Arsip:

SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim

Panen Kedua GamaHumat Kini Semakin Luar Biasa

Sumber berita: https://ft.ugm.ac.id/panen-kedua-gamahumat-kini-semakin-luar-biasa/

Bertempat di area persawahan, Dusun Macanan, Desa Binomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, peneliti Unconventional Geo-resources Research Group (UGRG) Fakultas Teknik UGM menggelar acara panen padi dengan menggunakan produk Asam Humat dari batubara peringkat rendah, yang merupakan hasil kolaborasi peneliti bersama dengan PT Bukit Asam Tbk dan Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi. Berbeda dengan panen perdana yang dilaksanakan pada Jumat (27/09), fokus utama panen kedua ini untuk melihat pengaruh penambahan GamaHumat yang merupakan ekstrasi kalium humat yang dihasilkan dari batubara kalori rendah hasil produksi di PT Bukit Asam, yang dikombinasikan dengan nanosilika yang berasal dari geothermal brine dari Geodipa read more

UGM Dorong Pengembangan Panas Bumi Berbasis Kearifan Lokal di NTT

Sumber berita : https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-dorong-pengembangan-panas-bumi-berbasis-kearifan-lokal-di-ntt/

Indonesia memiliki potensi besar dalam energi panas bumi atau geothermal sebagai sumber energi bersih dan terbarukan, salah satunya di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Flores memiliki lebih dari 30 titik potensi panas bumi dengan total daya mencapai sekitar 900 megawatt. Sejak 2017, Pulau Flores bahkan mendapat julukan sebagai ‘Pulau Panas Bumi’. Keunggulan ini menjadikan Flores sebagai wilayah strategis dalam peta transisi energi nasional. Sayangnya, pemanfaatan energi tersebut masih jauh dari optimal. Hingga kini, total kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang beroperasi di Flores baru mencapai 18 megawatt listrik (MWe) atau kurang dari 25 persen kebutuhan listrik di wilayah NTT. Akibatnya lebih dari 75 persen kebutuhan listrik masih dipenuhi dari bahan bakar fosil yang didatangkan dari luar. read more

Dwi Indriyati, Laboran Sekaligus Penggerak Zero Waste

Hidup minim, bahkan tanpa sampah, tentu menyenangkan. Lingkungan akan terlihat bersih, indah, dan tentu saja sehat. Berkontribusi pada pengurangan sampah menjadi tindakan mulia, yang tentu saja akan berdampak pada diri sendiri dan juga lingkungan.

Melihat dan mencermati isu tentang sampah yang menjadi masalah pelik di Jogja, bersamaan dengan munculnya kesadaran tentang gaya hidup zero waste, menjadikan Dwi Indriyati, laboran Teknik Geologi FT UGM ingin ikut berkontribusi. Pada tahun 2019, Dwi mulai membangun bisnis yang bergerak mendukung zero waste lewat Peony Ecohouse read more

Kisah Dibalik Pemetaan Geologi di Area Perhutani Daerah Karanganyar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur

 Penulis: Aisyah Dewi Khodijah

Daerah Perhutani ini berada di Desa Karanganyar dan sekitarnya, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Sebelumnya telah dilakukan pemetaan di daerah ini, tetapi dalam skala regional. Hal tersebut menjadi dasar bagi penulis untuk melakukan pemetaan geologi dengan skala yang lebih detail yaitu skala 1:25.000 di daerah Karanganyar, Bangkleyan, dan sekitarnya, Kecamatan Karanganyar dan Jati, Kabupaten Ngawi dan Blora, Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. read more

Peletakan Batu Pertama Prototipe Asam Humat: Tonggak Hilirisasi Batu Bara

Peranap, Riau—12 Desember 2024. Acara peletakan batu pertama prototipe pabrik asam humat di Izin Usaha Pertambangan (IUP) Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, diselenggarakan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Acara ini mengundang berbagai pihak terkait, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM) dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya. Penelitian yang dipimpin oleh salah satu peneliti dari Unconventional Geo-resources Research Group (UGRG)—salah satu pusat kajian di bawah naungan Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada—menjadi landasan utama terlaksananya proyek ini. Oleh karena itu, PTBA mengadakan acara ini sebagai bentuk realisasi kerja sama antara dunia akademik dan industri. read more

Bukit Plawangan, Apakah Berpotensi Sebagai Carbon Storage?

