Pada tanggal 17 Oktober 2024 lalu telah diselenggarakan Kongres Mata Air ke-IX di Desa Igirmranak, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Kongres ini dilaksanakan dengan mengangkat isu pelestarian air sebagai sumber kehidupan, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang menekankan pentingnya air bagi setiap orang. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, NGO, dan masyarakat di kawasan Dieng. Hal ini dilakukan karena menimbang terjadinya penurunan debit air yang signifikan untuk kepentingan pertanian, industri, dan kebutuhan domestik yang signifikan. Seperti halnya yang terjadi pada Telaga Merdada yang terletak di Desa Karangtengah, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, salah satu obyek wisata alam di Dieng, yang mengalami kekeringan karena air disedot oleh petani dari Desa Karangtengah, Bakal, Buntu, dan Dieng Kulon untuk mengairi perkebunan mereka.
Salah satu akademisi yang turut memberikan pandangannya terkait isu lingkungan ini yaitu Agus Hendratno, S.T., M.T, dosen Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM. Beliau menyatakan bahwa berdasarkan penelitian yang telah dilakukan solusi untuk mengatasi krisis mata air di Dieng ini dengan menghentikan degradasi di kawasan hulu. Selain itu, solusi berdasarkan sains dan pendekatan ekosistem perlu dilakukan sebagai kunci pemulihan mata air di Dieng yang juga sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu mendukung ketahanan ekosistem akibat perubahan iklim.
Kongres ini berhasil menghasilkan beberapa rekomendasi strategis untuk diajukan kepada pemerintah daerah dan pusat. Rekomendasi tersebut yaitu dengan melakukan pemutakhiran dan digitalisasi data mata air, penguatan kerjasama dengan lembaga riset dan perguruan tinggi, dan melakukan pengukuran indeks kesehatan mata air untuk prioritas konservasi. Selain itu, direncanakan pula program edukasi lingkungan pada pendidikan formal ataupun informal serta advokasi kebijakan dengan melibatkan sektor swasta maupun NGO untuk mendukung alternatif pendanaan. Sebagai tindakan nyata dan konkret dibentuklah kelompok kerja untuk melanjutkan upaya pemulihan mata air di kawasan Dieng. (Dewi Indah Kusuma Sari/UGMAI)
Sumber:
https://mercusuar.co/telaga-merdada-kini-merana
Humas Departemen │ November 2024