Dalam sesi pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2024 berjudul “Peningkatan Kapasitas SDM Operasional InaTEWS Tahap III,” Dr. Gayatri Indah Marliyani menekankan pentingnya pemahaman mekanisme gempa bumi kepada staf operasional Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (InaTEWS) di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Pelatihan ini diselenggarakan oleh Direktorat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personel yang terlibat dalam manajemen bencana dan pengurangan risiko.
Sesi pelatihan hybrid ini dihadiri oleh total 106 peserta, yang dibagi menjadi dua grup, dengan latar belakang pendidikan geofisika. Pelatihan offline berlangsung di Jakarta, memberikan kesempatan untuk pembelajaran langsung dan interaksi langsung antara peserta dan narasumber. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam mendorong pendidikan untuk keberlanjutan dan kerjasama di antara para profesional dalam manajemen bencana.
Dr. Gayatri menyoroti hubungan kritis antara kejadian gempa bumi dan lempeng tektonik, menjelaskan bagaimana sesar aktif berfungsi sebagai sumber gempa bumi. Pelatihan mencakup berbagai topik, termasuk mekanisme terjadinya gempa bumi, perhitungan magnitudo, dan bahaya langsung serta tidak langsung yang terkait dengan kejadian gempabumi. Pendekatan komprehensif ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas SDM Operasional InaTEWS, memungkinkan mereka merespons lebih efektif terhadap potensi bencana.
Selain konsep dasar seismologi, pelatihan juga membahas parameter geologi dalam analisis bahaya seismik dan metode pemetaan sesar aktif. Dengan membekali staf operasional dengan pengetahuan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas katalog gempa bumi, yang sangat penting untuk strategi respons bencana yang tepat waktu dan akurat.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mendorong inovasi dalam praktik manajemen bencana di Indonesia. Dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan personel, BMKG mengambil langkah proaktif menuju pengurangan risiko bencana, memastikan bahwa negara ini lebih siap menghadapi peristiwa seismik di masa depan. Inisiatif ini mencerminkan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan pentingnya pendidikan dalam membangun komunitas yang tangguh.
Pengetahuan yang disampaikan sangat penting untuk peran mereka dalam memantau aktivitas seismik dan mengeluarkan peringatan tepat waktu untuk mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi. Lingkungan kolaboratif yang dibangun selama pelatihan juga mendorong jaringan dan berbagi pengetahuan di antara para profesional di bidang ini.
Sebagai kesimpulan, pelatihan yang diberikan oleh Dr. Gayatri Indah Marliyani ini menjadi momen penting dalam meningkatkan kemampuan SDM Opersional InaTEWS. Dengan fokus pada pendidikan untuk keberlanjutan dan kerjasama, BMKG sedang meletakkan dasar untuk masa depan yang lebih tangguh dalam manajemen bencana. Pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan ini pasti akan memainkan peran penting dalam meningkatkan strategi respons bencana Indonesia dan mengurangi risiko yang terkait dengan gempa bumi. (Sumber: Dr. Gayatri)
Humas Departemen ǀ Oktober 2024