Aktivitas vulkanik yang terjadi di Kalimantan sangat menarik untuk dipelajari karena Kalimantan memiliki sejarah geologi yang kompleks. Hal tersebut dikarenakan Kalimantan tersusun atas batuan dasar Pre-Cenozoik yang memiliki litologi meta-sedimen, vulkanik, plutonik dan metamorf. Salah satu batuan unik di Kalimantan yang menarik untuk dipelajari yaitu Lamprophyre Senakin. Lamprophyre termasuk dalam batuan beku mafik yang hadir dalam bentuk dike. Lamprophyre Senakin hadir sebagai intrusi pada Formasi Tanjung yang dapat dapat dijumpai pada Sesar Gumbil Semenanjung Senakin yang berada di bagian tenggara Pulau Kalimantan.
Umur batuan dan geokronologi pada Lamprophyre Senakin dapat diketahui dengan melakukan analisis petrografi, SEM EDS, analisis unsur mayor dan unsur jejak, serta penanggalan radiometrik. Lamprophyre Dike Senakin memiliki variasi geokimia yang sedikit dan berdasarkan pengamatan petrologi, tidak ditemukan internal boundaries yang mengidentifikasi bahwa pembentukan dike ini berasal dari satu peristiwa magmatik. Karakteristik kristal yang memiliki kilap kaca dengan masa dasar berukuran halus sampai kasar dan tekstur porfiritik mengidentifikasi pendinginan magma terjadi secara cepat. Dilihat dari kehadiran unsur jejaknya lamprophyre Senakin berasal dari tatanan tektonik OIB (Oceanic island basalt). Kenampakan lateral semenanjung Senakin memiliki endapan vulkanik yang heterogen terdiri dari lava dan batuan vulkaniklastik mengindikasikan endapan tersebut berasal dari fasies proksimal. Berdasarkan hasil analisis penanggalan radiometrik, Lamprophyre Senakin tersingkap pada lingkungan laut dangkal pada 37,5 juta tahun yang lalu.
Berdasarkan karakteristik petrologi dan geokimia suatu batuan, dapat diketahui asal usul batuan, peristiwa geologi yang terjadi dan waktu pembentukannya. Dengan mengetahui poin – poin tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu langkah awal untuk mencapai tujuan SDGs nomor 4 dan 14 yaitu, pendidikan berkelanjutan dan ekosistem lautan yang didalamnya terdapat nilai konservasi untuk menjamin keberlanjutannya di masa yang akan datang. Pembahasan lebih detail mengenai Lamprophyre Senakin dapat diakses pada jurnal Constraints from lamprophyre petrogenesis on the timing of Eocene lithospheric thinning and associated rifting of Borneo and Sulawesi yang ditulis oleh Murphy dkk. (2024).
Anggita Yashahila | Desember 2024
Daftar Pustaka :
Murphy, D., Moore, T. A., Amijaya, D. H., Anggara, F., Friederich, M., Gaina, C., & Ominigbo, E. (2024). Constraints from lamprophyre petrogenesis on the timing of Eocene lithospheric thinning and associated rifting of Borneo and Sulawesi. Journal of Asian Earth Sciences, 260, 105952.
Artikel lengkap dapat diakses melalui https://www.scopus.com/record/display.url?eid=2-s2.0-85179617912&origin=resultslist