Pada tanggal 7 Maret 2025, delegasi dari Federal Ministry of Education and Research (BMBF) Jerman mengunjungi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM). Delegasi tersebut disambut dengan hangat oleh Prof. Selo, Dekan Fakultas Teknik, yang menyampaikan rasa senangnya atas kehadiran mereka dan menekankan potensi untuk adanya kesempatan kerja sama. Hadir pula perwakilan dari Departemen Teknik Geologi dan Departemen Teknik Kimia.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi BMBF menawarkan kesempatan bagi engineer muda yang tertarik untuk mendapatkan pendanaan untuk proyek yang berkaitan dengan eksplorasi, ekstraksi, dan pemrosesan bahan baku primer. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mempromosikan akses pendidikan dan mendorong kemitraan global.
BMBF menyampaikan beberapa kualifikasi antara lain:
- Junior research groups harus terdiri dari peneliti muda (mahasiswa doktoral) yang berasal dari satu atau lebih negara mitra strategis.
- Kelompok riset junior harus bekerja sama dengan mitra penelitian dan idealnya juga dengan mitra industri dari negara mitra strategis dalam bidang bahan baku.
- Pendanaan akan diberikan untuk mendukung peneliti muda berprestasi dalam international junior research groups selama periode hingga lima tahun.
- Mengembangkan dan melaksanakan proyek penelitian jangka panjang terkait eksplorasi, ekstraksi, dan pemrosesan bahan baku primer.
Selain itu, akan diberikan pendanaan untuk individual projects dari international junior research groups dengan topik:
- Pengembangan dan pengujian pendekatan teknologi inovatif yang berdampak rendah untuk eksplorasi deposit.
- Pengembangan pendekatan teknologi inovatif untuk penambangan bahan baku yang efisien sumber daya dan netral iklim.
- Pengembangan pendekatan teknologi baru untuk pemrosesan primer yang berkelanjutan.
Dr. Arifudin Idrus, dosen dari Departemen Teknik Geologi, menyambut baik tawaran BMBF tersebut. Ia menyampaikan bahwa kandidat doktor tersebut bukan lagi junior researchers melainkan senior reseachers, sehingga perlu ada penyesuaikan terhadap kualifikasi tersebut.
Humas Departemen | Maret 2025