Arsip:

SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau

Kolaborasi 8 Peneliti dari 4 Negara dengan Tim Peneliti UGRG UGM Lakukan Studi Variabilitas Gambut di Taman Nasional Sebangau, Palangka Raya, Kalimantan Tengah

Prof. Ferian Anggara, Dosen Teknik Geologi UGM, memimpin tim peneliti UGRG UGM, berkolaborasi dengan 8 peneliti dari 4 negara (China, Australia, Jepang, dan Singapura) dalam kerjasama riset internasional yang berlokasi di Taman Nasional Sebangau, Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada 12 – 18 Januari 2025. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi terkait variabilitas lahan gambut, yang berfokus pada karakterisasi gambut serta analog model proses pembatubaraan di daerah tropis.

Taman Nasional Sebangau dipilih sebagai lokasi penelitian karena kondisi geologi yang, terletak di ekuator dan relatif stabil sejak Kala Eosen. Stabilitas ini menjadikannya lokasi yang ideal untuk studi analog proses pembentukan batubara di daerah tropis, khususnya di Pulau Kalimantan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan berharga tentang pengelolaan lahan yang berkelanjutan dan penggunaan sumber daya yang efisien, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait pendidikan untuk keberlanjutan. read more

Mengungkap Potensi “Perahu” Sand: Reservoir Hidrokarbon di Cekungan Sumatera Tengah

Cekungan Sumatera Tengah, salah satu wilayah penghasil minyak dan gas terbesar di Indonesia, menyimpan potensi besar cadangan hidrokarbon. Di antara banyaknya formasi yang ada, “Perahu” Sand di Formasi Bekasap menjadi fokus utama sebagai reservoir yang terbukti menyimpan cadangan minyak dan gas. Penelitian terbaru telah dilakukan untuk dapat memahami lingkungan pengendapan dan distribusi fasies “Perahu” Sand untuk mendukung pengembangan lapangan minyak dan gas “DAP” Field secara optimal oleh M. Dzikra Amadea Putra dan dosen Teknik Geologi UGM, Salahuddin Husein. read more

Identifikasi Fenomena Geothermal di Kawah Sikidang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi energi geotermal terbesar di dunia, berkat posisinya di jalur Cincin Api Pasifik. Di antara berbagai kawasan geotermal di Indonesia, Kompleks Vulkanik Dieng menonjol sebagai salah satu wilayah dengan aktivitas vulkanik dan geotermal aktif. Kawah Sikidang, yang terletak di Kompleks Vulkanik Dieng, tidak hanya merupakan destinasi wisata terkenal tetapi juga pusat aktivitas geotermal yang signifikan. Manifestasi geotermal seperti kolam lumpur, solfatara, fumarol, dan batuan teralterasi mendominasi lanskap kawah ini. Namun, aktivitas vulkanik yang berkelanjutan juga menimbulkan risiko geologi seperti gas beracun, semburan lumpur, dan letusan freatik. Pemahaman yang mendalam tentang kondisi bawah permukaan Kawah Sikidang sangat penting untuk mitigasi bencana dan pengelolaan kawasan. Penelitian ini dilakukan oleh Nurapita dkk. (2024) yang bertujuan untuk menganalisis fenomena geotermal di bawah permukaan Kawah Sikidang menggunakan metode Ground Penetrating Radar (GPR), guna memberikan informasi yang relevan untuk pengelolaan dan mitigasi risiko bencana di kawasan ini. read more

Sumber Panas Radiogenik : Apakah Berpotensi untuk Energi Geothermal?

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan geologi yang luar biasa, termasuk potensi besar untuk energi geotermal. Sebagian besar sistem geotermal di Indonesia terkait dengan aktivitas vulkanik yang merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik. Namun, Pulau Bangka menghadirkan anomali menarik, yaitu sistem geotermal non-vulkanik yang dikendalikan oleh panas radiogenik dari peluruhan radioaktif dalam batuan granit. Manifestasi ini memberikan peluang baru untuk memahami sistem geotermal non-vulkanik. Sistem geotermal radiogenik didasarkan pada proses peluruhan elemen radioaktif seperti uranium (U), thorium (Th), dan kalium (K) yang menghasilkan panas di kerak bumi. Granit, yang kaya akan elemen-elemen ini, menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Selain itu, letak Pulau Bangka yang strategis di zona tektonik aktif menjadikannya tempat yang ideal untuk mempelajari hubungan antara struktur geologi dan manifestasi geotermal. Salah satu studi yang membahas mengenai sumber panas radiogenik di Pulau Bangka yaitu Siregar dkk. (2024), studi ini membahas investigasi sumber panas radiogenik di Pulau Bangka dengan fokus pada geokimia dan petrografi granit dari era Trias. read more

