Arsip:

SDG 15: Ekosistem Daratan

Mengungkap Potensi dan Kualitas Air Tanah di Batang Integrated Industrial Park (BIIP)

Batang Integrated Industrial Park (BIIP) yang berlokasi di Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, merupakan kawasan industri terpadu dengan luas ±4.300 hektare. Sebagai kawasan yang sedang mulai berkembang, kebutuhan air di kawasan ini menjadi prioritas utama. Diperkirakan kebutuhan air di kawasan industri ini mencapai 18–67 m³/ha/hari, sehingga menjadikan air tanah sebagai kebutuhan yang penting.

Dalam memanajemen eksploitasi air tanah dibutuhkan pemahaman terkait potensi dan kualitas air tanah dalam rangka memastikan potensi dan kualitas air tanah dalam keberlanjutan sumber daya ini. Hal ini yang menjadi alasan Widyatama dan Prof. Wahyu Wilopo untuk melakukan penelitian terkait identifikasi geologi bawah permukaan, sistem akuifer, dan sifat fisika dan kimia air tanah di BIIP dengan pemetaan permukaan dan survei geolistrik. Metode tersebut digunakan untuk identifikasi lapisan bawah tanah dengan mengukur resistivitas batuan yang menunjukkan potensi akuifer. Selain itu sifat fisika dan kimia yang diukur yaitu suhu, pH, total padatan terlarut (TDS), dan konduktivitas listrik. read more

Mitigasi Bencana Merapi: Kolaborasi Teknik Geologi UGM dan Badan Geologi untuk Rekomendasi Area Relokasi

Departemen Teknik Geologi, melalui Lembaga Kerjasama Fakultas Teknik (LKFT UGM), mendapatkan kepercayaan untuk dapat bekerja sama dengan Badan Geologi dalam program mitigasi di Kawasan Gunungapi Merapi. Prof. Dr. Ir. Agung Harijoko, S.T., M.Eng., IPM., dosen profesor di bidang vulkanologi, menjadi team leader dalam kerja sama ini. Beliau juga dibantu oleh beberapa dosen beserta 2 mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan tersebut sebagai vulcanologist, remote sensing geologist, dan junior geologist.

Kegiatan kerjasama ini dilakukan dalam rangka pembuatan rekomendasi area relokasi bagi masyarakat yang bermukim di area rawan bencana Gunungapi Merapi. Gunung Merapi, yang dikenal dengan salah satu gunungapi yang sangat aktif di Indonesia, menjadi salah satu kawasan gunungapi yang menjadi fokus utama bagi Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) untuk penyusunan evaluasi geologi lingkungan untuk pengembangan wilayah di lokasi kawasan rawan bencana gunungapi sangat aktif. Letusan Merapi terakhir terjadi pada Oktober 2010 dengan letusan mencapai VEI 4, menjadi letusan erupsi terbesar dalam 80 tahun terakhir. Erupsi ini menimbulkan banyak korban dan kerusakan infrastruktur yang sangat parah. Hal ini menjadi latar belakang dan urgensi dalam pelaksanaan upaya mitigasi bencana letusan Gunungapi Merapi serta penyusunan pedoman teknis evaluasi geologi lingkungan di kawasan rawan bencana Gunungapi Merapi. read more

Mengurangi efek pencemaran solar dengan Bioremediasi

Aktivitas manusia seperti eksplorasi, pengolahan, transportasi, dan penyimpanan bahan bakar fosil seringkali menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu kasus utamanya adalah pencemaran solar yang mengandung hidrokarbon toksik seperti alifatik dan aromatik. Hidrokarbon ini bersifat toksik dan dapat mengganggu ekosistem dengan menyebabkan mutasi genetik serta kematian organisme. Peningkatan insiden pencemaran ini menuntut solusi yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan. Bioremediasi merupakan salah satu metode yang menjanjikan untuk mengatasi pencemaran hidrokarbon. Metode ini melibatkan mikroorganisme seperti bakteri yang mampu memanfaatkan hidrokarbon sebagai sumber karbon dan energi. Salah satu mikroorganisme yang efektif adalah Pseudomonas aeruginosa. Bakteri ini memiliki enzim alkana hidroksilase yang dihasilkan oleh gen alkB. Enzim ini memecah rantai alkana menjadi molekul sederhana yang lebih mudah terurai. Untuk meningkatkan efisiensi, bioremediasi sering dilakukan menggunakan bioreaktor kolom yang memungkinkan pengendalian faktor lingkungan seperti pH, suhu, dan aerasi. read more

