Serba Serbi Kuliah Lapangan Teknik Geologi UGM 2024

Penulis: Bajra Anugrah Semesta

Pemetaan Kuliah Lapangan Geologi 2024, merupakan suatu rangkaian acara yang paling berkesan dalam perjalanan akademik saya sebagai mahasiswa Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Kegiatan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu Kuliah Lapangan Bayat dan Kuliah Lapangan Mandiri, yang memberikan pengalaman yang membekas dalam setiap langkah perjalanan saya. Kuliah Lapangan Bayat adalah langkah awal yang penuh tantangan untuk mempersiapkan mental untuk membentuk karakter diri masing – masing guna mempersiapkan ke tahap Kuliah Lapangan Mandiri, sedangkan Kuliah Lapangan Mandiri menjadi tantangan besar yang membawa kami ke dalam dunia nyata sebagai seorang geologist.

Kuliah Lapangan Bayat berlangsung pada 2 – 12 Juli 2024 di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Saya selaku ketua kelompok 10, yang saya beri nama “Besutan”, terdiri dari Farhan Izzat, Meisya Wahyu Maharani, Istiqomah Nur Priyono, dan Dwi Sulistyo. Selama empat hari di Bayat, kami diperkenalkan pada geologi regional Bayat, termasuk teknik dasar pemetaan geologi dan penggunaan alat, seperti kompas geologi. Hari – hari kami dimulai sejak subuh yang diawali dengan senam pagi, dilanjutkan sarapan pagi, lalu pengecekan peralatan sebelum menuju ke lapangan. Setiap STA memberikan wawasan baru tentang batuan penyusun dan struktur geologi daerah Bayat, yang terkenal akan kekayaan geologinya. Setelah empat hari pengenalan, rangkaian acara selanjutnya adalah pemetaan kavling secara mandiri yang dibagi pada tanggal 5 Juli 2024, saya maju ke depan untuk mengambil undian kavling buat kelompok saya. Dan terpilih pada saat itu kavling pemetaan mandiri kelompok saya pada kavling “V” tepatnya pada Jiwo Barat, Bayat, Klaten.

Setelah melakukan undian kavling pada malam harinya, besok paginya adalah undian Dosen Pembimbing, yang akan membina kami dalam rangkaian pemetaan Kuliah Lapangan ini berlangsung. Kelompok kami mendapatkan Dr. Ir. Haryo Edi Wibowo, S.T., M.Sc. Hari pertama melakukan reconnaissance bersama dosen pembimbing, lalu di hari-hari berikutnya kami solo mapping dengan tim yang sudah dibagi oleh asisten kelompok masing-masing dan diakhiri dengan checking  dengan dosen pembimbing untuk memastikan data-data yang diperoleh sudah sesuai dengan geologi yang ada. Setelah itu data-data tersebut dianalisis dan menyajikannya dalam bentuk poster. Meskipun melelahkan, Kuliah Lapangan Bayat memberikan kenangan tersendiri dalam kehidupan saya.

Dokumentasi hasil akhir poster Kuliah Lapangan Bayat kelompok 10 dengan dosen pembimbing kami, Dr. Ir. Haryo Edi Wibowo, S.T., M.Sc.

Tantangan terbesar data, yaitu Kuliah Lapangan Mandiri yang berlangsung pada 16 Juli sampai 10 Agustus 2024. Kavling saya berada di Desa Kenongorejo, Napis, Pleret, Meduri, dan sekitarnya, Kecamatan Bringin dan Margomulyo, Kabupaten Ngawi dan Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Pondokan kami berada di Desa Gandong, Ngawi yang dimana sebagai tempat tinggal kami selama pemetaan berlangsung. Keluarga Pak Suparman selaku pemilik pondokan sangat terbuka untuk kami bersinggah di rumahnya. Perjalanan menuju pondokan yang ditempuh dengan sepeda motor selama lima jam menjadi awal dari petualangan saya dan teman-teman saya. Sesampainya di pondokan, kami langsung menuju ke rumah Kepala Desa untuk mengurus perizinan, memperkenalkan diri, dan menjelaskan tujuan kami.

Satu Minggu pertama Kuliah Lapangan Mandiri, saya ditemani oleh Brianka selaku porter, yang merupakan adik tingkat saya dari Teknik Geologi Angkatan 2023, kami berbagi cerita saat melakukan perjalanan menuju kavling yang cukup jauh jaraknya dari pondokan. Aktivitas utama yang dilakukan adalah identifikasi batuan penyusun, pengukuran struktur geologi, serta pengambilan sampel batuan. Minggu kedua Kuliah Lapangan, saya berganti porter, yang digantikan oleh Zakha, teman saya dari Fakultas Teknologi Pertanian yang berasal dari Jombang, kelahiran saya. Namun, Kuliah Lapangan Mandiri bukan hanya pemetaan saja, kami juga berusaha untuk menyatu dengan masyarakat sekitar. Momen tak terlupakan saat kami melakukan pemetaan dekat rumah warga, kami sempat disediakan kopi, makan dan sebagainya. Lalu, kami juga menyaksikan pertunjukan kecil-kecilan yang diadakan oleh SDN Gandong, lalu sempat juga menonton pasar malam di Desa Bringin.

Berdasarkan hasil pemetaan geologi mandiri di kavling saya, diketahui bahwa pola penyaluran yang berkembang yaitu trellis dan subdendritik akibat adanya kontrol struktur di area tersebut. Secara geomorfologi, kavling pemetaan dapat dibagi menjadi 3 satuan yaitu dataran lipatan Kenongorejo, punggungan antiklin Napis, dan punggungan sinklin. Morfologi tersebut dipengaruhi oleh proses endogenik dan eksogenik yang terjadi. Litologi yang menyusun daerah pemetaan ini dari yang tertua ke termuda yaitu batupasir karbonatan, batulanau karbonatan, dan perselingan batupasir tufan dan batupasir karbonatan. Apabila dilakukan perbandingan dengan stratigrafi daerah penelitian dengan stratigrafi Zona Kendeng diketahui bahwa batupasir karbonatan merupakan bagian dari Formasi Kerek, sedangkan batulanau karbonatan dan perselingan batupasir tufan dan batupasir karbonatan termasuk Formasi Kalibeng. Berdasarkan analisis struktur yang dilakukan, arah gaya utama berarah barat daya-timur laut dengan 1 fase tektonik.

Kuliah Lapangan Geologi ini tidak hanya mengajarkan tentang ilmu geologi saja, tetapi juga memberikan pengalaman yang begitu mengesankan. Berhadapan langsung dengan beberapa medan yang menantang, bekerja sama, dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Kuliah Lapangan Mandiri telah membentuk pemahaman baru tentang bagaimana ilmu geologi yang dipelajari di kelas dapat diaplikasikan di dunia nyata.

Foto bersama mbah dan juga mbak Lintang selaku pemilik pondokan

Dewi Indah Kusuma Sari | Desember 2024