Arsip:

SDG 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab

Potensi Pemanfaatan Batuan Napal yang Terdapat pada Kavling 66, Desa Sambeng dan Kalimati, Kecamatan Kedungjati dan Juwangi, Kabupaten Grobogan dan Boyolali, Provinsi Jawa Tengah

 Penulis: Muhammad Adi Firmansyah

Belakangan ini pada liburan semester genap, mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada angkatan 2022 disibukkan dengan kegiatan lapangan berupa pemetaan geologi yang merupakan salah satu syarat kelulusan dari setiap mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada. Pemetaan geologi yang berlangsung pada liburan semester genap tahun ini berada pada Zona Kendeng yang tersebar dari Kabupaten Semarang hingga Kabupaten Jombang. Setiap mahasiswa akan mendapatkan daerah pemetaan yang berukuran 4×5  Daerah pemetaan penulis sendiri berada pada Kabupaten Grobogan dan Boyolali, tepatnya pada Desa Sambeng dan Kalimati. read more

Potensi Kavling 16 Sebagai Produsen Jagung dan Tebu di Kecamatan Sumberlawang dan Sekitarnya, Kabupaten Sragen

Penulis: Rahmadini Choirunisa

Pemetaan Geologi Mandiri 2024 merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam kurikulum Program Studi Sarjana Teknik Geologi UGM. Dimana setiap mahasiswa akan memperoleh kavlingnya sendiri untuk diteliti aspek-aspek geologinya, seperti bentuk morfologi, persebaran litologi, struktur geologi hingga potensi positif dan negatif dari suatu singkapan/batuan yang ditemukan. Secara administratif, wilayah kavling 16 meliputi Desa Pagak, Tlogotirto, Sono, Pare, Tempelrejo, Cepoko dan Jati yang terletak pada Kecamatan Sumberlawang, Mondokan dan Tanon, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Daerah pemetaan memiliki luas sebesar 20 km2, dengan panjang vertikal 5 km dan lebar horizontal 4 km (5km x 4 km). read more

Pasir Laut dan Sedimen: Menelaah Pemanfaatan, Dampak Ekologi, dan Urgensi Regulasi

Pada 12 Oktober 2024 yang lalu salah satu dosen Teknik Geologi FT UGM, Bapak Agus Hendratno, S.T., M.T, menjadi pemateri dalam suatu diskusi mengenai isu lingkungan atau ekologi yang sedang menjadi topik hangat perbincangan. Bersama dengan Rumah Ekoliterasi, beliau menyampaikan pendapatnya dari kaca mata akademisi terkait “Pasir dan Sedimen Laut: Eksploitasi dan Dampak Ekologi yang Ditimbulkan”. Pada kesempatan tersebut, Bapak Agus Hendratono didampingi oleh Dr. Agus Prasetya sebagai pembahas dan Prof. Chandra W. Purnomo sebagai moderator. read more

Menggali Tambang Batupasir karbonatan di Sragen: Manfaat Besar dan Ancaman di Balik Kurangnya Pemeliharaan

 Penulis: Melyana Bella Agisna

Tambang batupasir karbonatan di Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Sragen, Jawa Tengah, memiliki potensi besar sebagai pendorong ekonomi daerah. Pasalnya daerah ini memiliki hamparan dinding batupasir karbonatan yang luas dengan dimensi 900 x 400 meter. Batupasir karbonatan berwarna abu-abu keputihan, yang terbentuk dari proses geologi selama jutaan tahun, menjadi bahan utama dalam konstruksi, seperti pembuatan beton, jalan, dan bangunan. Kegiatan penambangan bagai pisau bermata dua, tidak hanya memberikan dampak positif berupa lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat sekitar, tetapi juga menyokong pembangunan infrastruktur. Namun, di balik manfaatnya, tambang batupasir karbonatan menghadirkan berbagai risiko serius jika tidak diimbangi dengan manajemen dan perawatan yang baik. read more

Peletakan Batu Pertama Prototipe Asam Humat: Tonggak Hilirisasi Batu Bara

Peranap, Riau—12 Desember 2024. Acara peletakan batu pertama prototipe pabrik asam humat di Izin Usaha Pertambangan (IUP) Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, diselenggarakan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Acara ini mengundang berbagai pihak terkait, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM) dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya. Penelitian yang dipimpin oleh salah satu peneliti dari Unconventional Geo-resources Research Group (UGRG)—salah satu pusat kajian di bawah naungan Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada—menjadi landasan utama terlaksananya proyek ini. Oleh karena itu, PTBA mengadakan acara ini sebagai bentuk realisasi kerja sama antara dunia akademik dan industri. read more

Apakah Air Tanah Dapat Menyongkong Kebutuhan Air Bersih di Sektor Pariwisata Gili Air?

