengan mengetahui kondisi geologi suatu daerah untuk menentukan apakah di daerah tersebut terdapat akuifer yang berpotensi menyimpan air bawah permukaan. read more

Apakah Air Tanah Dapat Menyongkong Kebutuhan Air Bersih di Sektor Pariwisata Gili Air?

Gili Air merupakan salah satu pulau kecil yang berada di barat laut Pulau Lombok. Perekonomian di pulau ini sangat dipengaruhi oleh kegiatan pariwisata. Berdasarkan data dinas pariwisata, mulai tahun 2017 terjadi peningkatan wisatawan yang cukup signifikan hingga mencapai 220 ribu wisatawan dalam setahun. Hal ini memicu banyaknya pembangunan penginapan yang mengakibatkan peningkatan jumlah sumur gali. Peningkatan jumlah sumur gali dapat berdampak pada kuantitas air tanah, dimana pulau yang lebih kecil relatif memiliki kapasitas air tanah yang lebih sedikit dibandingkan dengan pulau yang besar. Kapasitas air tanah sangat berkorelasi dengan kondisi akuifer. Gili Air memiliki akuifer yang homogen, air tanah pada pulau ini hadir sebagai freshwater lens (FWL) yang berada di atas air laut karena perbedaan densitas. Zona FWL dengan zona air laut terpisahkan oleh zona transisi yang tersusun oleh batu gamping. read more