Arsip:

SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan

Dampak Likuifaksi Tanah terhadap Fondasi Bore Pile

Likuefaksi tanah merupakan salah satu bahaya sekunder yang terjadi akibat gempa sehingga menyebabkan lapisan tanah kehilangan kapasitas dukungnya. Hal tersebut akan  memengaruhi stabilitas struktur bangunan. Likuefaksi tanah dapat menyebabkan kerusakan berat pada fondasi bangunan, termasuk penurunan kapasitas dukung, penurunan tanah yang berlebihan, dan perpindahan lateral. Di Indonesia, ancaman likuefaksi menjadi perhatian serius karena wilayah ini berada di jalur cincin api dengan aktivitas seismik yang tinggi. Fenomena ini dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada struktur bangunan, termasuk fondasi bore pile yang biasa digunakan pada proyek infrastruktur seperti jembatan dan jalan layang. Untuk memastikan keamanan struktur yang direncanakan, diperlukan analisis menyeluruh mengenai dampak likuefaksi terhadap kapasitas dukung fondasi bore pile. read more

Mengetahui Potensi Likuefaksi Jembatan Sei Wampu, Sumatra Utara

Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terhadap bencana gempa bumi karena posisinya berada di wilayah Cincin Api Pasifik. Hal ini menyebabkan desain infrastruktur seperti jembatan harus mempertimbangkan standar ketahanan gempa untuk meminimalisir dampak kerusakan. Salah satu fenomena yang sering terjadi akibat gempa bumi adalah likuefaksi, yaitu kondisi di mana tanah kehilangan kekuatan geser dan sifat tanah berubah menjadi lebih cair ketika dikenai tekanan berulang atau getaran gempa. Fenomena ini dapat menyebabkan kerusakan besar pada struktur infrastruktur, terutama infrastruktur yang berdiri di atas tanah aluvial dengan permukaan air tanah yang dangkal. Penelitian mengenai Likuefaksi dan pengaruhnya terhadap infrastruktur dilakukan di Jembatan Sei Wampu. Area Jembatan Sei Wampu ini juga berada di zona rawan gempa akibat aktivitas Sesar Semangko, yang membentang sepanjang Pulau Sumatra. Oleh karena itu, evaluasi potensi likuefaksi di lokasi ini sangat penting untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan jembatan. read more

Kuliah Lapangan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada 2024: Cerita dari Pemilik Kavling 65 di Kendeng

Penulis: Alviana Machyuniatul Khusna

Halo semuanya! Perkenalkan aku Alviana Machyuniatul Khusna dari Teknik Geologi UGM angkatan 2022, artikel ini berisi cerita singkatku tentang bagaimana aku menjalani KL Bayat hingga KL Mandiri di Sragen-Grobogan, sekaligus merupakan tugas penutup KL ku :D. Kuliah Lapangan ini merupakan mata kuliah wajib, dimulai dari Kuliah Lapangan Bayat, di Klaten hingga Kuliah Lapangan Mandiri, di daerah kavling masing-masing. Kegiatan ini mencakup daerah Zona Kendeng dan memanjang dari Semarang hingga Lamongan. read more

Pemetaan Geologi di Kavling Waduk Sangiran Desa Sumberbening dan Sekitarnya, Kabupaten Ngawi dan Bojonegoro

Penulis: Dhia Nabilah Putri

Pemetaan Geologi merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa program sarjana Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada. Waktu yang digunakan untuk melakukan pemetaan adalah pada libur semester, tepatnya bulan Juli 2024. Untuk lokasinya sendiri, mahasiswa angkatan 2022 mendapat Zona Kendeng yang merupakan deretan pegunungan dengan arah memanjang barat-timur, membentang dari Semarang hingga Lamongan.

Sebelumnya telah dilakukan pengundian untuk menentukan kavling mana yang akan kami petakan. Saya sendiri mendapatkan kaveling 125 yang berlokasi di Desa Sumberbening, Bringin, Bobol, dan Rejuno, yang berada di Kecamatan Bringin, Ngambon, dan Karangjati, termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Ngawi dan Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Luasan daerah pemetaan adalah seluas 20 km2. Kalau berbicara mengenai kavling 125, hal yang paling menonjol adalah keberadaan Waduk Sangiran yang membentang kurang lebih 1/6 bagian dari area pemetaan saya. Waduk ini berbentuk tidak beraturan dan unik, seperti memperlihatkan pola kelurusan yang dapat mengindikasikan bahwa waduk ini terbentuk secara natural serta terkontrol oleh struktur. Selain dimanfaatkan sebagai tempat sarana irigasi, Waduk Sangiran ini juga banyak digunakan sebagai wahana rekreasi. Saya dan teman-teman sekelompok saya juga sempat healing ke sana untuk naik perahu wisata. read more

Mengungkap Rahasia Bumi: Pemetaan Geologi untuk Masa Depan Berkelanjutan di Nganjuk dan Jombang

Penulis: Althaf Baihaqi

Pemetaan geologi bukan hanya tentang menghasilkan peta, tetapi juga mengungkap rahasia bumi untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan serta mitigasi risiko geohazard. Melalui kegiatan ini, kita dapat memahami struktur lapisan bumi, menganalisis potensi sumber daya, dan merancang strategi pengelolaan wilayah dengan lebih baik.

