Kebutuhan akan pengelolaan sumber daya air yang efisien semakin meningkat, terutama di wilayah yang memiliki potensi besar untuk pertanian seperti Nusa Tenggara Barat. Salah satu proyek strategis yang dirancang untuk mengatasi tantangan ini adalah pembangunan sistem irigasi Bintang Bano. Sistem ini bertujuan untuk mendistribusikan air dari Bendungan Bintang Bano ke sejumlah desa seperti Rempe, Seteluk, Seloto, dan Senayan. Sistem irigasi tidak akan terlepas dari terowongan, yang memiliki peran penting dalam memastikan distribusi air secara optimal ke area pertanian di sekitarnya. Untuk membangun terowongan perlu diperhatikan stabilitas terowongan untuk menghindari risiko terjadinya longsor akibat adanya perubahan tekanan dan masa batuan di sekitar terowongan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan desain yang tepat untuk menentukan metode penggalian dan sistem penunjang yang sesuai.
Likuefaksi tanah merupakan salah satu bahaya sekunder yang terjadi akibat gempa sehingga menyebabkan lapisan tanah kehilangan kapasitas dukungnya. Hal tersebut akan memengaruhi stabilitas struktur bangunan. Likuefaksi tanah dapat menyebabkan kerusakan berat pada fondasi bangunan, termasuk penurunan kapasitas dukung, penurunan tanah yang berlebihan, dan perpindahan lateral. Di Indonesia, ancaman likuefaksi menjadi perhatian serius karena wilayah ini berada di jalur cincin api dengan aktivitas seismik yang tinggi. Fenomena ini dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada struktur bangunan, termasuk fondasi bore pile yang biasa digunakan pada proyek infrastruktur seperti jembatan dan jalan layang. Untuk memastikan keamanan struktur yang direncanakan, diperlukan analisis menyeluruh mengenai dampak likuefaksi terhadap kapasitas dukung fondasi bore pile.
Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terhadap bencana gempa bumi karena posisinya berada di wilayah Cincin Api Pasifik. Hal ini menyebabkan desain infrastruktur seperti jembatan harus mempertimbangkan standar ketahanan gempa untuk meminimalisir dampak kerusakan. Salah satu fenomena yang sering terjadi akibat gempa bumi adalah likuefaksi, yaitu kondisi di mana tanah kehilangan kekuatan geser dan sifat tanah berubah menjadi lebih cair ketika dikenai tekanan berulang atau getaran gempa. Fenomena ini dapat menyebabkan kerusakan besar pada struktur infrastruktur, terutama infrastruktur yang berdiri di atas tanah aluvial dengan permukaan air tanah yang dangkal. Penelitian mengenai Likuefaksi dan pengaruhnya terhadap infrastruktur dilakukan di Jembatan Sei Wampu. Area Jembatan Sei Wampu ini juga berada di zona rawan gempa akibat aktivitas Sesar Semangko, yang membentang sepanjang Pulau Sumatra. Oleh karena itu, evaluasi potensi likuefaksi di lokasi ini sangat penting untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan jembatan.
Penulis: Meisya Wahyu Maharani
Pada pemetaan geologi mandiri tahun 2024, saya mendapatkan kavling 97 yang berada pada Kecamatan Keseman, Bringin, dan Padas, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini diawali dengan studi pustaka dan analisis citra DEM (Digital Elevation Model) yang menghasilkan peta geologi tentatif dan peta geomorfologi tentatif. Kemudian, kegiatan pemetaan ini dilanjutkan dengan pengambilan data lapangan dan analisis data. Output dari kegiatan ini berupa pembuatan peta-peta yang pada akhir kegiatan akan ditampilkan dalam bentuk poster yang bersifat informatif terkait kondisi geologi secara lengkap di masing-masing kavling. Peta yang dibuat meliputi peta penyaluran, peta geomorfologi dan profil geomorfologi, peta lintasan, peta geologi dan profil geologi, kolom stratigrafi, serta sejarah geologi untuk memberikan gambaran komprehensif terkait urutan peristiwa geologi yang terjadi di daerah tersebut.
Penulis: Masya Safa Azalia
Pemetaan Geologi merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa program studi Teknik Geologi angkatan 2022 yang sedang menempuh semester 5. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati kondisi geologi di suatu wilayah yang kemudian menghasilkan output berupa peta-peta seperti peta pola penyaluran, peta geomorfologi, dan peta geologi. Rangkaian pemetaan geologi ini terdiri atas surface mapping dan pengolahan data. Pemetaan lapangan berlangsung dari bulan Juli hingga Agustus dan bulan September hingga November untuk pengolahan data dan analisis laboratorium.
Penulis: Dagma Nayotama
Pada pertengahan Oktober 2024, lima mahasiswa dari Program Studi Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada mengikuti kuliah lapangan di kawasan Waduk Kedungombo. Kegiatan ini diselenggarakan oleh departemen mereka sebagai bagian dari mata kuliah Geologi Teknik. Dengan didampingi seorang dosen pembimbing, para mahasiswa melakukan observasi lapangan untuk mempelajari aspek geologi teknik yang berkaitan dengan pengelolaan waduk, seperti karakteristik batuan, struktur geologi, serta analisis stabilitas lereng di sekitar area waduk. Kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman langsung tentang penerapan teori di lapangan, memperkuat kemampuan analisis geoteknik, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana di daerah tangkapan air.
Penulis: Alviana Machyuniatul Khusna
Halo semuanya! Perkenalkan aku Alviana Machyuniatul Khusna dari Teknik Geologi UGM angkatan 2022, artikel ini berisi cerita singkatku tentang bagaimana aku menjalani KL Bayat hingga KL Mandiri di Sragen-Grobogan, sekaligus merupakan tugas penutup KL ku :D. Kuliah Lapangan ini merupakan mata kuliah wajib, dimulai dari Kuliah Lapangan Bayat, di Klaten hingga Kuliah Lapangan Mandiri, di daerah kavling masing-masing. Kegiatan ini mencakup daerah Zona Kendeng dan memanjang dari Semarang hingga Lamongan.
Penulis: Nabila Cahyani
Kegiatan pemetaan mandiri yang dilakukan berlangsung dari 15 Juli hingga 1 Agustus 2024, yang bertempat di sekitar Daerah Galeh dan sekitarnya, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.
Gambar 1. Daerah Pemetaan pada Lembar Peta Rupa Bumi Gesi No.1508-413
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa geologi dalam melakukan pemetaan geologi, sekaligus sebagai ajang untuk menerapkan ilmu ke lapangan. Selain itu, melalui pemetaan geologi memungkinkan untuk mengamati variasi persebaran batuan dan struktur geologi, yang berkontribusi penting dalam pengelolaan lingkungan dan perencanaan tata guna lahan.