Pegunungan Muria dan Pegunungan Kendeng dahulu dipisahkan oleh perairan yang memiliki sebutan Selat Muria pada masa Kerajaan Demak di abad ke-16. Selat ini sudah tidak dapat dijumpai pada masa kini dan termasuk wilayah Kabupaten Kudus, Pati, Demak, dan Jepara. Perubahan lingkungan dari lautan menjadi daratan ini disebabkan karena adanya sedimentasi yang masif pada Selat Muria. Hilangnya wilayah perairan ini ternyata menyebabkan kemunduran kerajaan maritim yang kuat tersebut. Peneliti dari Teknik Geologi UGM, Dian Novita, Intan Utami Agustiani, dan Agus Hendratno, telah melakukan studi pada daerah ini menggunakan analisis citra satelit, data geologi permukaan, dan data bawah permukaan dan dipublikasikan dalam Laporan Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Eksibisi ke-39 Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) pada 2010.
berita
Pemerintah Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah serius dalam mengembangkan potensi geopark. Kegiatan tersebut dilakukan melalui kolaborasi Bapperida Kabupaten Sikka dengan Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM dengan terselenggaranya Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) untuk menyusun Master Plan Geopark Sikka pada tangga 25 Oktober 2024 yang lalu.
Dosen Teknik Geologi UGM selaku ketua tim Ahli Puspar, Agus Hendratno, S.T., M.T. berpendapat bahwa keunikan geologi di Sikka, termasuk sejarah bentang alam vulkanik Kuarter dan Tersier, memiliki nilai yang luar biasa. Beberapa obyek wisata Sikka yang dikenal wisatawan seperti Taman Wisata Alam Laut Teluk (TWAL) Maumere dan Gunung Api Egon yang memiliki fenomena kegunungapian pada kawah aktifnya. Beliau menambahkan bahwa pengembangan Geopark Vulkanik Purba Kabupaten Sikka ini harus mengedepankan tiga pilar dasar geokonservasi yaitu konservasi, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Salah satu potensi geoheritage pada geopark ini seperti jejak gempa dan tsunami pada tahun 1992 silam di Teluk Maumere dapat menjadi daya tarik wisata geologi.
Pada tanggal 17 Oktober 2024 lalu telah diselenggarakan Kongres Mata Air ke-IX di Desa Igirmranak, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Kongres ini dilaksanakan dengan mengangkat isu pelestarian air sebagai sumber kehidupan, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang menekankan pentingnya air bagi setiap orang. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, NGO, dan masyarakat di kawasan Dieng. Hal ini dilakukan karena menimbang terjadinya penurunan debit air yang signifikan untuk kepentingan pertanian, industri, dan kebutuhan domestik yang signifikan. Seperti halnya yang terjadi pada Telaga Merdada yang terletak di Desa Karangtengah, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, salah satu obyek wisata alam di Dieng, yang mengalami kekeringan karena air disedot oleh petani dari Desa Karangtengah, Bakal, Buntu, dan Dieng Kulon untuk mengairi perkebunan mereka.
Indonesia merupakan negara penghasil batubara dan pengekspor batubara terbesar di dunia karena memiliki cadangan batubara yang melimpah. Cadangan batubara tersebut terdapat pada beberapa cekungan, salah satunya yaitu Cekungan Barito. Dalam pemanfaatan batubara tersebut pemerintah dalam Undang-Undang Indonesia mengatur tentang penelitian dan pengembangan hilirisasi batubara. Hal tersebut yang melatarbelakangi Prof. Ferian Anggara, guru besar Departemen Teknik Geologi, dan kawan-kawan untuk melakukan penelitian terkait karakterisasi geokimia batubara Cekungan Barito dan evaluasi critical element pada batubara dan abu batubara.
Tim peneliti UGM yang diketuai oleh Prof. Ferian Anggara berhasil memanfaatkan batu bara kalori rendah menjadi pembenah tanah atau soil stabilizer bernama Gamahumat. Batu bara kalori rendah merupakan batubara yang tidak dapat digunakan sebagai feed coal di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Untuk meningkatkan nilai guna batubara tersebut dilakukan ekstraksi sehingga dihasilkan senyawa humat, yaitu asam humat dan asam fulvat, yang digunakan sebagai pendamping pupuk. Hasil penelitian oleh tim UGRG (Unconventional Geo Resources Research Group) ini telah diujicobakan pada kawasan persawahan Bimomartani. Penggunaan prosentase 15% Gamahumat memiliki andil 80% dari penggunaan full NPK dan urea sehingga penggunaannya dapat dikurangi menjadi 15-20% dari takaran normal.