Gili Air merupakan salah satu pulau kecil yang berada di barat laut Pulau Lombok. Perekonomian di pulau ini sangat dipengaruhi oleh kegiatan pariwisata. Berdasarkan data dinas pariwisata, mulai tahun 2017 terjadi peningkatan wisatawan yang cukup signifikan hingga mencapai 220 ribu wisatawan dalam setahun. Hal ini memicu banyaknya pembangunan penginapan yang mengakibatkan peningkatan jumlah sumur gali. Peningkatan jumlah sumur gali dapat berdampak pada kuantitas air tanah, dimana pulau yang lebih kecil relatif memiliki kapasitas air tanah yang lebih sedikit dibandingkan dengan pulau yang besar. Kapasitas air tanah sangat berkorelasi dengan kondisi akuifer. Gili Air memiliki akuifer yang homogen, air tanah pada pulau ini hadir sebagai freshwater lens (FWL) yang berada di atas air laut karena perbedaan densitas. Zona FWL dengan zona air laut terpisahkan oleh zona transisi yang tersusun oleh batu gamping. read more

Bukit Plawangan, Apakah Berpotensi Sebagai Carbon Storage?

 Isu iklim selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas setiap tahunnya. Perubahan iklim terjadi secara cepat dan signifikan. Hal ini dikarenakan meningkatnya aktivitas deforestasi dan degradasi hutan yang menyebabkan hilangnya hutan hujan tropis sehingga emisi gas rumah kaca meningkat di atmosfer. Menurut kementrian lingkungan hidup dan kehutanan, Indonesia memiliki target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan konservasi hutan untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Konservasi penting dilakukan untuk dapat menjaga ekosistem dan diversitas flora dan fauna serta menjaga kuantitas lahan hutan. Hutan memiliki kapasitas untuk menyerap karbon dan mengurangi emisi karbon di atmosfer sehingga dapat membatasi kenaikan temperatur di permukaan bumi. read more

Menakar Potensi dan Tata Kelola Mineral Kritis di Indonesia: Strategi untuk Industri Masa Depan


Pada 19 Januari 2024 telah berlangsung Kegiatan Dialog Koordinasi dan Sinergi Isu-Isu Diplomasi Ekonomi di Kawasan Amerika dan Eropa di Bali. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Salah satu bahasan yang diangkat pada diskusi ini yaitu potensi minerba. Arifudin Idrus, selaku dosen Teknik Geologi UGM, sekretaris jenderal MGEI (Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia), dan Tim Penyusun NA Mineral Kritis dan Mineral Strategis Indonesia membawakan topik “Mineral Kritis dan Mineral Strategis di Indonesia: Kriteria, Jenis, Potensi dan Inisiatif Tata Kelola”. read more

Pulau Bawean: Jejak Gunung Api Purba Yang Berpotensi Menjadi Geopark

Pulau Bawean yang terletak di Kabupaten Gresik, Jawa Timur menyimpan sejarah geologi yang menakjubkan. Belum banyak yang mengetahui apabila Pulau Bawean pada zaman dahulu merupakan kawasan gunung api. Berdasarkan penelitian geologi dan Peta Geologi Lembar Bawean, terdapat batuan gunung api Balibak, merupakan gunung api terbesar di Pulau Bawean, memiliki umur Plistosen atau sekitar 2,6 – 0,01 juta tahun yang lalu.

Dosen Teknik Geologi UGM sekaligus Team Leader Kajian Identifikasi Potensi Geopark Pulau Bawean, Agus Hendratno, S.T., M.T., berpendapat dalam pembahasan laporan akhir pada tanggal 8 Oktober 2019 bahwa Pulau Bawean terdiri dari beberapa gunung api purba. Letusan dari Gunung Balibak membentuk sebuah kaldera yang saat ini menjadi Danau Kastoba. Geokimia gunung tersebut juga memiliki perbedaan dengan gunung api di Pulau Jawa maupun di Pulau Madura. Bukti ini diperkuat dengan keberadaan batu marmer yang didapati di Pulau Bawean dan tidak dijumpai di Pulau Jawa, sedangkan batuan di Madura didominasi berupa batu kapur. Kondisi geologi di Pulau Bawean ini diduga menyebabkan perairan bagian timur, utara, dan barat Pulau Bawean memiliki cadangan minyak. read more

Batuan Tersingkap, Sejarah Terungkap: Kuliah Lapangan Geologi UGM di Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur

Penulis: Auvanda Ivan Muhammad

Kuliah lapangan merupakan salah satu kegiatan wajib dalam geologi, dan Desa Sekar menjadi lokasi istimewa bagi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendalami ilmu ini. Desa yang terletak di bagian timur Zona Fisiografi Kendeng ini menjadi laboratorium alam yang memberikan pengalaman belajar secara langsung di lapangan. Selama kegiatan, mahasiswa tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat lokal yang menawarkan wawasan unik tentang hubungan antara geologi dengan apa yang telah terjadi di masa lampau. read more