Optimalisasi Laju Infiltrasi Tanah di Kecamatan Gunungpati, Semarang

Kecamatan Gunungpati, yang terletak di bagian selatan Kota Semarang, merupakan kawasan strategis yang berperan sebagai daerah penyangga untuk menjaga keseimbangan ekosistem perkotaan. Namun, pesatnya urbanisasi di Semarang telah memengaruhi kondisi lingkungan di Gunungpati. Kebijakan ekspansi kota ke wilayah selatan menyebabkan berkurangnya ruang terbuka hijau, meningkatnya zona kedap air, dan menurunnya area resapan air. Dampaknya adalah meningkatnya risiko banjir, dengan tiga kejadian banjir tercatat di Gunungpati antara tahun 2018 hingga 2022. Proses infiltrasi tanah, yang mencerminkan kemampuan tanah untuk menyerap air, menjadi faktor kunci dalam mitigasi banjir. Laju infiltrasi tanah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti penggunaan lahan dan kemiringan tanah. Perubahan pola penggunaan lahan, termasuk meningkatnya area permukiman dan aktivitas pertanian, serta variasi topografi, dapat mengurangi efektivitas infiltrasi. read more

Pemetaan Geologi Kavling 97 di Kabupaten Ngawi

Penulis: Meisya Wahyu Maharani

Pada pemetaan geologi mandiri tahun 2024, saya mendapatkan kavling 97 yang berada pada Kecamatan Keseman, Bringin, dan  Padas, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini diawali dengan studi pustaka dan analisis citra DEM (Digital Elevation Model) yang menghasilkan peta geologi tentatif dan peta geomorfologi tentatif. Kemudian, kegiatan pemetaan ini dilanjutkan dengan pengambilan data lapangan dan analisis data. Output dari kegiatan ini berupa pembuatan peta-peta yang pada akhir kegiatan akan ditampilkan dalam bentuk poster yang bersifat informatif terkait kondisi geologi secara lengkap di masing-masing kavling. Peta yang dibuat meliputi peta penyaluran, peta geomorfologi dan profil geomorfologi, peta lintasan, peta geologi dan profil geologi, kolom stratigrafi, serta sejarah geologi untuk memberikan gambaran komprehensif terkait urutan peristiwa geologi yang terjadi di daerah tersebut. read more

Pengalaman Pemetaan Geologi Mandiri Mahasiswa Teknik Geologi di Kabupaten Sragen

Penulis: Masya Safa Azalia

Pemetaan Geologi merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa program studi Teknik Geologi angkatan 2022 yang sedang menempuh semester 5. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati kondisi geologi di suatu wilayah yang kemudian menghasilkan output berupa peta-peta seperti peta pola penyaluran, peta geomorfologi, dan peta geologi. Rangkaian pemetaan geologi ini terdiri atas surface mapping dan pengolahan data. Pemetaan lapangan berlangsung dari bulan Juli hingga Agustus dan bulan September hingga November untuk pengolahan data dan analisis laboratorium. read more

Pengalaman Mahasiswa Teknik Geologi UGM dalam Observasi Lapangan di Waduk Kedungombo

