(Perwakilan dari Departemen Teknik Geologi, Bapak Dr. Eng. Ir. Akmaluddin dan Bapak Agus Hendratno, S.T., M.T.)
Pada tanggal 29 November 2024, diadakan Diskusi Kelompok Fokus (FGD) untuk memaparkan hasil penyusunan rencana induk Geopark Bayat Purba di Klaten. Acara ini bertujuan untuk menggali masukan dan saran dari berbagai pemangku kepentingan terkait pengembangan rencana induk. Diskusi ini didukung oleh Dinas Budaya, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Klaten, yang menekankan pentingnya kerjasama dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
FGD ini menghadirkan narasumber dari Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik, yaitu Dr. Eng. Ir. Akmaluddin, S.T., M.T., IPM, dan Agus Hendratno, S.T., M.T. Keahlian mereka memberikan wawasan berharga tentang signifikansi geologis daerah tersebut dan potensi untuk pertumbuhan pendidikan dan ekonomi. Kehadiran para ahli ini menegaskan pentingnya pendidikan untuk keberlanjutan dalam pengembangan geopark.
Maksud dari penyusunan rencana induk oleh pemerintah daerah Kabupaten Klaten tahun 2024-2028 adalah untuk menciptakan dokumen panduan umum yang komprehensif dalam jangka panjang untuk pengembangan dan pengelolaan Geopark Bayat Purba. Rencana ini bertujuan untuk selaras dengan kebijakan nasional dan daerah, memastikan bahwa semua pemangku kepentingan memiliki kerangka kerja yang jelas dan operasional untuk diikuti. FGD ini berfungsi sebagai platform untuk membahas hasil akhir dari rencana induk ini.
Salah satu tujuan utama dari rencana induk ini adalah memberikan panduan perlindungan terhadap situs, sarana penelitian, pendidikan, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, rencana ini bertujuan untuk menjadikan geopark sebagai kawasan pariwisata sekaligus memberdayakan masyarakat lokal. Pendekatan ini mencerminkan komitmen terhadap warisan budaya dan pengembangan ekonomi, memastikan bahwa manfaat pariwisata dapat dinikmati oleh masyarakat setempat.
FGD ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan pemerintah daerah, akademisi, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat lokal. Pendekatan inklusif ini bertujuan untuk mendorong semua pemangku kepentingan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan geopark. Diskusi berfokus pada potensi alam, budaya, dan ekonomi yang dapat digali dan dikembangkan untuk mendukung status Geopark Bayat Klaten sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan.
(Pembukaan oleh Dinas Budaya, Pemuda Olahraga, dan Pariwisata)
Para peserta terlibat dalam diskusi tentang pengelolaan kawasan, pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, serta peningkatan infrastruktur dan fasilitas pendukung wisata. Dialog terbuka dan konstruktif ini menciptakan lingkungan di mana ide-ide inovatif dapat berkembang, yang pada akhirnya berkontribusi pada penciptaan rencana induk yang memberikan manfaat tidak hanya bagi sektor pariwisata, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan.
(Sesi diskusi dengan peserta salah satunya Prof. Suratman)
Harapan dari FGD ini adalah terciptanya rencana induk yang komprehensif dan berbasis pada prinsip keberlanjutan, yang mampu mengoptimalkan potensi Geopark Bayat Klaten sebagai destinasi wisata unggulan. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam diskusi, diharapkan dapat ditemukan solusi yang harmonis antara pelestarian alam dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.
Selain itu, hasil dari FGD ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, akademisi, dan pelaku industri pariwisata. Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa pengembangan Geopark Bayat Purba Klaten tidak hanya meningkatkan sektor pariwisata, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal dan pelestarian budaya serta lingkungan.
Acara FGD ini memberikan kesan yang sangat positif, dengan suasana yang sangat kolaboratif dan penuh antusiasme dari para peserta. Diskusi yang terarah dan konstruktif memungkinkan berbagai pihak untuk berbagi pandangan dan ide-ide inovatif dalam mengembangkan Geopark Bayat Purba Klaten. Semangat kebersamaan antara pemerintah, masyarakat lokal, akademisi, dan pelaku industri pariwisata terlihat jelas, dengan masing-masing pihak berkomitmen untuk berkontribusi pada pengembangan geopark yang berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang.
Pesan utama dari kegiatan ini adalah pentingnya kerjasama antara seluruh pemangku kepentingan dalam merancang dan melaksanakan rencana pengembangan Geopark Bayat Klaten. Pengelolaan kawasan yang bijaksana dan berkelanjutan akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi sektor pariwisata, tetapi juga bagi ekonomi masyarakat dan pelestarian alam serta budaya setempat. Melalui kegiatan ini, diharapkan semua pihak dapat menjaga semangat gotong-royong dan terus berkomitmen untuk mewujudkan visi bersama demi keberhasilan Geopark Bayat Klaten sebagai destinasi pariwisata yang berdaya saing dan ramah lingkungan. (Sumber: Dr. Akmaluddin/UGMAI)
Humas Departemen │ Desember 2024