Penemuan Fosil Foraminifera Utuh di Formasi Bulu: Kontribusi Pemetaan Geologi Mandiri 2025 Terhadap Pemahaman Paleontologi Lokal Desa Guyangan, Pati

Penulis: Jihan Fathin Salsabila

 

Kegiatan Pemetaan Geologi Mandiri 2025 yang dilaksanakan di Desa Guyangan, Kabupaten Pati telah menghasilkan temuan paleontologi yang sangat menarik dan bernilai ilmiah tinggi. Selama periode pemetaan intensif di area kavling yang mencakup bagian dari Formasi Bulu, aktivitas pengamatan geologi detail berhasil mengidentifikasi keberadaan batulempung kaya fosil foraminifera dengan kondisi preservasi yang luar biasa baik. Proses pemetaan yang dilakukan secara sistematis meliputi pengukuran strike dan dip, pencatatan litologi, serta dokumentasi struktur geologi memberikan pemahaman komprehensif tentang kondisi geologi lokal yang mendukung pelestarian fosil mikro berumur geologis jutaan tahun yang lalu.

Fitur geologi unik yang berhasil ditemukan berupa fosil foraminifera utuh yang terdapat pada singkapan batuan di dinding tebing, tepatnya berada di antara perselingan lapisan batugamping dan batulempung. Kehadiran batulempung kaya fosil ini menjadi sisipan yang sangat istimewa karena kondisinya masih fresh dan menunjukkan tingkat preservasi fosil yang optimal. Foraminifera yang ditemukan menunjukkan karakteristik morfologi yang jelas dan detail, mengindikasikan lingkungan pengendapan laut dangkal pada masa lampau. Temuan ini tidak hanya memperkaya khazanah paleontologi daerah Pati, tetapi juga memberikan data penting untuk rekonstruksi paleogeografi dan paleoklimat.

Kontribusi kegiatan pemetaan geologi mandiri ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Goal 4 (Quality Education) melalui peningkatan pemahaman sains kebumian dan pengembangan kapasitas mahasiswa dalam penelitian lapangan, serta Goal 15 (Life on Land) melalui dokumentasi dan pelestarian warisan geologis sebagai bagian dari geodiversity. Temuan fosil foraminifera di Formasi Bulu dapat dikembangkan menjadi geosite edukatif yang mendukung geoturisme berkelanjutan, memberikan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat lokal sambil tetap menjaga kelestarian situs geologis. Selain itu, data paleontologi yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk penelitian lanjutan tentang perubahan iklim purba, yang relevan dengan Goal 13 (Climate Action) dalam memahami pola perubahan lingkungan global jangka panjang untuk mitigasi dampak perubahan iklim masa depan.

 

Humas Departemen | Oktober 2025