Sumber daya air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berperan penting dalam menunjang kehidupan dan aktivitas sehari-hari, terutama untuk kebutuhan domestik, irigasi, dan industri. Ketersediaan air yang semakin terbatas akibat pertumbuhan populasi dan perubahan iklim memerlukan pengelolaan yang berkelanjutan, terutama di wilayah-wilayah dengan potensi kekeringan musiman seperti Pulau Lombok. Bendungan Pandanduri, yang terletak di Desa Suwangi, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, merupakan infrastruktur penting untuk memenuhi kebutuhan irigasi di daerah tersebut. Selain sebagai sumber irigasi, wilayah ini juga merupakan bagian dari cekungan air tanah (CAT) Mataram–Selong, yang menjadi sumber air utama bagi masyarakat di sekitarnya. Sistem hidrogeologi di sekitar Bendungan Pandanduri sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi dan geomorfologi wilayah tersebut. Kombinasi batuan vulkanik dan aluvial di kawasan ini memungkinkan pembentukan akuifer yang dapat menyimpan dan mendistribusikan air tanah. Namun, pemahaman mendalam mengenai pola aliran air tanah, kondisi akuifer, dan sifat geologi bawah permukaan di daerah ini masih terbatas. Oleh karena itu, Mararis dkk. (2024) melakukan penelitian yang bertujuan untuk memahami pola aliran air tanah dan distribusi akuifer di area tersebut.
SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau
Pertumbuhan populasi dan perkembangan ekonomi global terus meningkatkan permintaan energi listrik setiap tahunnya. Kabupaten Magelang, sebagai salah satu wilayah dengan populasi yang terus meningkat, menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energi listrik yang ramah lingkungan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), emisi gas rumah kaca (GRK) di wilayah ini mencapai 63.516 ton CO2 ekuivalen. Untuk mengatasi tantangan ini, pengembangan sumber energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi solusi strategis.
Peranap, Riau—12 Desember 2024. Acara peletakan batu pertama prototipe pabrik asam humat di Izin Usaha Pertambangan (IUP) Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, diselenggarakan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Acara ini mengundang berbagai pihak terkait, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM) dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya. Penelitian yang dipimpin oleh salah satu peneliti dari Unconventional Geo-resources Research Group (UGRG)—salah satu pusat kajian di bawah naungan Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada—menjadi landasan utama terlaksananya proyek ini. Oleh karena itu, PTBA mengadakan acara ini sebagai bentuk realisasi kerja sama antara dunia akademik dan industri.
Indonesia memiliki target mencapai net zero emission pada tahun 2060, oleh karena itu gembar-gembor upaya transisi energi terus digaungkan, salah-satunya dengan peralihan energi berbahan bakar fosil ke listrik. Dalam hal ini, produksi baterai akan semakin meningkat dikarenakan baterai sebagai alat untuk menyimpan energi listrik. Salah satu bahan baku dalam pembuatan baterai adalah litium.
Asal usul lithium
Litium dapat berasal dari dua sumber. Pertama, dari mineral dalam batuan seperti lepidolite dan amblygonite. Kedua, berasal dari sumber daya air seperti air laut, danau hipersalin dan geothermal brine. Ekstraksi litium dari batuan memiliki banyak kekurangan, seperti waktu yang cenderung lebih lama, menghasilkan polusi yang tinggi, membutuhkan energi yang lebih besar dan proses pemisahan yang tidak efisien. Oleh karena itu geothermal brine dapat menjadi alternatif sumber litium yang lebih ramah lingkungan. Geothermal brine berpotensi sebagai sumber litium terbesar dikarenakan geothermal brine mengandung konsentrasi litium mencapai 60 ppm, yang mana air laut hanya memiliki konsentrasi litium sebesar 0,2 ppm.
