Penulis: Rakhma Putri Sya’bana
Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan informasi geologi dari batuan yang tersingkap di permukaan (Brimhall dkk, 2005). Pemetaan dilakukan pada kavling seluas 4×5 km yang terletak di wilayah di wilayah Desa Sumberjatipohon, Sedayu, Lebak, Putatsari, Teguhan, dan Karangrejo, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan.
Kegiatan ini diawali dari hari pertama, kelompok kami menuju kantor Perhutani Purwodadi untuk melakukan perizinan sebelum memulai aktivitas lapangan. Pihak Perhutani menyambut dengan ramah, dan setelah menjelaskan tujuan serta area pemetaan yang akan kami kerjakan, kami mendapatkan izin untuk memasuki wilayah yang dikelola mereka. Pada hari kedua, saya melakukan survei awal untuk menentukan titik-titik stasiun pengamatan yang akan dijadikan lokasi recognize. Agenda hari kedua melibatkan pengamatan cepat terhadap singkapan batuan, morfologi, dan aksesibilitas lokasi, sehingga titik pengamatan yang dipilih benar-benar mewakili variasi geologi di area kavling. Selanjutnya, pada hari ketiga, kegiatan recognize dilakukan bersama dosen pembimbing. Pada recognize, dilakukan pengenalan dan memastikan deskripsi litologi dan pengukuran orientasi struktur dengan dosen.
Hari-hari berikutnya yaitu pengambilan data dengan melakukan pengukuran orientasi struktur, mencatat deskripsi litologi, mengambil foto dokumentasi, hingga membuat sketsa singkapan. Selama pengambilan data tersebut, saya mengamati morfologi wilayah kavling saya sebagian besar berupa dataran rendah yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian seperti padi dan jagung, dengan sedikit bagian berupa dataran tinggi yang tersusun atas batugamping yang sudah mengalami karstifikasi.

 
  Dari hasil pemetaan, dijumpai beberapa jenis batuan utama, yaitu batugamping, batulempung karbonatan, batulempung, dan batupasir. Batugamping ditemukan terutama pada bagian dataran tinggi yang menunjukkan ciri karstifikasi. Sementara itu, batulempung karbonatan, batulempung, dan batupasir umumnya menempati bagian datar dan menjadi penyusun utama wilayah pertanian.
Dari hasil pemetaan, dijumpai beberapa jenis batuan utama, yaitu batugamping, batulempung karbonatan, batulempung, dan batupasir. Batugamping ditemukan terutama pada bagian dataran tinggi yang menunjukkan ciri karstifikasi. Sementara itu, batulempung karbonatan, batulempung, dan batupasir umumnya menempati bagian datar dan menjadi penyusun utama wilayah pertanian.
Selain itu, terdapat potensi geosite yang ditemukan yaitu air terjun pada litologi Batugamping yang memiliki pelapisan, terletak di desa Sumberjatipohon. Air terjun tersebut memiliki ketinggian ± 5 meter menghadap ke timur. Namun, fasilitas dan akses jalan menuju lokasi tersebut belum cukup memadai dan jauh dari pemukiman warga. Perjalanan menuju lokasi air terjun dimulai dari pinggir jalan raya memiliki jarak sekitar 2 kilometer menuju titik dengan vegetasi yang masih rapat sehingga untuk mengunjungi air terjun ini hanya dapat dilakukan dengan jalan kaki.
Tiba pada hari terakhir di hari ke 22, kami melakukan checking bersama dosen pembimbing, yaitu memeriksa semua hasil pengamatan yang telah dilakukan selama kurang lebih dua minggu. Beberapa koreksi diberikan, terutama terkait persebaran litologi dan interpretasi hubungan antar satuan batuan.
Humas Departemen | Oktober 2025