 Isu iklim selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas setiap tahunnya. Perubahan iklim terjadi secara cepat dan signifikan. Hal ini dikarenakan meningkatnya aktivitas deforestasi dan degradasi hutan yang menyebabkan hilangnya hutan hujan tropis sehingga emisi gas rumah kaca meningkat di atmosfer. Menurut kementrian lingkungan hidup dan kehutanan, Indonesia memiliki target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan konservasi hutan untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Konservasi penting dilakukan untuk dapat menjaga ekosistem dan diversitas flora dan fauna serta menjaga kuantitas lahan hutan. Hutan memiliki kapasitas untuk menyerap karbon dan mengurangi emisi karbon di atmosfer sehingga dapat membatasi kenaikan temperatur di permukaan bumi. read more

Dikelilingi Ladang Jagung dan Hutan Jati, Ada Apa sih di Kedungjati?

Penulis: Rafina Briliany

Kegiatan pemetaan geologi mandiri merupakan pengalaman yang tak terlupakan bagi mahasiswa Teknik Geologi di Universitas Gadjah Mada. Aktivitas ini bukan hanya sekadar tugas akademik, tetapi juga menjadi momen berharga yang menyatukan pengetahuan teori dengan praktik lapangan. Pemetaan geologi mandiri dilakukan untuk memahami kondisi geologi suatu daerah, termasuk pola penyaluran, geomorfologi, satuan batuan, dan struktur geologi. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi potensi sumber daya geologi serta memahami risiko bencana geologi yang mungkin terjadi. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di kelas ke dalam situasi nyata di lapangan. read more

Kontribusi Pemetaan Geologi Mahasiswa Teknik Geologi UGM di Daerah Bobol, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur

Penulis: Arya Jonathan

Pemetaan geologi adalah salah satu aktivitas penting untuk memahami kondisi geologi suatu wilayah. Dalam studi geologi daerah Bobol, Kecamatan Sekar dan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk mendokumentasikan geologi lokal dan sejarah pembentukan daerah tersebut. Lokasi ini merupakan bagian dari Peta Geologi Lembar Bojonegoro, dengan luas cakupan sekitar 20 km². Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan peta geologi dan analisis terkait, tetapi juga berkontribusi terhadap pemahaman lokal dan pengelolaan sumber daya di wilayah tersebut. read more

Kegiatan Pemetaan Geologi Mandiri 2024: Mengungkap Geohistori dan Geoheritage Kuarter di Situs Trinil

Penulis: Madarian Aldo Ardiansyah

Kegiatan Pemetaan Geologi Mandiri 2024, yang bersifat rutin dan dibimbing oleh Dr. Eng. Ir. Lucas Donny Setijadji, S.T., M.Sc., IPU, diawali dengan kegiatan reconnaissance dan kunjungan ke Museum Trinil. Melalui pembacaan referensi, muncul gagasan untuk menjadikan kegiatan pemetaan geologi tidak hanya menghasilkan peta geologi untuk kepentingan akademik, tetapi juga melahirkan penelitian berkualitas tinggi.

Informasi geologi Kuarter di sekitar Museum Trinil memiliki peran penting, meskipun hingga saat ini masih belum sepenuhnya terungkap. Kawasan ini menjadi pusat perhatian, baik oleh peneliti dalam negeri maupun internasional, untuk memperbaiki dan melengkapi pemahaman geologinya. Dengan memanfaatkan pengetahuan yang sudah ada, kami berupaya mengidentifikasi satuan batuan Kuarter di sekitar Museum Trinil. Langkah ini merupakan dasar penting untuk interpretasi dan aplikasi lebih lanjut. read more

Pemetaan Geologi oleh Program Studi Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada pada Wilayah Perbatasan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Nganjuk

Penulis: Marko Antonio Tristan

Wilayah kavling dengan ukuran 4×5 km, yang meliputi Desa Gampeng, Bajang, dan sekitarnya di Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk, serta Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, memiliki karakteristik geologi yang kompleks. Wilayah ini terletak di zona Pegunungan Kendeng dengan formasi batuan dari Pliosen Awal hingga Akhir, seperti Formasi Kalibeng dan Klitik. Fitur geomorfologi utama meliputi Perbukitan Antiklin Drenges, Punggungan Sinklin Soko, dan Lembah Sinklin Terdenudasi Sedang Gampeng. Struktur geologi yang ditemukan, seperti sesar geser sinistral dan sinklin, memberikan gambaran dinamika tektonik di masa lalu. Potensi tambang batugamping yang signifikan juga mencerminkan pentingnya analisis geologi untuk pengelolaan sumber daya lokal. read more