Strategi Pengelolaan Mineral Kritis dan Mineral Strategis: Kontribusi Sektor Minerba dalam Pembangunan Berkelanjutan

Pada 24 September 2024, salah satu dosen Teknik Geologi UGM, Arifudin Idrus, menjadi salah satu pemateri pada Seminar Nasional Pertambangan yang diselenggarakan oleh IKATA (Ikatan Alumni Tambang) UPN “Veteran” Yogyakarta di Hotel Bidakara, Jakarta. Seminar ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi Ke-79 serta menyambut pemerintahan baru 2024-2029. Seminar ini menjadi ajang penting yang menghadirkan beberapa akademisi, praktisi, dan pemangku kebijakan di bidang pertambangan menuju Indonesia Emas 2045.

Dr. Arifudin, yang juga tergabung pada Tim Penyusun Rencana Strategis (Renstra) Mineral Kritis dan Mineral Strategis Ditjen Minerba Kementerian ESDM RI, pada kesempatan ini membawakan presentasi yang bertajuk “Potensi dan Rencana Strategis Pengelolaan Mineral Kritis dan Mineral Strategis Indonesia”.

Dalam kesempatan tersebut, beliau memaparkan bahwa Indonesia memiliki potensi mineral kritis dan mineral strategis yang besar. Beberapa cadangan mineral kritis dan strategis diantaranya yaitu emas, alumunium, timah, kobal, tambaga, nikel, dsb. Mineral tersebut berasosiasi dengan beberapa tipe endapan seperti nikel laterit, skarn, epitermal sulfidasi rendah dan tinggi, dsb. Dalam mencapai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dibentuklah konsep rencana strategis untuk sektor potensi sumberdaya dan cadangan mineral dengan target berupa inventarisasi potensi, peningkatan sumberdaya-cadangan, dan karakterisasi bijih dengan linimasa tahun 2025 hingga 2029. Selain itu, disampaikan pula usulan upaya untuk menjaga ketahanan sumberdaya dan cadangan mineral, meliputi mineral kritis dan mineral strategis seperti pencarian area prospek baru yang melibatkan badan pemerintah dan akademisi, peningkatan sumber daya dan cadangan mineral, serta optimalisasi sumber daya mineral.

Seminar ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan gambaran kontribusi sektor pertambangan bagi perekonomian nasional pada satu dekade terakhir dan pembangunan berkelanjutan serta tantangan pengelolaan sumber daya mineral untuk menghadapi era transisi energi, ekonomi hijau, dan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, seminar ini bertujuan untuk dapat menganalisis potensi pengoptimalan pembangunan sektor minerba, memberikan rekomendasi kebijakan dalam mendorong keselarasan antara pertumbuhan ekonomi, pengelolaan lingkungan hidup, dan keadilan sosial masyarakat pada proses pertambangan, serta mendorong kolaborasi pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat dalam reposisi kontribusi minerba dalam membangun perekonomian nasional. (Dewi Indah Kusuma Sari/UGMAI)

 

Sumber: Dr.rer.nat. Ir. Arifudin, S.T., M.T., IPU.

 

Humas Departemen │ November 2024