Menyibak Migas Ngrayong dan Batu Pondasi Wackestone

Penulis: Andreas Manik

 

Kegiatan Pemetaan Geologi Mandiri (PGM) 2025 merupakan salah satu bagian penting dalam pembelajaran lapangan mahasiswa Departemen Teknik Geologi UGM. Program ini bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam melakukan observasi geologi secara langsung, menginterpretasikan data lapangan, serta menyusunnya menjadi peta geologi yang akurat. Setiap mahasiswa bertanggung jawab terhadap satu area kavling yang menjadi lokasi studi mandiri.

Pada kavling yang saya kerjakan, terdapat tiga struktur geologi mayor yang menjadi fokus pengamatan, yaitu Antiklin Gegunung, Antiklin Sidonganti, dan Sesar Geser Kanan Sidonganti. Struktur-struktur ini menjadi indikasi penting dalam memahami sejarah deformasi dan dinamika tektonik wilayah tersebut. Kehadiran sesar geser kanan Sidonganti, misalnya, memberikan petunjuk tentang gaya tektonik yang bekerja di masa lalu dan bagaimana pengaruhnya terhadap pola pelipatan di sekitar area penelitian.

Selain itu, kavling ini memiliki potensi sumber daya energi yang signifikan. Di wilayah ini, Pertamina telah melakukan pengeboran untuk mengekstrak minyak bumi pada Formasi Ngrayong, yang tersusun dari perlapisan batulempung dan batupasir kuarsa. Kombinasi litologi ini menunjukkan kondisi lingkungan pengendapan masa lalu yang memungkinkan terbentuknya reservoir hidrokarbon.

Aktivitas pemetaan dilakukan dengan pola 5 hari lapangan dan 1 hari pembuatan laporan peta geologi sementara. Selama lima hari di lapangan, kegiatan mencakup pengukuran orientasi perlapisan, pencatatan deskripsi litologi, pengamatan struktur geologi, pengambilan sampel batuan, hingga analisis hubungan stratigrafi. Hari keenam digunakan untuk menyusun peta geologi sementara, mengintegrasikan data lapangan, dan mengevaluasi kembali kebutuhan observasi lanjutan. Hal tersebut secara berulang saya lakukan selama 2 minggu dan kegiatan Recco dilakukan pada tanggal 5 – 6 juli 2025 dan kegiatan Checking dilakukan pada tanggal 19 – 20 Juli 2025. Kegiatan pengamatan kami tutup di tanggal 22 Juli 2025 dan kepulangan Kembali ke jogja pada tanggal 23 Juli 2025.

Kontribusi kegiatan pemetaan ini terhadap aspek lokal cukup besar. Salah satu litologi yang ditemukan di kavling saya adalah wackestone, yang berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan batu pondasi rumah. Potensi ini, bila dikelola dengan prinsip keberlanjutan, dapat menjadi sumber material konstruksi yang mendukung pembangunan infrastruktur di wilayah setempat. Saya harap hal tersebut bisa memajukan perekonomian masyarakat yang berada pada daerah tersebut dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah juga.

Dengan demikian, kegiatan Pemetaan Geologi Mandiri tidak hanya memberikan pembelajaran praktis bagi mahasiswa, tetapi juga membuka wawasan tentang potensi sumber daya alam dan kondisi geologi lokal yang dapat berkontribusi terhadap pembangunan daerah.

 

Humas Departemen | Oktober 2025