Departemen Teknik Geologi FT UGM bekerjasama dengan RWTH Aachen University Jerman akan menyelenggarakan Workshop on Acid Mine Water: Causes and Solutions, 8 – 12 Juli 2019 mendatang.
Latar Belakang:
Di dunia pertambangan, keberadaan mineral sulfida sebagai pirit atau lainnya yang berasosiasi dengan mineral bijih atau seam batubara, dapat mengalami oksidasi dan menghasilkan air asam (air asam tambang). Pengaruh pencemaran air asam ini sering menjadi bertambah berbahaya terhadap lingkungan dengan kehadiran logam berat terlarut seperti mangan, tembaga, arsen, seng dan lainnya yang umumnya menjadi mudah larut pada air dan lebih mobile pada kondisi asam.
Kemungkinan munculnya air asam tambang sering berasosiasi dengan kegiatan tambang, antaralain: (1) aliran air permukaan pada proses pembukaan lahan, (2) rembesan pada proses underground excavations, (3) aliran air permukaan pada open pit mines, (4) rembesan airtanah yang mengandung air asam, (5) perkolasi air melalui massa batuan khususnya pada underground mining, (5) aliran air permukaan pada stockpile, (6) aliran air permukaan pada waste rock storage, (7) rembesan atau overflow pada dam tailing. Banyaknya kegiatan yang dapat menyebabkan
munculnya air asam tambang, menunjukkan bahwa setiap kegiatan tambang akan memiliki permasalahan ini, sehingga diperlukan cara untuk mengelola dan menanganinya dengan tepat.
Penangganan dan pengelolaan yang tepat dapat dilakukan jika kita mengetahui seluk beluk mengenai air asam tambang.