Penulis: Ridwan Haris Yogapratama
Awal Juli 2025 menjadi salah satu momen yang paling berkesan dalam perjalanan saya sebagai mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada. Selama tiga minggu penuh, saya bersama teman-teman menjalani Kuliah Lapangan (KL) Pemetaan Geologi Mandiri di daerah Panohan dan sekitarnya, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kawasan ini memadukan bentang alam yang menantang dengan potensi geowisata yang menarik untuk dikembangkan. Saya tergabung dalam Kelompok 14 bersama Haidar Bintang Bahran, Iqbal Arridho Firdaus, dan Luthfi Mahesa Putra, dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Sugeng Sapto Surjono, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng. Dalam kegiatan lapangan, saya juga dibantu oleh dua porter saya yang setia menemani, Aulia Faraj Husna Areta (Lei) dan Rifa Mahardika (Rifa).




Kuliah lapangan geologi merupakan agenda wajib tahuhan bagi para siswa Teknik Geologi yang sedang menempuh semester 4, agenda ini merupakan pengaplikasian dari materi – materi geologi yang telah didapatkan pada semester sebelumnya, sehingga dapat membentuk diimplepentasikan dalam dunia pekerjaan. Kuliah lapangan ini di bagi menjadi dua bagian : yaitu kuliah lapangan Bayat dan kuliah lapangan mandiri. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas kuliah lapangan mandiri. Kuliah lapangan ini di mulai dengan pengundian kavling wilayah pemetaan, pada tahun 2025 ini, pemetaan mandiri dilaksanakan pada zona Rembang, selain pengundian kavling, dilakukan juga pengundian kelompok dan asisten kelompok yang akan membantu kita dalam mengolah data- data tentatif. Setelah didapatkan undian kavling, rangkaian selanjutnya adalah mengolah data tentatif dari kavling masing – masing dengan data sekunder berupa peta Geologi regional, artikel, maupun jurnal pada wilayah pemetaan masing – masing. Data – data tentatif ini dapat membantu kita dalam pemetaan mandiri.