Arsip:

SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim

Kunjungan ITC University of Twente ke UGM: Memperkuat Kolaborasi Pendidikan dan Riset Geologi Terapan

Yogyakarta, 5 November 2025 — Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, dalam hal ini Departemen Teknik Geodesi dan Departemen Teknik Geologi, menerima kunjungan delegasi dari Faculty of Geo-information Science and Earth Observation (ITC), University of Twente, Belanda. Kunjungan ini menjadi bagian dari penguatan hubungan akademik antara kedua institusi yang telah lama terjalin melalui berbagai program pendidikan dan penelitian bersama di bidang geoscience dan teknologi geoinformasi.

Delegasi ITC yang hadir terdiri atas drs. Jeroen Verplanke dan Lyande Eelderink MSc, yang disambut oleh pimpinan serta dosen dari Departemen Teknik Geodesi dan Departemen Teknik Geologi UGM. Dalam kesempatan tersebut, Departemen Teknik Geologi memanfaatkan momentum ini untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai peluang kolaborasi dalam pengajaran, penelitian, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia di bidang geologi terapan dan geoinformatika. read more

Dari Bayat ke Rembang : Menapaki Sejarah Geologi bersama SekawanLimo

Penulis: Wahyuning Putri Andini

128 jiwa, 28 pembimbing, dan 14 asisten. 11 hari yang kelak akan dikenang sebagai salah satu bab terpenting dalam perjalanan akademik kami, dengan 1 tujuan yang sama: Kuliah Lapangan Geologi (KLG) Bayat. SekawanLimo namanya, atau dikenal juga dengan Cimol Bojot, kelompok unik dengan manusia-manusia di dalamnya yang tak kalah unik. Potong kontur, tanjakan jalur air dengan duri dan semak belukarnya, makan siang di tengah sawah yang jauh dari jalanan, ban motor yang tak lekas berputar ditahan tebalnya lumpur, hingga agenda berenang singkat oleh salah satu kawan kami, yang tentunya tak terencana, di tengah sibuknya checking. Bayat dan 22 episode Rembangnya menjadi penutup kisah panjang kuliah lapangan kami, sekaligus membuka babak baru dalam memahami geologi lebih dalam. read more

Dari Batuan ke Kehidupan: Cerita Pemetaan Geologi dan Kontribusinya pada SDGs

Penulis: Andrew Hanan Pasha

Di balik peta geologi yang kita lihat di dinding ruang kuliah atau laporan teknis, selalu ada cerita panjang di lapangan—cerita tentang medan yang harus dilalui, batuan yang diamati, hingga interaksi dengan masyarakat setempat. Pemetaan geologi yang dilakukan di Desa Tegalrejo, Dokoro, Karangasem, Sumberagung, Pelemsengir, dan Maitan—mencakup Kecamatan Wirosari, Ngaringan, Tambakromo, dan Todanan—bukan hanya upaya akademis, melainkan juga langkah nyata untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Kegiatan ini melibatkan area seluas 4 × 5 km dengan skala 1:25.000, memadukan analisis data DEM untuk peta topografi dan observasi langsung di lapangan. Data yang dikumpulkan mencakup paleontologi, petrologi, stratigrafi, dan struktur geologi, membentuk gambaran menyeluruh tentang kondisi geologi lokal. read more

Pemetaan Geologi 2025, Sebagai Bentuk Dukungan Pembangunan Berkelanjutan

Penulis: Moreno Parlinggoman Sitorus

Selama ±14 hari, mahasiswa Angkatan 2023 Program Studi Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada melaksanakan kegiatan pemetaan geologi di wilayah Montong–Tanggulangin, yang terletak di bagian utara Sungai Bengawan Solo, Jawa Timur. Wilayah ini merupakan bagian dari zona geologi penting di Jawa Timur dengan potensi lipatan, sesar, serta batuan sedimen Miosen yang khas. Kegiatan ini meliputi pembuatan STA (Stasiun Titik Amat), pencatatan lintasan lapangan (tracking), dan dokumentasi visual yang komprehensif. Selain berfungsi sebagai latihan akademis, hasil pemetaan ini juga memiliki relevansi langsung dengan beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), seperti pengembangan infrastruktur berkelanjutan, mitigasi bencana, dan pelestarian lingkungan. read more

Penemuan Fosil Foraminifera Utuh di Formasi Bulu: Kontribusi Pemetaan Geologi Mandiri 2025 Terhadap Pemahaman Paleontologi Lokal Desa Guyangan, Pati

Penulis: Jihan Fathin Salsabila

Kegiatan Pemetaan Geologi Mandiri 2025 yang dilaksanakan di Desa Guyangan, Kabupaten Pati telah menghasilkan temuan paleontologi yang sangat menarik dan bernilai ilmiah tinggi. Selama periode pemetaan intensif di area kavling yang mencakup bagian dari Formasi Bulu, aktivitas pengamatan geologi detail berhasil mengidentifikasi keberadaan batulempung kaya fosil foraminifera dengan kondisi preservasi yang luar biasa baik. Proses pemetaan yang dilakukan secara sistematis meliputi pengukuran strike dan dip, pencatatan litologi, serta dokumentasi struktur geologi memberikan pemahaman komprehensif tentang kondisi geologi lokal yang mendukung pelestarian fosil mikro berumur geologis jutaan tahun yang lalu. read more

