Menjelajahi Watutugel dan Keindahan Geologi Sragen: Kisah Pemetaan di Kavling 52

Penulis: Raka Aqila Rabbani

Pemetaan geologi mandiri merupakan kegiatan yang ditujukan untuk melatih kemampuan mahasiswa Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM dalam mencari data sembari menghadapi kerasnya kondisi lapangan. Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh mahasiswa tahun kedua sebagai rangkaian mata kuliah pemetaan geologi. Kavling yang akan dibahas kali ini merupakan Kavling 52 yang mencakup area Kecamatan Gesi dan Tangen, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.

Perjalanan saya dalam menjalani pemetaan merupakan sebuah pengalaman baru yang membawa angin segar dalam sejarah kehidupan saya. Dimulai dari beberapa hari pertama ketika menemukan sebuah singkapan masih terasa seperti keajaiban, hingga hari terakhir yang saya habiskan menikmati keindahan Sungai Bengawan Solo. Pengalaman ini mengajari saya banyak hal mengenai suka duka kehidupan seorang pekerja lapangan. Berbagai hal baru saya rasakan, seperti sulitnya mencari data, beratnya lintasan yang harus dilewati, senangnya ketika menemukan fitur geologi baru, canggungnya percakapan yang terbatas oleh bahasa,  dan pada akhirnya betapa puasnya hati ketika peta mulai terpenuhi. 29 Hari yang saya lewati di Sragen bersama teman kelompok saya menjadi sebuah pengalaman tak terlupakan yang akan membekali saya kedepannya.

Pada Kavling 52, tepatnya pada Desa Gesi, Kecamatan Gesi, terdapat sebuah situs geowisata yang sangat besar, dengan singkapan utamanya berdimensi panjang ±30 m dan tinggi ±15 m. Singkapan ini dinamai Watutugel yang berupa perlapisan batupasir dengan batupasir karbonatan dari Formasi Kerek, dan terdapat kontak tak selaras dengan  breksi andesit dari Anggota Banyak Formasi Kalibeng. Pada situs ini juga terdapat banyak struktur yang dapat diamati, seperti sesar naik dan turun, kekar gerus, bahkan struktur mayor berupa sumbu antiklin dan sesar geser sinistral. Sayangnya, situs geowisata ini tak pernah diurus secara resmi dan lahan sekitarnya dijadikan ladang jagung oleh warga setempat. Hal ini sangat disayangkan karena singkapan ini dapat menjadi bahan edukasi yang baik bagi pelajar dan akademisi terkhusus di bidang geologi.

Pada sisi tenggara kavling 52, dimana dilewati oleh Sungai Bengawan Solo, juga terdapat singkapan batugamping berupa packstone yang memanjang di tepian sungai. Singkapan batugamping di tepi sungai selain membentuk kenampakan yang unik dan indah ketika dipadukan dengan ladang dan vegetasi warga setempat juga menyimpan hal yang menarik bagi geologist, yaitu fosil. Fosil yang dapat ditemukan pada lokasi ini berukuran besar atau makro dan dapat dijadikan bahan analisis serta koleksi penghias meja rumah anda.

Kegiatan pemetaan pada daerah ini mengungkap potensi yang dapat dieksplor pada wilayah Kavling 52. Potensi terbesar berupa kemungkinan dibukanya pertambangan untuk bahan baku konstruksi, yang telah dilakukan di beberapa bagian pada lokasi pemetaan. Potensi kedua merupakan kemungkinan dijadikannya lokasi ini sebagai lokasi tujuan fieldtrip pada mata kuliah yang berkaitan dengan batuan sedimen pada Singkapan Watutugel, serta batuan sedimen karbonat pada batugamping di Sungai Bengawan Solo.

Secara keseluruhan, wilayah Kavling 52 yang terdapat di Kecamatan Gesi dan Tangen, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah merupakan lokasi yang sarat akan fitur-fitur geologi yang dapat dijadikan sarana edukasi, serta berpotensi ekonomis sebagai wilayah pertambangan batupasir dan batugamping.

 

Dewi Indah Kusuma Sari | Desember 2024