![]() |
![]() |
Pada tanggal 2 November 2024 yang lalu, berlangsung praktikum mata kuliah mineralogi untuk angkatan 2024. Fieldtrip Mineralogi kali ini mengusung tema “Bersama 2024, Mineralogi Bersemangat,” bertujuan untuk memperdalam pemahaman mahasiswa tentang aspek mineralogi dalam batuan serta prosedur pencatatan data lapangan. Kegiatan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya berfokus pada pendidikan untuk keberlanjutan dan penggunaan sumber daya yang efisien.
Fieldtrip dilaksanakan di beberapa lokasi, yaitu Bukit Pandawa di Sleman, Kliripan di Kulonprogo, Pantai Congot di Kulonprogo, dan Krensetan di Purworejo, Jawa Tengah. Sebanyak 142 peserta, yang terdiri dari mahasiswa reguler dan mahasiswa dari International Undergraduate Program, bersama 15 asisten dan 2 dosen, mengikuti kegiatan ini. Kolaborasi antara mahasiswa, program studi, dan masyarakat lokal mencerminkan pentingnya kemitraan masyarakat sipil dalam pendidikan.
Pada tanggal 4 November 2024, delegasi dari National Central University (NCU) Taiwan mengunjungi Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk memperkenalkan Department of Earth Sciences NCU. Kunjungan ini diwakili oleh Prof. Po-Fei Chen dan Dr. Wen-Jeng Huang dari Department of Earth Sciences NCU. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama yang berfokus pada akses pendidikan dan kemitraan global.
Delegasi tersebut disambut oleh beberapa pengurus departemen, diantaranya Ketua Departemen, Dr. Agung Setianto, Ketua Program Studi Sarjana, Dr. Nugroho Imam Setiawan, Sekretaris Prodi Sarjana, Dr. Haryo Edi Wibowo, dan perwakilan dosen Dr. Gayatri Indah Marliyani. Pertemuan ini bertujuan untuk mempromosikan program pascasarjana Ilmu Bumi kepada mahasiswa yang relevan di Departemen Teknik Geologi.
Booster cair nanosilika geotermal yang dinamai “Katrili” yang dikembangkan tim peneliti Pusat Penelitian Panas Bumi Fakultas Teknik UGM bekerjasama dengan PT Pertamina Geotermal Energy (Tbk) Area Lahendong telah membuahkan hasil. Sejak ditanam pada bulan Juli 2024 tomat varietas “Gustave” di desa Tonsewer dan Tonsewer Selatan (Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara) telah dipanen lima kali dengan hasil yang sangat memuaskan. Hal tersebut terungkap pada tanggal 31 Oktober 2024 dilakukan panen bersama antara petani mitra dengan para peneliti, Vice President Technology & Acceleration PT PGE (Tbk), General Manager PT PGE (Tbk) Area Lahendong, Pemerintah Kabupaten Minahasa dan Kecamatan Tompaso Barat beserta jajaran dan tokoh-tokoh Masyarakat.
Pada tanggal 29 Oktober 2024, Adi Handarbeni, Manajer Quarry PT Solusi Bangun Andalas, memberikan kuliah tamu kepada sekitar 90 peserta, termasuk mahasiswa sarjana, magister, dan dosen. Acara ini berlangsung di Ruang Meeting 1 Lantai 3 SGLC Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kuliah tamu yang berjudul “Bahan Baku Semen, Proses Bisnis Tambang Quarry Sampai Cement Process” ini disusun dalam empat pokok pembahasan utama. Pokok pembahasan pertama berfokus pada profil perusahaan PT Solusi Bangun Andalas, menjelaskan sejarah dan perkembangan perusahaan selama bertahun-tahun. Adi menekankan pentingnya pendidikan untuk keberlanjutan, menyoroti bagaimana perusahaan mengintegrasikan praktik berkelanjutan dalam operasionalnya.
Kuliah Tamu tentang Palinologi: Bob Yuris Chandra Beri Materi kepada Mahasiswa Doktor Teknik Geologi
Bob Yuris Chandra, Palynologist dari PT Geoservices Jakarta, memberikan kuliah tamu kepada mahasiswa Prodi Doktor di Departemen Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 28-29 Oktober 2024. Kuliah yang berjudul “Paleopalinologi: Dari Kotak Serbuksari Sampai Lingkungan Sedimentasi” ini dibuka oleh Dr. Akmaluddin.
Kuliah tamu ini dibagi menjadi dua sesi pada hari pertama. Sesi pertama melibatkan penyampaian materi di kelas di mana Bapak Bob Yuris memperkenalkan klasifikasi paleopalinologi yang terbagi menjadi palinoflora, palinofasies, dan palinostrat. Ia menjelaskan tentang cara mengidentifikasi material organik pada slide palinologi, termasuk kelompok fitoklast, kelompok amorf, kelompok palinomorf, dan kelompok zooclast. Selain itu, beliau juga menjelaskan cara menentukan umur dan lingkungan pengendapan berdasarkan material organik yang ada pada slide palinologi.