Pemetaan Geologi Desa Lebak dan Sekitarnya: Potensi Ilmiah dan Dukungan terhadap SDGs

Penulis: Faizah Husnayain

Kegiatan pemetaan geologi tahun ini berada di Zona Rembang, di mana setiap individu mendapat tanggung jawab untuk memetakan area kavling seluas 5 × 4 km². Kavling saya terletak di Desa Lebengjumuk, Lebak, Putatsari, dan Godan, Kecamatan Grobogan dan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kegiatan ini mencakup pengamatan litologi, pengukuran struktur geologi, pencatatan fitur geomorfologi, dan dokumentasi visual lapangan. Proses pengambilan data dilakukan dengan peta dasar, Avenza Maps, dan kompas geologi. read more

Mampu Tingkatkan Efisiensi Pemupukan, UGM dan Bukit Asam Luncurkan Produk Kalium Humat

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/mampu-tingkatkan-efisiensi-pemupukan-ugm-dan-bukit-asam-luncurkan-produk-kalium-humat/

Tim Peneliti Universitas Gadjah Mada mengembangakan hasil riset inovasi berupa Kalium Humat sebagai terobosan baru yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dari batu bara dengan melepas potensi humat melalui proses oksidasi batubara kalori rendah untuk melepas kandungan senyawa humat dan diaduk hingga kandungan senyawa organik batubara tersebut menjadi meningkat. Hasil oksidasi ini dipisahkan untuk diekstraksi, kemudian diperkaya dengan kalium hingga terbentuk serpihan humat padat berkadar tinggi siap tabur. Senyawa ini terbukti mampu memperbaiki struktur tanah, merangsang pertumbuhan akar, serta meningkatkan penyerapan air dan nutrisi. read more

Teliti Perlindungan Zona Imbuhan Air Tanah, Haikal Raih Doktor di UGM

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/teliti-perlindungan-zona-imbuhan-air-tanah-haikal-raih-doktor-di-ugm/

Air tanah di Kawasan Cekungan Air di daerah Sleman, Yogyakarta telah menjadi penopang utama kehidupan masyarakat. Sumber daya ini tidak hanya melayani kebutuhan rumah tangga, tetapi juga menopang pertanian, pariwisata, dan sektor industri. Sayang, akibat ekstraksi berlebihan dan perubahan tata guna lahan yang cepat menjadi kebutuhan terhadap air tanah meningkat tajam, dan menjadikan kuantitas dan kualitas air mengalami penurunan secara terus menerus. read more

Panen Kedua GamaHumat Kini Semakin Luar Biasa

Sumber berita: https://ft.ugm.ac.id/panen-kedua-gamahumat-kini-semakin-luar-biasa/

Bertempat di area persawahan, Dusun Macanan, Desa Binomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, peneliti Unconventional Geo-resources Research Group (UGRG) Fakultas Teknik UGM menggelar acara panen padi dengan menggunakan produk Asam Humat dari batubara peringkat rendah, yang merupakan hasil kolaborasi peneliti bersama dengan PT Bukit Asam Tbk dan Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi. Berbeda dengan panen perdana yang dilaksanakan pada Jumat (27/09), fokus utama panen kedua ini untuk melihat pengaruh penambahan GamaHumat yang merupakan ekstrasi kalium humat yang dihasilkan dari batubara kalori rendah hasil produksi di PT Bukit Asam, yang dikombinasikan dengan nanosilika yang berasal dari geothermal brine dari Geodipa read more

UGM Dorong Pengembangan Panas Bumi Berbasis Kearifan Lokal di NTT

Sumber berita : https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-dorong-pengembangan-panas-bumi-berbasis-kearifan-lokal-di-ntt/

Indonesia memiliki potensi besar dalam energi panas bumi atau geothermal sebagai sumber energi bersih dan terbarukan, salah satunya di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Flores memiliki lebih dari 30 titik potensi panas bumi dengan total daya mencapai sekitar 900 megawatt. Sejak 2017, Pulau Flores bahkan mendapat julukan sebagai ‘Pulau Panas Bumi’. Keunggulan ini menjadikan Flores sebagai wilayah strategis dalam peta transisi energi nasional. Sayangnya, pemanfaatan energi tersebut masih jauh dari optimal. Hingga kini, total kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang beroperasi di Flores baru mencapai 18 megawatt listrik (MWe) atau kurang dari 25 persen kebutuhan listrik di wilayah NTT. Akibatnya lebih dari 75 persen kebutuhan listrik masih dipenuhi dari bahan bakar fosil yang didatangkan dari luar. read more