Misteri Lapisan Material Merah di Patuhan: Tantangan dalam Pemanfaatan Panas Bumi Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi energi panas bumi terbesar di dunia yang mencapai 29,5 GW atau sekitar 40% dari total potensi global. Salah satu sumber panas bumi di Indonesia yaitu Gunung Patuha yang berlokasi di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Gunung ini, meskipun termasuk dalam gunung api tipe B tetapi tidak menunjukkan letusan magmatik lebih dari 400 tahun terakhir, masih memiliki aktivitas vulkanik berupa manifestasi solfatara dan kawah. Potensi energi panas bumi yang dimiliki oleh Patuha, dioperasikan oleh PT Geo Dipa Energi (Persero), yang diperkirakan mencapai 400 MWe menjadikannya energi strategis untuk mendukung kebutuhan listrik nasional. read more

Menguak Potensi LiDAR dalam Eksplorasi Panas Bumi: Studi Kasus Bajawa, NTT

Eksplorasi geothermal menghadirkan tantangan unik, terutama dalam mendeteksi dan memetakan area alterasi hidrotermal secara remote. Salah satu teknologi penginderaan jarak jauh, yaitu LiDAR (Light detection and Ranging) atau laser scanning, menawarkan solusi untuk menghasilkan data presisi tinggi yang dapat digunakan untuk memahami kondisi manifestasi permukaan yang menggambarkan kondisi bawah permukaan. Sebuah studi terbaru oleh dosen Teknik Geologi UGM, Yan Restu Freski, memanfaatkan potensi LiDAR sebagai alat untuk melakukan pemetaan alterasi hidrotermal di daerah prospek panas bumi di Bajawa, Flores, Indonesia. read more

Rahasia Magmatik yang Tersembunyi di Balik Letusan Kaldera Maninjau 52 Ribu Tahun Lalu

Kaldera Maninjau, terletak di Provinsi Sumatera Barat, menjadi saksi letusan paling dahsyat dalam sejarah Indonesia. Sekitar 52 ribu tahun yang lalu, letusan ini berhasil menciptakan sebuah kaldera besar dengan volume material yang terlontar mencapai 220–250 km³, sehingga menjadikannya salah satu dari tiga letusan kaldera terbesar di Indonesia. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa letusan ini dipicu oleh adanya interaksi yang kompleks antara beberapa kantong magma yang berbeda. Hal ini tentunya akan menambah pemahaman tentang sistem magmatik yang memicu letusan-letusan besar. read more

Model Konseptual Hidrogeologi Bendungan Pandaduri

Sumber daya air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berperan penting dalam menunjang kehidupan dan aktivitas sehari-hari, terutama untuk kebutuhan domestik, irigasi, dan industri. Ketersediaan air yang semakin terbatas akibat pertumbuhan populasi dan perubahan iklim memerlukan pengelolaan yang berkelanjutan, terutama di wilayah-wilayah dengan potensi kekeringan musiman seperti Pulau Lombok. Bendungan Pandanduri, yang terletak di Desa Suwangi, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, merupakan infrastruktur penting untuk memenuhi kebutuhan irigasi di daerah tersebut. Selain sebagai sumber irigasi, wilayah ini juga merupakan bagian dari cekungan air tanah (CAT) Mataram–Selong, yang menjadi sumber air utama bagi masyarakat di sekitarnya. Sistem hidrogeologi di sekitar Bendungan Pandanduri sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi dan geomorfologi wilayah tersebut. Kombinasi batuan vulkanik dan aluvial di kawasan ini memungkinkan pembentukan akuifer yang dapat menyimpan dan mendistribusikan air tanah. Namun, pemahaman mendalam mengenai pola aliran air tanah, kondisi akuifer, dan sifat geologi bawah permukaan di daerah ini masih terbatas. Oleh karena itu, Mararis dkk. (2024) melakukan penelitian yang bertujuan untuk memahami pola aliran air tanah dan distribusi akuifer di area tersebut. read more

Optimasi PLTS Sebagai Solusi Emisi Gas Rumah Kaca di Kabupaten Magelang

Pertumbuhan populasi dan perkembangan ekonomi global terus meningkatkan permintaan energi listrik setiap tahunnya. Kabupaten Magelang, sebagai salah satu wilayah dengan populasi yang terus meningkat, menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energi listrik yang ramah lingkungan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), emisi gas rumah kaca (GRK) di wilayah ini mencapai 63.516 ton CO2 ekuivalen. Untuk mengatasi tantangan ini, pengembangan sumber energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi solusi strategis. read more

Peletakan Batu Pertama Prototipe Asam Humat: Tonggak Hilirisasi Batu Bara

Peranap, Riau—12 Desember 2024. Acara peletakan batu pertama prototipe pabrik asam humat di Izin Usaha Pertambangan (IUP) Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, diselenggarakan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Acara ini mengundang berbagai pihak terkait, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM) dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya. Penelitian yang dipimpin oleh salah satu peneliti dari Unconventional Geo-resources Research Group (UGRG)—salah satu pusat kajian di bawah naungan Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada—menjadi landasan utama terlaksananya proyek ini. Oleh karena itu, PTBA mengadakan acara ini sebagai bentuk realisasi kerja sama antara dunia akademik dan industri. read more