Penulis: Dagma Nayotama

Pada pertengahan Oktober 2024, lima mahasiswa dari Program Studi Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada mengikuti kuliah lapangan di kawasan Waduk Kedungombo. Kegiatan ini diselenggarakan oleh departemen mereka sebagai bagian dari mata kuliah Geologi Teknik. Dengan didampingi seorang dosen pembimbing, para mahasiswa melakukan observasi lapangan untuk mempelajari aspek geologi teknik yang berkaitan dengan pengelolaan waduk, seperti karakteristik batuan, struktur geologi, serta analisis stabilitas lereng di sekitar area waduk. Kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman langsung tentang penerapan teori di lapangan, memperkuat kemampuan analisis geoteknik, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana di daerah tangkapan air. read more

Dari Jalan Setapak ke Peta Geologi: Tantangan dan Harmoni Alam Bojonegoro di Mata Sang Geolog

Penulis: Nareswara Kanya Maharsi

Sebagai mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, sudah sepatutnya mengabdikan diri untuk menjadi ‘penjelajah’ di masing-masing belahan bumi yang sudah memilih diri mereka. Selain perjalanan hidup yang harus dilewati, kuliah lapangan atau pemetaan geologi mandiri adalah salah satu kegiatan wajib yang harus dilalui oleh seluruh mahasiswa Teknik Geologi sebelum menyandang gelar sarjana. Sebagai bagian dari syarat kelulusan, kegiatan ini menjadi kesempatan emas untuk belajar langsung di lapangan, mengaplikasikan teori yang diperoleh di ruang kelas, sekaligus menempa mental sebagai calon geolog muda kebanggaan bangsa. Tanpa lelah dan dengan tekad yang kuat, para mahasiswa mengorbankan waktu libur mereka untuk menjadi pengukur bumi sejati. Mulai dari pemetaan di Bayat, Klaten, hingga kavling pemetaan mandiri di Bojonegoro yang terletak di Pegunungan Kendeng, mereka menggali ilmu sambil menghadapi berbagai tantangan nyata di lapangan. Terjalnya medan, panasnya matahari, dan panjangnya perjalanan tak menyurutkan semangat mappers untuk memahami lebih dalam struktur bumi dan fenomena geologi yang tersingkap pada masing-masing belahan bumi yang telah ‘memilih’ jiwa mereka. Kuliah lapangan ini menjadi bukti nyata bahwa menjadi seorang geolog adalah kombinasi antara tekad, kecerdasan, dan cinta terhadap alam. read more

Cerita Langka Pemetaan Geologi Mandiri Universitas Gadjah Mada: Kecamatan Temayang, Sugihwaras dan Sekitarnya, Kabupaten Bojonegoro.

Penulis : Rayhan Saputra Wicaksana

Kelompok kami terdiri dari 4 orang yang mana terdiri dari Ilham, Tata, Cindy, dan saya sendiri. Kavling kami berada di bagian Timur Pulau Jawa, yang mana hampir merupakan ujung dari Zona Fisiografi Kendeng atau zona pemetaan kami yang diadakan pada tahun ini. Memulai perjalanan pada 15 Juli 2024, dari Jalan Kaliurang menuju Desa Jono, Bojonegoro yang merupakan tempat tinggal kami selama kami melakukan pemetaan mandiri. Berangkat pagi menjelang siang menggunakan sepeda motor melewati Klaten, Surakarta, Ngawi, hingga sampai di Kabupaten Bojonegoro, yang mana memakan waktu hingga 7 jam perjalanan. Pemetaan kami ditemani oleh rekan kami yaitu Budi, Gaby, dan Tegar. Pada akhirnya kami sampai malam hari di Desa Jono yang merupakan Desa tempat kami tinggal, terletak di bagian Utara kavling kami. read more

Ketangguhan Kayu Putih di Tengah Dominasi Napal Desa Bandungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah

Penulis: Fathika Azzahra Putri Wardoyo

Pada Juli 2024, mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada angkatan 2022 melaksanakan pemetaan geologi mandiri pada Zona Kendeng. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam menerapkan ilmu-ilmu geologi yang telah dipelajari secara langsung di lapangan. Setiap peserta mendapatkan kavling berukuran 4×5 meter dengan nomor yang berbeda-beda. Salah satu kavling pemetaan geologi mandiri bernomor 60 yang berlokasi di Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. read more