Penulis: Muhammad Alif Hudatullah
Desa Karanganyar di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, bukan hanya wilayah yang kaya dengan sejarah geologi, tetapi juga area dengan potensi besar untuk geowisata. Pemetaan yang dilakukan menunjukkan bahwa daerah ini merupakan bagian dari Zona Kendeng dengan ciri geologi unik seperti struktur sesar aktif, perbukitan hogback, dan batulanau karbonatan yang kaya akan fosil. Dengan pendekatan ilmiah yang mendalam, kegiatan pemetaan geologi di Desa Karanganyar memberikan wawasan tentang proses pembentukan bentang alam sekaligus peluang pemanfaatannya.
Pemetaan di Desa Karanganyar melibatkan berbagai tahapan, mulai dari pengamatan lapangan hingga analisis laboratorium. Daerah pemetaan seluas 20 km² mencakup berbagai satuan morfologi, seperti dataran denudasional dan lembah terkontrol sesar. Setiap satuan memiliki karakteristik geomorfologi yang berbeda, seperti pola aliran sungai sub-dendritik dan trellis yang dipengaruhi oleh struktur sesar. Data yang dikumpulkan dari lapangan digunakan untuk membuat peta geologi detail serta analisis stratigrafi dan struktur geologi.
Keunikan utama dari Karanganyar adalah kehadiran Sesar Geyer, yang memainkan peran penting dalam pembentukan lembah dan perbukitan di sekitarnya. Pola sesar ini menciptakan morfologi yang khas, seperti perbukitan antiklin yang terdenudasi. Formasi batuan di area ini, seperti batulanau karbonatan dan batupasir karbonatan, menunjukkan adanya aktivitas pengendapan laut dalam di masa lampau. Fosil-fosil mikroskopis yang ditemukan, seperti Globigerinoides bulloideus, memberikan petunjuk tentang lingkungan purba di wilayah ini.
Pemetaan geologi di Karanganyar membuka peluang besar untuk mengembangkan geowisata. Struktur geologi yang unik, seperti sesar dan perbukitan hogback, dapat menjadi daya tarik wisatawan, khususnya mereka yang memiliki minat pada geologi. Selain itu, keberadaan fosil dan jejak sejarah geologi dapat menjadi sarana edukasi yang menarik bagi pelajar dan peneliti. Untuk masyarakat lokal, pengembangan geowisata ini juga bisa menjadi peluang ekonomi, baik melalui jasa pemandu wisata maupun pengelolaan objek wisata berbasis masyarakat.
Dewi Indah Kusuma Sari | Desember 2024