Potensi Geowisata dan Bahan Tambang Pada Kaveling 76 Desa Bedingin dan Sekitarnya, Kec. Japah, Kab. Blora, Prov. Jawa Tengah

Penulis: Fajar Rizky Hermawan

 

Pemetaan Geologi Mandiri merupakan suatu rangkaian acara akademik saat sedang menempuh pendidikan sarjana Teknik Geologi di Universitas Gajah Mada yang bertujuan untuk memberikan ilmu dan pengalaman sebagai langkah awal menjadi seorang geologist. Pemetaan Geologi Mandiri 2025 (KLG 2025) menjadi salah satu momen  yang  berkesan pada hidup saya sebagai mahasiswa Teknik Geologi di Universitas Gadjah Mada. Pada kuliah lapangan mandiri ini, saya memiliki kelompok yang beranggotakan 4 orang bersama saya yaitu, Irfan, Elmira, dan Salsa dimana pada setiap anggota memiliki kaveling pemetaan masing – masing seluas kurang lebih 4 x 5 km dengan dosen pembimbing Dr.Eng. Ir. Agung Setianto, S.T., M.Si., IPM.

Kuliah lapangan mandiri berlangsung pada tanggal 2 Juli 2025 – 19 Juli 2025, Kami ber – 4 tinggal bersama saat sedang melakukan kuliah lapangan mandiri di salah satu rumah warga yang bernama Bu Prabu berlokasi pada Desa Bedingin, Kab. Blora. Kami diterima dengan hangat oleh keluarga tersebut selama melaksanakan kuliah lapangan mandiri pada kavling masing – masing selama hampir 3 minggu lamanya.

Dokumentasi anggota kelompok pemetaan pemetaan geologi mandiri dengan keluarga Bu Pabru

Kaveling pemetaan geologi mandiri saya terletak pada Desa Bedingin dan sekitarnya, Kecamatan Djapah, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Secara fisiografis wilayah ini termasuk dalam Zona Rembang. Selama 2 minggu pertama melakukan pemetaan kuliah lapangan mandiri ini, saya ditemani oleh porter saya (Adik Tingkat) bernama Arya dari  Teknik Geologi Angkatan 2024 Universitas Gajah Mada. Aktivitas utama yang dilakukan adalah  surface mapping seperti, identifikasi litologi, pengukuran struktur geologi yaitu, jurus dan kemiringan lapisan, lipatan, sesar, dan kekar.

Berdasarkan hasil pemetaan geologi mandiri di kaveling saya, diperoleh 4 satuan batuan yaitu Packstone (Dunham, 1962) dan Crystalline limestone (Dunham, 1962) yang termasuk dalam Formasi Bulu serta Batupasir berukuran very finesand dengan sisipan tipis Batubara termasuk dalam Formasi Ngrayong dan batulanau berkomposisi karbonatan (Wenthworh, 1922) pada Formasi Wonocolo. Pada packstone terdapat fosil gastropoda yang dapat ditemukan pada batuan, dimana hal tersebut menandakan bahwasannya dulu lingkungan pengendapan batuan tersebut berupa shelf marine. Selain itu, juga terdapat struktur geologi sekunder berupa lipatan antiklin dengan arah gaya utama Timur Laut, Barat Daya berdasarkan hasil rekonstruksi perhitungan nilai jurus perlapisan batuan dan kekar gerus pada litologi batulanau karbonatan.

Dokumentasi kegiatan lapangan serta checking bersama dosen pembimbing
Dokumentasi fosil jejak dan makro fosil pada batugamping

Satuan batugamping massif

Oleh karena itu, pada lokasi pemetaan kavling ini memiliki dampak positif yang dapat dijadikan sebagai tempat geowisata karena terdapat fitur – fitur unik geologi sehingga hal tersebut dapat menambah penghasilan ekonomi warga sekitarnya dan melestarikan nilai – nilai geologi yang ada. Tak hanya itu saja, kaveling ini terdapat beberapa lokasi yang dapat dijadikan sebagai bahan tambang yang bernilai ekonomis. Selain itu, lokasi ini juga cocok untuk digunakan sebagai bahan study untuk mahasiswa geologi.

 

Humas Departemen | Oktober 2025