Bagi mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM), pemetaan geologi adalah lebih dari sekadar praktik lapangan. Kegiatan ini menjadi wadah untuk menerapkan teori yang dipelajari di kelas ke dunia nyata, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dengan tekad untuk menjadi agen perubahan di bidang geosains, mahasiswa UGM menjadikan setiap langkah di lapangan sebagai bagian dari perjalanan untuk memahami bumi, melindungi lingkungan, dan membangun masa depan yang lebih baik. read more

Mengungkap Dinasti Minyak dan Kekayaan Lokal Desa Kalangan dan Sekitarnya, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur

Penulis: Gusti Muhammad Fiqry

Libur semester bagi saya dan teman-teman Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada angkatan 2022 bukanlah waktu untuk bersantai. Sebanyak 139 mahasiswa, termasuk saya, diwajibkan mengikuti mata kuliah Pemetaan Geologi yang kami kenal dengan sebutan Kuliah Lapangan (KL). Program ini terbagi menjadi dua tahap: KL kelompok dan KL mandiri. KL kelompok dilaksanakan selama 10 hari di Kampus Lapangan Geologi UGM di Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Setelah itu, kami melanjutkan KL mandiri di Zona Kendeng, yang membentang dari Semarang hingga Lamongan. read more

Kuliah Lapangan : Pemetaan Geologi  oleh Program Studi Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada

Penulis: Hilda Galuh Arindri

Sudah sebagai tradisi, dimana setiap akhir dari semester genap Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada akan melepas mahasiswanya untuk menyelesaikan salah satu mata kuliah wajib yaitu Pemetaan Geologi. Pemetaan Geologi ini sering disebut juga Kuliah Lapangan (KL) oleh mahasiswa Teknik Geologi. KL ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama yang dilaksanakan selama 10 hari dengan lokasi yang telah ditentukan yakni berada pada Kampus Lapangan Geologi UGM, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Lalu tahap kedua dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing orang dengan lokasi kavling berbeda-beda sesuai dengan yang telah ditentukan melalui undian pada saat mata kuliah Metode Geologi Lapangan, lokasi untuk pemetaan mandiri ini membentang di Zona Kendeng tepatnya dari Semarang hingga Lamongan. read more

Jejak di Kendeng: Menembus Tantangan, Mengasah Keilmuan

Penulis: Kharysmaputri Thessa Wardana

Pada libur akhir semester 4, mahasiswa Teknik Geologi Angkatan 2022 melaksanakan kegiatan akademik yang penuh tantangan dan pembelajaran, yaitu Pemetaan Geologi 2024. Kegiatan ini terdiri dari dua tahapan utama: pemetaan geologi di Bayat dan pemetaan geologi mandiri. Pemetaan geologi mandiri menjadi pengalaman istimewa, di mana setiap mahasiswa secara individu harus mengerjakan tugas pemetaan pada lokasi yang telah ditentukan sejak awal semester. Tahun ini, Zona Pegunungan Kendang menjadi medan eksplorasi, menyajikan lanskap geologi yang kaya dan penuh keunikan untuk diteliti lebih dalam. Kegiatan ini bukan sekadar tugas akademik, tetapi juga momen untuk mengasah kemampuan analisis, eksplorasi, dan pemahaman geologi secara nyata. read more

Kejadian Unik Pemetaan dan Kondisi Area Pemetaan Kavling 130 Kabupaten Sragen

Penulis: Muhammad Hafizh Gusriansyah

Batuan yang ada di sekitar kita tak lepas dari berbagai proses pembentukan yang bermacam-macam sejak dahulu kala. Berbagai proses geologi berlangsung hingga membentuk batuan yang tersingkap di sekitar kita baik berupa proses endogenik maupun eksogenik. Setiap daerah memiliki jenis batuan dan persebaran yang berbeda-beda. Contohnya pada daerah dekat Gunung Merapi memiliki litologi berupa batuan vulkanik, sedangkan daerah dekat Pegunungan Sewu di Gunungkidul memiliki litologi batugamping. read more

Menerjang Satu Bulan Kuliah Lapangan Sebagai Wujud Semangat Asli Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada

Penulis: Hernanda Alif Cahya Saputra

Selesai sudah proses belajar mengajar semester empat mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada angkatan 2022 tidak menjadi alasan bagi mereka untuk berhenti melakukan perjalanan kuliah. Hal ini dikarenakan, setelah mereka selesai bergelut dengan kuliah di kampus kesayangan, mereka harus menghadapi tantangan berupa kuliah lapangan yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada selama kurang lebih sepuluh hari di Kampus Lapangan Bayat, Klaten sebagai upaya dalam pelatihan lapangan bagi mahasiswa Teknik Geologi agar mampu menerapkan segala ilmu yang telah dipelajari selama ini. Setelah mereka selesai melaksanakan Kuliah Lapangan di Kampus Lapangan Bayat, mereka juga bertanggung jawab menyelesaikan tugas Pemetaan Geologi Mandiri di kavling yang sudah dibagikan kepada mereka pada semester empat sebelumnya. Pemetaan Geologi Mandiri ini sendiri akan dilaksanakan oleh mahasiswa secara mandiri selama libur semester empat menuju semester lima. Mungkin tidak ada kata istirahat bagi mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada dalam menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan demi berjuang meraih cita – cita yang mereka dambakan. read more