Formasi Talang Akar berada di Cekungan Sumatera Tenggara dan Cekungan Jawa Barat bagian utara. Formasi ini merupakan salah satu formasi penyumbang minyak dan gas bumi di Indonesia. studi mengenai karakteristik reservoir dilakukan sebagai ancang-ancang untuk menyusun roadmap pengembangan lapangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Karakteristik reservoir dapat diketahui dengan mengidentifikasi litofasies untuk mengetahui distribusi dan lingkungan pengendapannya, berdasarkan data tersebut dapat ditentukan titik – titik yang tepat untuk dilakukan pengeboran sumur produksi.
Minerba Expo 2024 telah sukses digelar selama dua hari, pada 25-26 November di Balai Kartini, Jakarta. Diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, acara ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi sektor mineral dan batubara serta mempertegas kontribusinya dalam pembangunan ekonomi nasional.
Acara yang mengusung tema “Minerba Menggerakkan Indonesia” dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia. Dalam pidatonya, Bahlil menyoroti peningkatan signifikan kontribusi sektor mineral dan batubara terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Pada 24 September 2024, salah satu dosen Teknik Geologi UGM, Arifudin Idrus, menjadi salah satu pemateri pada Seminar Nasional Pertambangan yang diselenggarakan oleh IKATA (Ikatan Alumni Tambang) UPN “Veteran” Yogyakarta di Hotel Bidakara, Jakarta. Seminar ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi Ke-79 serta menyambut pemerintahan baru 2024-2029. Seminar ini menjadi ajang penting yang menghadirkan beberapa akademisi, praktisi, dan pemangku kebijakan di bidang pertambangan menuju Indonesia Emas 2045.
Pada tanggal 11-15 November 2024 Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM melakukan kunjungan lapangan (geological fieldtrip) di area Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, mendampingi PT. Pertamina EP. Kunjungan tersebut dibimbing oleh 3 (tiga) dosen dari Departemen Teknik Geologi, yaitu Prof. Ir. Dr. Ir. Ferian Anggara, ST., M.Eng., Ir. Salahuddin, ST., M.Sc., Ph.D, dan Agus Hendratno, S.T., M.T.
Tujuan utama fieldtrip tersebut adalah untuk menunjukkan titik-titik singkapan batuan yang berpotensi dalam sistem minyak dan gas bumi non-konvensional di Cekungan Banggai. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kerjasama penelitian potensi Migas Non-Konvensional di Cekungan Banggai antara PK-LKFT UGM dan PT. Pertamina EP.
Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama PT Geo Dipa Energi (GDE) dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengusulkan Kawasan Dataran Tinggi Dieng menjadi Geopark atau Taman Bumi Nasional. Usulan ini telah didahului dengan diadakan Focus Discussion Group (FGD) pada 3 September 2024 yang melibatkan pemerintah, pelaku industri wisata, pelaku industri panas bumi, akademisi, dan tokoh masyarakat Dieng.
Dosen Teknik Geologi UGM, Pri Utami, berpendapat bahwa ilmu geologi perlu digunakan dalam mentransformasikan legenda panas bumi di Dieng menjadi penjelasan secara ilmiah. Selain menikmati pemandangan, pengunjung di Dieng dapat mempelajari proses hidrotermal yang menghasilkan sumber energi terbarukan.
Departemen Teknik Geologi bersama dengan Society of Economic Geologist (SEG) UGM Student Chapter (SC), menggandeng Harita Nickel menyelenggarakan Talkshow bertajuk “Ekonomi Sirkular: Peran Nikel dan Transisi Energi dalam Membangun Masa Depan Bersih di Indonesia bersama Harita Nickel”.
Acara tersebut berlangsung pada tanggal 26 September 2024 dan dihadiri oleh Ir. Tonny Gultom selaku Direktur HSE Harita Nickel beserta para jajarannya Bpk Robby Rafianto (Head of Exploration and Mine Development), Anie Rahmi (Corporate Affairs Manager), Muhammad Iqbal (Climate Change Senior Specialist) dan Muhamad Yuda Pranata (Community Affairs Superintendent).