Kolaborasi Internasional dalam Penelitian Sumber Daya Strategis: StratOre dan Dampaknya Bagi Indonesia dan Jerman

Universitas Gadjah Mada (UGM) turut ambil bagian dalam proyek penelitian internasional yang bertajuk StratOre, merupakan singkatan dari Efficient and Sustainable Recovery of Strategic Elements from Indonesian Ore Deposits. Dr.rer nat. Arifudin Idrus, dosen economic geology di Departemen Teknik Geologi, menjadi perwakilan UGM dalam kerja sama ini. Beliau telah memiliki banyak pengalaman penelitian dengan fokus utama geologi, karakterisasi, dan eksplorasi endapan bijih di Indonesia, serta pengalaman panjang dalam penelitian dan konsultasi industri pertambangan.

Mineral dan logam langka, yang dikenal dengan technology-critical resources (TCRs)memegang peranan penting bagi industri Jerman, terutama dalam dalam transisi energi (Energiewende) dan teknologi masa depan. TCRs mencakup beberapa unsur seperti PGEs, Ag, Co, Ga, Ge, In, Ni, Sb, dan Sc yang digunakan dalam pembuatan baterai, pembangkit listrik tenaga angin dan matahari, mobil listrik, serta teknologi komunikasi.

Akan tetapi, pada saat ini, produksi TRCs terkonsentrasi pada beberapa negara saja seperti Tiongkok, Rusia, dan Kongo. Ketergantungan ini menimbulkan resiko ekonomi bagi Jerman yang bergantung pada pasokan global. Dalam pengurangan ketergantungan ini, Kementerian Ekonomi dan Energi Jerman merumuskan strategi untuk peningkatan keamanan pasokan TCRs dengan melakukan kerjasama dengan negara kaya sumber daya seperti salah satunya Indonesia, yang dapat membantu diversifikasi Produksi TCRs mengingat potensi deposit bijih polimetaliknya yang melimpah tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Proyek ini bertujuan untuk memastikan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan dan efisien melalui teknik karakterisasi modern dan eksplorasi.

StratOre diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua negara, dimana perusahaan Indonesia memperoleh pengetahuan dan efisiensi operasional, sedangkan perusahaan Jerman mendapatkan pengalaman di pasar kaya sumber daya sekaligus membuka peluang kolaborasi industri dan akademik antara Jerman dan Indonesia, dengan fokus studi pada deposit Fe-Ni laterit dan Cu-porfiri yang signifikan secara ekonomi di Indonesia.

Dewi Indah Kusuma Sari | Desember 2024